Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN SEMARANG Candrasari, Anika; Romadhon, Yusuf Alam; Auliafadina, Fiftin Desy; Firizqina, Arfa Bima; Marindratama, Hasmeinda
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi ibu hamil merupakan hal yang sangat berpengaruh besar terhadap kesehatannya sendiri dan sebagai prediksi pregnancy outcome. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara antara  pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan  kohort retrospektif.  Penelitian dilakukan di beberapa Puskesmas wilayah kerja  Kabupaten Semarang bulan Oktober  2013. Hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai p 0,076, menunjukkan korelasi antara pertambahan berat badan ibu hamil dan berat badan lahir bayi adalah tidak bermakna. Hasil regresi linier pada uji ANOVA didapatkan nilai p = 0,000. Nilai adjusted R square pada model summary didapatkan hasil 0,111 yang berarti persamaan yang diperoleh mampu menjelaskan berat badan lahir bayi sebesar 11,1%. Sebesar 88,9% sisanya, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di kabupaten Semarang.Kata kunci: pertambahan berat badan ibu hamil, berat badan lahir bayi
PERBEDAAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI ANTARA BAK MANDI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KECAMATAN WONOGIRI Romadhon, Yusuf Alam; Sidiq, Muhamad Nur; Iskandar, Iskandar
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.2901

Abstract

Pemeriksaan jentik Aedes aegypti dilakukan dalam mengurangi angka kesakitan demam berdarah dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan jumlah jentik Aedes aegypti antara bak mandi di perdesaan dan perkotaan .Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Kecamatan Wonogiri pada bulan Oktober-November 2015. Besar sampel adalah 100 responden di wilayah Kecamtan Wonogiri yang tersebar di 15 kelurahan dan desa. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jentik Aedes aegypti di perkotaan lebih banyak daripada di perdesaan (42% vs 14%) dengan p= < 0,002. Kesimpulan: jumlah jentik Aedes aegypti di perkotaan lebih banyak daripada di perdesaan di kecamatan Wonogiri. Kata kunci. Keberadaan jentik, Aedes aegypti, Bak mandi, Perdesaan, Perkotaan
PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN PENDIDIKAN USIA DINI DAN TANPA PENDIDIKAN USIA DINI DI KECAMATAN PETERONGAN JOMBANG Wulandari, Retno; Ichsan, Burhannudin; Romadhon, Yusuf Alam
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.2900

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya stimulasi perkembangan dan faktor lingkungan dari anak. Pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk stimulasi yang pada dasarnya adalah upaya-upaya intervensi yaitu menciptakan lingkungan sekitar anak usia dini agar mampu menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak. Penelitian ini observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik random sample (probability samples) dengan pendekatan cluster sampling. Uji statistik yang digunakan uji Chi-Square (nilai expected<5, maksimal 20% dari jumlah sel). Terdapat perbedaan perkembangan sosial pada anak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia dini dan tanpa pendidikan usia dini secara signifikan (p.0,002). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara perkembangan sosial pada anak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia dini dan tanpa pendidikan usia dini di Kecamatan Peterongan Jombang. Kata kunci.Perkembangan sosial, pendidikan usia dini, anak usia 3-6 tahun
Hubungan Antara Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi di Kabupaten Semarang Candrasari, Anika; Romadhon, Yusuf Alam; Auliafadina, Fiftin Desy; Firizqina, Arfa Bima; Marindratama, Hasmeinda
Jurnal Penelitian Sains Teknologi Volume 13, No. 1, April 2012
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi ibu hamil merupakan hal yang sangat berpengaruh besarterhadap kesehatannya sendiri dan sebagai prediksi pregnancy outcomeuntuk ibu dan status gizi bayi baru lahir. Ukuran antropometri ibuhamil sangat mempengaruhi berat bayi yang akan dilahirkan. Bilastatus gizi ibu sebelum hamil dalam kondisi baik maka ibu akanmelahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dan berat badannya normal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara antarapertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi dikabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitianobservasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif.Penelitian dilakukan di beberapa Puskesmas wilayah kerja KabupatenSemarang pada bulan Oktober 2013. Data kemudian dianalisis denganuji korelasi Spearman dan uji regresi linier. Hasil uji korelasi Spearmandiperoleh nilai p 0,076 yang menunjukkan bahwa korelasi antarapertambahan berat badan ibu hamil dan berat badan lahir bayi adalahtidak bermakna. Hasil persamaan regresi linier pada uji ANOVAdidapatkan nilai p = 0,000. Nilai adjusted R square pada modelsummary didapatkan hasil 0,111 yang berarti persamaan yangdiperoleh mampu menjelaskan berat badan lahir bayi sebesar 11,1%.Sebesar 88,9% sisanya, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antarapertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi dikabupaten Semarang.
PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN PENDIDIKAN USIA DINI DAN TANPA PENDIDIKAN USIA DINI DI KECAMATAN PETERONGAN JOMBANG Retno Wulandari; Burhannudin Ichsan; Yusuf Alam Romadhon
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.2900

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya stimulasi perkembangan dan faktor lingkungan dari anak. Pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk stimulasi yang pada dasarnya adalah upaya-upaya intervensi yaitu menciptakan lingkungan sekitar anak usia dini agar mampu menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak. Penelitian ini observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik random sample (probability samples) dengan pendekatan cluster sampling. Uji statistik yang digunakan uji Chi-Square (nilai expected5, maksimal 20% dari jumlah sel). Terdapat perbedaan perkembangan sosial pada anak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia dini dan tanpa pendidikan usia dini secara signifikan (p.0,002). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara perkembangan sosial pada anak usia 3-6 tahun dengan pendidikan usia dini dan tanpa pendidikan usia dini di Kecamatan Peterongan Jombang. Kata kunci.Perkembangan sosial, pendidikan usia dini, anak usia 3-6 tahun
PERBEDAAN KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI ANTARA BAK MANDI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KECAMATAN WONOGIRI Muhamad Nur Sidiq; Iskandar Iskandar; Yusuf Alam Romadhon
Biomedika Vol 8, No 1 (2016): Biomedika Februari 2016
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v8i1.2901

Abstract

Pemeriksaan jentik Aedes aegypti dilakukan dalam mengurangi angka kesakitan demam berdarah dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan jumlah jentik Aedes aegypti antara bak mandi di perdesaan dan perkotaan .Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Kecamatan Wonogiri pada bulan Oktober-November 2015. Besar sampel adalah 100 responden di wilayah Kecamtan Wonogiri yang tersebar di 15 kelurahan dan desa. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jentik Aedes aegypti di perkotaan lebih banyak daripada di perdesaan (42% vs 14%) dengan p= 0,002. Kesimpulan: jumlah jentik Aedes aegypti di perkotaan lebih banyak daripada di perdesaan di kecamatan Wonogiri. Kata kunci. Keberadaan jentik, Aedes aegypti, Bak mandi, Perdesaan, Perkotaan
Faktor Determinan Fungsi Keluarga dan Keintiman Keluarga pada Keluarga Lansia Muslim Yusuf Alam Romadhon
Jurnal Kesehatan Vol 14, No.2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v14i2.13620

Abstract

Latar belakang: Fungsi keluarga dan keintiman keluarga merupakan faktor protektif penting bagi lansia dari berbagai penyakit fisik dan mental, serta menentukan tingkat kesejahteran dan kualitas hidup lansia. Hingga kini masih sedikit kajian yang mengeksplorasi faktor-faktor determinan apa yang berpengaruh bagi fungsi keluarga dan keintiman keluarga tersebut.Tujuan: untuk mengetahui faktor determinan fungsi keluarga dan keintiman keluarga pada populasi lanjut usia Muslim IndonesiaMetode: Sebanyak 106 pra lanjut usia / lanjut usia Muslim dan berkeluarga berpartisipasi dalam penelitian ini. Faktor determinan yang diuji meliputi faktor demografi meliputi: usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan pendapatan, faktor biologis meliputi: indeks masa tubuh, rasio lingkar pinggang/panggul, dan tekanan darah, faktor psikologis meliputi: tingkat depresi, anxietas dan stres [kueisoner DASS/depression anxiety stress scale], serta faktor spiritual Islam dengan melihat jumlah rakaat sholat. Fungsi keluarga diukur dengan menggunakan APGAR family sedangkan keintiman keluarga diukur dengan skala keintiman keluarga Muchlas-Sudiyanto. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat korelasi spearman, karena distribusi data tidak normal. Hasil: usia berkorelasi negatif dengan keintiman seksual (r = -0,269; p = 0,005), intelektual (r = -0,332; p = 0,001), dan rekreasional (r = - 0,303; p = 0,002). Indeks masa tubuh berkorelasi negatif dengan fungsi keluarga (r = -0,209; p = 0,032). Tekanan diastolik berkorelasi negatif dengan keintiman seksual (r = 0,227; p = 0,019). Tingkat depresi, anxietas dan stres berkorelasi negatif dengan fungsi keluarga, secara berurutan nilai [r;p] = r = -0,224; p = 0,021, r = -0,285; p = 0,003, r = -0,236; p = 0,015. Jumlah rakaat sholat berkorelasi positif dengan keintiman emosional (r = 0,204; p = 0,036). Kesimpulan: faktor biologis yang berpengaruh pada keintiman adalah usia, indeks masa tubuh berpengaruh pada fungsi keluarga, tekanan diastolik pada keintiman seksual; faktor psikologis depresi, anxietas dan stres berpengaruh negatif pada fungsi keluarga, sedangkan faktor spiritual berpengaruh positif pada keintiman emosional
KORELASI PENDAPATAN KELUARGA DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Faricha Kurnia Illahi; Yusuf Alam Romadhon; Yuni Prastyo Kurniati; Tri Agustina
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 3 (2020): Herb-Medicine Journal Oktober 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v3i3.7677

Abstract

Exclusive breastfeeding based on Government Regulation Number 33 of 2012 concerning Exclusive Breastfeeding isbreast milk that is given to babies from birth for six months, without adding and or replacing with other food ordrinks. Coverage of infants gets exclusive breastfeeding nationally at 61.33%. This figure has exceeded the 2017Strategic Plan target of 44%. The percentage of exclusive breastfeeding for infants 0-6 months in Central Java in2017 was 54.4%. Coverage of exclusive breastfeeding in Sukoharjo Regency is 60.36%.Thepurpose of this researchaims to determine whether there is a correlation between the level of family income and level of mother education ofexcluxive breastfeeding. This research use analytic observational design with cross sectional approach. Thepopulation in this study are mothers who have children more than six month in the working area of Gatak SukoharjoPublic Health Center. Sampling technique in this research using cluster random sampling technique. LogisticRegression test data obtained significance of family income level equal to 0.034 and mother education level equal to0.004.The limitation of this study is to collect data on the level of family income based only on interviews withoutany supporting questionnaireBased on these results indicate the correlation of family income level and mothereducation level of excluxive breastfeeding.
Pengembangan Alat Ukur Khusuk Sholat Dalam Kaitan Pengaruh Positifnya Bagi Kesehatan Yusuf Alam Romadhon
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.969 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.6.1.2019.88-98

Abstract

Development of Measuring Instruments for Prayers in Relation to its Positive Effect on HealthLatar belakang: Khusyuk dalam sholat merupakan pengalaman personal yang belum banyak dikaji. Banyak penelitian eksperimental menunjukkan pengaruh positif sholat bagi kesehatan, tetapi penelitian skala luas mendapatkan hasil sebaliknya di Indonesia.Tujuan: Penelitian ini untuk mengembangkan instrumen pengukuran khusyuk sholat dalam kaitan pengaruh positifnya bagi kesehatan yang berbahasa Indonesia penelitian ini terdiri dari 3 fase.Metoda: Fase I: eksplorasi literatur dan studi kualitatif untuk mendapatkan konsep kunci dan operasionalisasi konsep kunci. Fase II: pengembangan dan penajaman item berdasarkan operasionalisasi konsep kunci. Fase III: studi pendahuluan dan analisis statistik.Hasil: eksplorasi literatur dan studi kualitatif didapatkan 4 domain konsep utama dan 11 sub domain tentang khusyuk; 1) status khusyuk terdiri dari a) induksi perubahan kesadaran karena niat, b) Isolasi mental perubahan kesadaran diri, c) peragaan dialog mental dengan Allah, d) faktor pemampu khusyuk, e) pengendalian mind wandering; 2) prasyarat keyakinan dan God attachment terdiri dari a) keyakinan kuat bertemu Allah dan b) God attachment; 3) atmosfer spiritual terdiri dari a) kesiapan hati, kelonggaran waktu dan suasana tempat dan b) kondisi psikologis tertentu dan kematangan spiritual; 4) dampak khusyuk terdiri dari a) restrukturisasi kognitif peristiwa kehidupan dan b) perasaan segar, tenang dan rileks. Pengembangan item selanjutnya direview oleh pakar agama dan psikiatri untuk mendapatkan validitas isi.Simpulan: Setelah mengkoreksi item-item dengan korelasi item–total rendah, didapatkan 42 item dengan Cronbach's Alpha .945. Background: Devotion in Islamic prayer is a personal experience that has not been widely studied. Many experimental studies have shown a positive effect on Islamic prayer for health, but large-scale research has the opposite results in Indonesia. Objective: This study are develop instruments for measuring solemn prayer inrelation to its positive influence on health in Indonesian Method: Three research phases were carried out. Phase I: literature exploration and qualitative studies to get key concepts and operationalize key concepts. Phase II: development and sharpening of items based on the operationalization of key concepts. Phase III: preliminary study and statistical analysis. Result: The literature exploration and qualitative studies obtained 4 main concept domains and 11 sub domains about solemn; 1) solemn status consists of a) induction of change in consciousness due to intention, b) Isolation of mental changes in self-awareness, c) demonstration of mental dialogue with God, d) solemn enabling factors, e) mind wandering control; 2) the prerequisites for belief and the God attachment consists of a) strong belief in meeting God and b) God attachment; 3) the spiritual atmosphere consists of a) heart readiness, looseness of time and atmosphere of the place and b) certain psychological conditions and spiritual maturity; 4) solemn effects consist of a) cognitive restructuring of life events and b) feeling refreshed, calm and relaxed. Conclusion: The item development was then reviewed by religious and psychiatric experts to obtain content validity. After correcting items with a low total-item correlation, 42items were obtained with Cronbach's Alpha .945. 
Analyzing the Determinants of the Willingness to Receive and Pay for COVID-19 Vaccines Prior to the Commencement of Vaccination in Indonesia Using a Mixed-method Study Yusuf Alam Romadhon; Nining Lestari; Nida Faradisa Firdausi; Yuni Prastyo Kurniati
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/magnamed.9.2.2022.155-174

Abstract

Background: The occurrence of various deceptive news on COVID-19 vaccines adversely impact public mindset. Prior to the mass vaccination of Indonesian government, perception of the willingness to be vaccinated and its determinant were not widely explored.Objectives: This study is aimed at evaluating the determinants of willingness to receive and pay for COVID-19 vaccines, prior to the commencement of widespread vaccination in Indonesia.Method: This study applied a cross-sectional design to assess the inhibiting factors of both the willingness to receive and pay for COVID-19 vaccines. Statistical analysis was conducted using bivariate and multivariate methods. Furthermore, a qualitative approach was also adopted to categorize open-ended themes on the determinant of willingness to pay for COVID-19 vaccines.Results: Based on the determinants of willingness to be vaccinated, the following results were obtained, including the occupation of health workers (OR=3.638; p=0.000), civil servants (OR=1.776; p=0.030), perception on COVID-19 as dangerous (OR=2.161; p=0.010), perception on the vaccines as effective (OR= 13,156; p=0.000), perception on vaccine as safe (OR=15,769; p=0.000). In terms of the determinants of willingness to pay, the following results were recorded, including respondents’ age of 40 years (OR=2.048; p=0.000), income of IDR.2,500,000 (OR=1.631;p=0.002), experience from the interaction with COVID-19 patients (OR=1.422; p=0.013), perception on the virus as dangerous (OR=2.211; p=0.000), perception on health protocol discipline (OR=1.834; p=0.014), and perception on the vaccine as effective (OR=1.760; p=0.011). Furthermore, 6 concerns were raised on the willingness/reluctance to pay for the vaccine, such as the perception of the vaccines’ effectiveness and safety, equity, suspicion surrounding the pandemic and vaccine, optional measures in combating the outbreak, personal circumstances and nationalism. Conclusion: The determinants of willingness to receive the COVID-19 vaccine included the occupation of health workers and civil servants, perception of the disease as dangerous, perception of the vaccine as effective and safe. Meanwhile, the factors of willingness to pay included the age range of 40 years, high income, interaction with COVID-19 patients, perception of health protocol discipline and the vaccines’ effectiveness.