Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA MELALUI PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS (OSN) WIYOKO, TRI; Megawati, Megawati; Aprizan, Aprizan; Avana, Nurlev
WARTA WARTA LPM, Vol. 22, No. 2, September 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.867 KB) | DOI: 10.23917/warta.v22i2.8619

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas harus dilakukan sejak dini. Adanya kegiatan OSN IPA akan memberikan gambaran atau pemataan kemampuan siswa di sekolah. Adapun tujuan pembinaan OSN IPA antara lain 1) Meningkatkan pengetahuan siswa SD dalam bidang sains, 2) Meningkatkan keterampilan siswa SD dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade sains, 3) Meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade sains. Pembinaan dilaksanakan dengan 3 tahapan yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, dan 3) Evaluasi. Tahap perencanaan meliputi pengumpulan dan mereduksi soal OSN tahun sebelumnya. Tahap pelaksanaan meliputi proses pembinaan dengan menerapkan proses pembelajaran melalui diskusi, tanya jawab, Focus Group Discussion (FGD). Tahap Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal OSN untuk mengevaluasi kemampuan siswa. Hasil pembinaan Olimpiade Sains (OSN) di SD Negeri 102/Sei.Kerjan memberikan pengaruh yang baik untuk persiapan OSN siswa di tahun 2019. Selama proses pembinaan siswa aktif, antusias dan  semangat. Hasil yang diperoleh selama pembinaan yaitu siswa yang pengetahuannya bertambah secara signifikan sebesar 40% atau 4 orang, siswa yang memiliki kemampuan keterampilan menyelesaikan soal-soal sebesar 30% atau 3 orang dan kemampuan menganalisis soal sebesar 20% atau 2 orang.
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 LEMBAH GUMANTI Nurlev Avana
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.226 KB) | DOI: 10.32493/jsmu.v1i2.2382

Abstract

Kemampuan memahami konsep matematika dan keterampilan komunikasi merupakan tujuan pembelajaran matematika yang dinyatakan oleh Departemen Pendidikan, dan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Kurangnya keterampilan komunikasi dan pemahaman konsep matematika siswa akan mempengaruhi kualitas belajar siswa yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah, hal itu juga terjadi di SMA N Lembah Gumanti. Koperatif tipe two stay two stray adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam belajar. Penelitian ini adalah Eksperimen Kuasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri N Lembah Gumanti. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X3 SMAN 1 Lembah Gumanti sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X4 SMAN 1 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji u. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memahami konsep keseluruhan dan kemampuan siswa yang diajar dengan pembelajaran awal rendah mengaktifkan pembelajaran lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional, keterampilan komunikasi dan keseluruhan strategi pembelajaran awal yang mampu tinggi. yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS III SEKOLAH DASAR Tri Wiyoko; Nurlev Avana; Misdaleni Misdaleni
Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jp.13.1.83-92

Abstract

This study began with the low student learning outcomes in class III caused by the learning process that is not optimal. This type of research is classroom action research. This class action research includes the stages of planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of this study were students in grade III SDN No.152 / II Renah Jelmu with a total of 18 students. Data collection techniques used were tests and observation sheets. The research instruments used included the Learning Implementation Plan with the Problem Based Learning (PBL) model, test questions and observation sheets. The data analysis technique used is descriptive analysis while the research approach is quantitative. The research results obtained are as follows; (a) the teacher conducts learning interactively so that the learning process in cycle I runs well and increases in cycle II with very good criteria. (b) Students become active in the learning process, this is shown from the learning activities of students in the first cycle with good enough criteria and then increase in the second cycle with good criteria. (c) Problem Based Learning Model taught coherently will train students' understanding ability, this can be seen from the results of student learning that increased from cycle I only by 78% to 89% in cycle II with very good criteria.
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA MELALUI PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS (OSN) TRI WIYOKO; Megawati Megawati; Aprizan Aprizan; Nurlev Avana
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 22, No. 2, September 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v22i2.8619

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas harus dilakukan sejak dini. Adanya kegiatan OSN IPA akan memberikan gambaran atau pemataan kemampuan siswa di sekolah. Adapun tujuan pembinaan OSN IPA antara lain 1) Meningkatkan pengetahuan siswa SD dalam bidang sains, 2) Meningkatkan keterampilan siswa SD dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade sains, 3) Meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade sains. Pembinaan dilaksanakan dengan 3 tahapan yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, dan 3) Evaluasi. Tahap perencanaan meliputi pengumpulan dan mereduksi soal OSN tahun sebelumnya. Tahap pelaksanaan meliputi proses pembinaan dengan menerapkan proses pembelajaran melalui diskusi, tanya jawab, Focus Group Discussion (FGD). Tahap Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal OSN untuk mengevaluasi kemampuan siswa. Hasil pembinaan Olimpiade Sains (OSN) di SD Negeri 102/Sei.Kerjan memberikan pengaruh yang baik untuk persiapan OSN siswa di tahun 2019. Selama proses pembinaan siswa aktif, antusias dan  semangat. Hasil yang diperoleh selama pembinaan yaitu siswa yang pengetahuannya bertambah secara signifikan sebesar 40% atau 4 orang, siswa yang memiliki kemampuan keterampilan menyelesaikan soal-soal sebesar 30% atau 3 orang dan kemampuan menganalisis soal sebesar 20% atau 2 orang.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball throwing dan diiringi Teka-Teki Silang Pada Pembelajaran Statistik STKIP Muhammadiyah Bungo Nurlev Avana
Journal Of Language Education and Development (JLed) Vol 1 No 1 (2018): Vol 1 No 1 November (2018): Journal of Language Education and Development
Publisher : STKIP Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.462 KB)

Abstract

There are some factors affect the low result of learning Math, one of them is the students are not serious in studying, and the students' activity in learning is still less. The group works given by the teacher are only done by the smart students in the group, while the other group members do not do anything. To overcome this problem, one of the models that can be implemented is the cooperative learning using Snowball Throwing with the crossword puzzle.After conducting the observation during the class by implementing the cooperative learning using snowball throwing and crossword puzzle, it was found that there was an improvement of learning activity at the experiment classroom.Based on the result from both of experiment and control groups, after doing the hypothesis test at α = 0,05, it was found and . because t > t , so the hypothesis was proved that the result of studying at the group with the implementation of cooperative learning using snowball and crossword puzzle is better than the group with a conventional way.
Sosialisasi Alat Permainan Edukasi (APE) pada Guru TK Asyiyah Bustanul Athfal Muara Bungo Tri Wiyoko; Winda Trisnawati; Levandra Balti; Randi Eka Putra; Nurlev Avana
Indonesia Berdaya Vol 3, No 2: February-April 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022199

Abstract

Permainan edukasi bertujuan untuk menstimulus minat dan bakat peserta didik dengan bermain. Peserta didik akan lebih tertarik dalam belajar dengan menggunakan Alat Permainan Edukasi (APE), karena hakikatnya peserta didik senang dengan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan di kelas. Ketersedian APE indoor di Asyiyah Bustanul Athfal sangatlah terbatas dan APE yang ada merupakan versi lama sehingga proses belajar untuk mengembangkan motorik dan sensorik peserta didik kurang optimal. Sehingga guru di TK Asyiyah Bustanul Athfal harus beradaptasi dengan baik untuk mengupdate kemampuannya dalam meyediakan APE.  Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu betambahnya pengetahuan dan ketrampilan guru dalam menggunakan Alat Permainan Edukasi (APE) berupa puzzle, Intelligent Stick, Flash card, Clock board, kawat manik lingkar.
Pengaruh PenerapanStrategi Belajar Aktif tipe Practice Rehearsal pairs Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Muara Bungo NURLEV AVANA
Jurnal Muara Pendidikan Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Muara Pendidikan Volume 3 No 1, Juni 2018
Publisher : LP3M STKIP Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Student learning outcomes look low. This is one factor that can show that students' mastery of mathematical concepts is still weak. This problem is estimated because learning is still centered on the lecturer, to overcome this problem is by implement learning aktif tipe Practice rehearsal pairs. This research aims to determine whether students’ conceptual understanding of statistical learning aktif tipe Practice rehearsal pairs type active learning is better than understanding students' concepts with conventional learning. This type of research is experimental research with the subject random design. The population in this research were STKIP students. The sampling technique is random, selected sample class. The instrument used in this research is the final test of learning in the form of essays. The data obtained were analyzed using normality test, homogeneity test and t-test. Based on the results of data analysis obtained the average learning outcomes of students who received treatment were 78,33 higher and the percentage of each indicator understanding the concept in the higher class. From the results of the t statistic test, it was obtained tcount = 2,15and ttable = 1,71, so that tcount > ttable and from MINITAB software obtained p-value = 0.010. It can be seen that p-value is smaller than α = 0.05. It can be concluded that the understanding of the concept of students who use Giving Question and Getting Answer type active learning is better.
PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COLLABORATIVE LEARNING GROUPS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI NURLEV AVANA
Jurnal Muara Pendidikan Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Muara Pendidikan Volume 3 No 2, Desember 2018
Publisher : LP3M STKIP Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The ability of understanding mathematical concepts and communication skills was a math learning goals stated by the Ministry of Education, and was a very important aspect in learning mathematics. Lack of communication skills and understanding of mathematical concepts students will affect the quality of student learning that result in low student achievement in school, it was also happening in SMP N Lembah Gumanti. Coperative learning group learning strategies was one alternative to improve the liveliness and creativity of students in learning. This research is a Quasi Experiment. The population in this study were students of SMP N Lembah Gumanti District. The samples in this study were students of class VIII 2 SMPN 2 Lembah Gumanti as experimental class and VIII A SMPN 1 grade students as a class randomly selected controls. Instrument used was a written test. The data obtained were analyzed using test mann- whitney u. The results showed that the ability of understanding the overall concept and capable students who are taught by low initial learning activen learning higher than students taught with conventional learning, communication skills and capable overall high initial learning strategies taught by ctiven learning higher than the students who taught by conventional learning.
Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa PGSD STKIP Muhammadiyah Muara Bungo Aprizan Aprizan; Subhanadri Subhanadri; Nurlev Avana
Jurnal Basicedu Vol 5, No 5 (2021): : October Pages 3001-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1325

Abstract

Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berubah dengan pesat, sehingga menuntut seluruh pemangku dalam dunia pendidikan untuk mampu berdaptasi dengan perubahan-perubahan dan perkembangan tersebut, termasuk dalam pemanfaatan dan penggunaan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran semakin terasa ketika dunia dihadapkan dengan mewabahnya virus corona atau Covid 19, pandemi Covid 19 berdampak pada pengalihan pembelajaran secara tatap muka dengan system pembelajaran secara daring. Kemasan pembelajaran daring yang menarik diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran daring dengan menggunakan media Mind Papping terhadap motivasi belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok yang akan memperoleh perlakuan dan tidak memperoleh perlakuan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari (1) variabel bebas, (2) variabel terikat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Group Only Design. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa secara daring dengan mengunakan media Mind Mapping lebih tinggi dari pada motivasi belajar mahasiswa yang tidak menggunakan media MindMapping dalam pembelajaran daring
Pengaruh Blended Learning terhadap Pamahaman Konsep dan Keterampilan Komunikasi dalam Pembelajaran IPA Mahasiswa PGSD di STKIP Muhammadiyah Muara Bungo Sundahry Dahry; Nurlev Avana
Jurnal Basicedu Vol 5, No 5 (2021): : October Pages 3001-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1464

Abstract

Tujuan penelitian kuasi eksperimen ini untuk mengetahui: (1) pengaruh keterampilan komunikasi mahasiswa/i yang diberi metode blended learning dengan mahasiswa yang diberi pembelajaran konvensional; (2) pengaruh keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep tinggi yang menggunakan metode blended learning dibandingkan yang menggunakan pembelajaran konvensional; (3) pengaruh keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep rendah yang menggunakan metode blended learning dibandingkan yang menggunakan pembelajaran konvensional; (4) interaksi antara metode pembelajaran dengan pemahaman konsep terhadap keterampilan komunikasi dalam pembelajaran IPA. Subjek penelitian ini mahasiswa/I semeseter genap (6) tahun ajaran 2020/2021 kelas A dan B. Jumlah sasaran sebanyak Kelas A 30 orang dan kelas B 30 orang. Jenis penelitian ini pretest-posttest nonequivalent group design. Teknik pengumpulan data : dengan lembar tes tertulis dan lembar observasi simulasi pengajaran. Hasil penelitian menunujukan bahwa: (1) keterampilan komunikasi mahasiswa/i yang diberi metode blended learning lebih tinggi thitung = 1,910 > ttabel = 1,708; (2) Keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep tinggi menggunakan metode blended learning dan konvensional tidak ada perbedaan yang signifikan thitung = 1,87 < ttabel = 2,56; (3) Keterampilan komunikasi dengan pemahaman konsep rendah menggunakan metode blended learning lebih tinggi t hitung = 3,71 > t tabel = 2,56; (4) tidak terdapat interaksi antar metode pembelajaran dengan pemahaman konsep terhadap keterampilan komunikasi dalam pembelajaran IPA