Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK Kurniawati, Dewi; Kusumawati, Yuli
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan aktivitas siswi dipengaruhi oleh dismenore. Gejala ini terjadi pada siswi berupa nyeri perut, pusing, mual, dan nyeri pinggang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dismenore terhadap aktivitas siswi. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan belah lintang. Sampel terdiri atas 85 siswi yang dipilih secara acak sederhana di SMK Batik 1 Surakarta. Data dikumpulkan dengan wawancara  dan hasilnya dianalisis dengan uji chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai peratus penurunan aktivitas siswi pada kategori dismenore ≥ 6 mempunyai peratus lebih tinggi dari pada kategori dismenore < 6, dengan beda peratus sebesar 16,8%. Perbedaan tersebut secara statistik mendekati bermakna (p = 0,059). Dapat disimpulkan bahwa peristiwa dismenore berpengaruh terhadap aktivitas siswa. AbstractDecrease in student activities were influenced by dysmenorrhea. Symptoms of dysmenorrhea occur in girls generally in the form of abdominal pain, dizziness, nausea, and low back pain. The purpose of this study was to determine the effect of dysmenorrhea on schoolgirl activities. This study was an observational research with cross sectional approach. The samples consist of 85 girls at SMK Batik 1 Surakarta those were selected with simple random sampling. Data were collected through interviews and the results were analyzed by chi square test. The results showed that the percentage of decrease in activities of schoolgirl those had dysme-norrhea ≥ 6 have a higher percentage than in the categories of dysmenorrhea < 6, with difference of 16,8%. The difference was statistically close to significant (p = 0,059). In conclusion, dysmenorrhea influenced schoolgirl  activities.Keywords: Dysmenorrhea; Decreased of activities; Schoolgirl
Pengetahuan tentang HIV/AIDS dan Voluntary Counseling and Testing (VCT), Kesiapan Mental, dan Perilaku Pemeriksaan di Klinik VCT pada Para Mitra Pengguna Obat dengan Jarum Suntik di Surakarta Wicaksana, Junitha Fitri Putri; Kusumawati, Yuli; Ambarwati,
Jurnal Kedokteran Indonesia Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : Jurnal Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.974 KB)

Abstract

Background : HIV/AIDS can be transmitted through unsterile syringe. Therefore intravenous drug user(IDU) partners are at high risk to get HIV/AIDS infection. This study aimed to determine the associationbetween knowledge on HIV/AIDS, VCT, and mental readiness, and the willingness to undertake VCTamong IDU partners at VCT clinic in Surakarta.Methods : This was a cross-sectional study. The source population was 99 IDU partners visiting VCTClinic in Surakarta. A sample of 18 IDU steady and 60 IDU temporary partners were selected at randomfor this study. The data was analyzed by use of chi square test on SPSS 16.Results : Data analysis showed a statistically significant association between knowledge on VCT (p=0.005) but no statistically significant association between mental readiness (p= 0.956), respectively,and the willingness to undertake VCT among IDU partners in Surakarta.Conclusion : There is assocition between knowledge on VCT and willingness to undertake VCT amongIDU partners. There is no association between mental readiness and willingness to undertake VCT.Keywords : HIV/AIDS, Intravenous drug user (IDU) partners, VCT
Pengetahuan, Deteksi Dini dan Vaksinasi HPV sebagai Faktor Pencegah Kanker Serviks di Kabupaten Sukoharjo Kusumawati, Yuli; Nugrahaningtyas, Ridhiya Wiyasa; Rahmawati, Eka Nurul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JANUARY 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4208

Abstract

Penyakit non menular yang cukup mengkhawatirkan masyarakat terutama kaum wanita adalah kanker serviks. Perjalanan penyakit kanker yang sangat lambat sebenarnya  pada stadium awal prakanker dapat diketahui dengan melakukan deteksi dini papsmear  dan dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Data di rumah sakit Kabupaten Sukoharjo, mulai tahun 2011 sampai 2013 selalu terdapat kejadian kanker serviks meskipun jumlahnya berfluktuatif.            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, deteksi dini papsmear dan vaksinasi HPV dengan kejadian kanker serviks. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control study. Populasi adalah seluruh pasien wanita  yang tercatat di bangsal VK RSUD Sukoharjo sejak bulan Januari 2012 sampai bulan September 2013 yaitu sebanyak 759 orang. Sampel kasus diambil secara total dari kasus penderita kanker serviks di RSUD Kabupaten Sukoharjo hingga bulan September 2013 sebanyak 32 orang, sedangkan sampel kontrol diambil dengan jumlah yang sama secara simple random sampling dari pasien obgyn yang berada di ruang perawatan Bougenville RSUD Kabupaten Sukoharjo. Analisis data menggunakan uji Chy square dan Fisher Exact dan estimasi nilai OR dengan bantuan program SPSS di laboratorium komputer fakultas ilmu kesehatan Univrsitas Muhammadiyah Surakarta.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku deteksi dini pap smear dengan kejadian kanker serviks, tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian kanker serviks, serta tidak ada hubungan antara vaksinasi HPV dengan  kejadian kanker serviks. Perilaku deteksi dini dengan papsmear dan vaksinasi belum terbukti sebagai factor pencegah kanker serviks.Saran bagi wanita perlu mencari informasi yang benar tentang kanker serviks sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dengan caramenghindari faktor risiko. Bagi petugas kesehatan memberikan sosialisasi tentang kanker serviks kepada masyarakat, agar masyarakat mempunyai pemahaman yang benar, mau melakukan deteksi dini dan melakukan vaksinasi HPV pelayanan kesehatan. 
PENGEMBANGAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA ANTHURIUM DI SURAKARTA Kusumawati, Yuli
WARTA WARTA Volume 19, Nomor 2 September 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.586 KB) | DOI: 10.23917/warta.v19i2.2738

Abstract

Pembentukan masyarakat sehat secara mandiri merupakan program kesehatan masyarakat yang harus terus digerakkan dan dibina agar masyarakat dapat membentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu upayanya berupa dorongan kepada masyarakat dalam memantau kesehatan mandiri lansia melalui kegiatan posyandu. Posyandu lansia merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan dari, oleh  dan untuk masyarakat untuk mendidik dan membina masyarakat, sehingga  tercipta masyarakat sehat hingga masa lanjut usia. Posyandu Anthurium terletak di wilayah Surakarta bagian tengah kota dengan karakteristik penduduk sangat beragam dilihat dari sosial ekonominya, namun partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan cukup baik. Beberapa masalah yang masih dihadapi  posyandu lansia anthurium ini adalah belum adanya papan nama posyandu yang dapat menarik perhatian lansia untuk datang, belum lengkapnya sarana untuk pemeriksaan kesehatan rutin, seperti: tensimeter, timbang badan dan kit untuk pemeriksaan biokimia darah seperti kolesterol, asam urat, gula darah, belum adanya prasarana untuk edukasi tentang penyakit-penyakit degeneratif seperti leaflet  dan poster-poster, belum tersedia meja dan kursi untuk memberikan pelayanan konseling. Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah pengetahuan dan pemahaman pengelola posyandu dalam memberikan pelayanan untuk memantau kesehatan lansia masih sangat kurang.             Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pelatihan pembenahan administrasi posyandu, pengadaan dan menambah peralatan untuk pemeriksaan dan pengontrolan kesehatan lansia, mengadakan peralatan konseling kesehatan berupa leaflet dan poster kesehatan, memberikan pelayanan berupa pendidikan dan latihan fisioterapi untuk mencegah dan mengatasi nyeri punggung bawah dan nyeri lutut. Selanjutnya adalah konsultasi gizi, dan penyuluhan tentang tips hidup sehat pada lansia. Hasil pengembangan kegiatan di posynadu lansia dapat meningkatkan motivasi lansia datang ke posyandu untuk mengontrol kesehatannya, sehingga dapat tercipta masyarakat lansia yang sehat, mandiri dan aktif dan tidak lagi bergantung pada program pemerintah.
UPAYA PEMBERANTASAN NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN PENGASAPAN (FOGGING) DALAM RANGKA MENCEGAH PENINGKATAN KASUS DEMAM BERDARAH Yuniarno, Saudin; Darnoto, S.; Kusumawati, Yuli; Suswardany, Dwi Linna
WARTA WARTA Volume 10, Nomor 1, Maret 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.715 KB) | DOI: 10.23917/warta.v10i1.3222

Abstract

Dengue Haemoragic Fever is one of infectious diseases which cancause death. The spreading of this disease is caused by Aedes aegypti bitingthat carries Dengue Virus in its body. The importance of the mosquitoelimination by fogging is to kill adult mosquitoes which contain  DengueVirus and are ready to infect ather people. So that the spreading cahincan be severed.The elimination of Aedes aegypti done in Hajjah NuriahShabran School of Koranic studies showed satisfying result. Afterevaluating this location, it could be seen that there was no Aedes aegypti,at least its density was decreased. It also could be noticed that the commonenvironment cleanliness was increasing, there was no more Aedes aegyptibreeding places and the larvae did not exist any longer. Finally, there isunderstanding and awareness increasing of the school of Kuranic Studiesmembers in taking care of environment cleanliness properly to eliminatemosquito and the Aedes aegypti breeding places.
THE RELATIONSHIP BETWEEN RISK FACTOR AND EARLY DETECTION OF BREAST CANCER AMONG FERTILE WOMEN Kusumawati, Yuli; Miasari, Tutyan
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 2 (2014): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.449 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v8i2.1034

Abstract

Background: Breast cancer is the most common cancer in women, 10 % of all women in the world suffer from breast cancer in her life. The pathophysiology of breast cancer is very slow in dozens or even decades. However in theearly stage,breast cancer can be identified by early detection and treatment so that strived for cancer deaths are still preventable.Method: This study aimed to determine the relationship between family history, cigarette exposure, and the use of oral contraceptives and the action of early detection of breast cancer in fertile women ofThis study was an observational study used cross sectional design. The population was all women of childbearing age in Dawung Village Subdistrict Kebakkramat Karanganyar. Sample size was 88 taken by simple random sampling method. Data analysis was using the Fisher Exact test.Results: The results showed that there was no correlation between family history of breast cancer, use of oral contraceptives with early detection of breast cancer. While cigarette exposure showed correlation with early detection of breast cancer.Conclusion: It is recommended to women as well as their family to seek information regarding the risks and early detection of breast cancer. The detection can be done at least once in a month after menstruation,  although it does not include high risk. Keywords: cancer history in family, cigarette exposure, oral contraception, early detection of breast cancer.
PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK Kurniawati, Dewi; Kusumawati, Yuli
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v6i2.1758

Abstract

Penurunan aktivitas siswi dipengaruhi oleh dismenore. Gejala ini terjadi pada siswi berupa nyeri perut, pusing, mual, dan nyeri pinggang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dismenore terhadap aktivitas siswi. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan belah lintang. Sampel terdiri atas 85 siswi yang dipilih secara acak sederhana di SMK Batik 1 Surakarta. Data dikumpulkan dengan wawancara  dan hasilnya dianalisis dengan uji chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai peratus penurunan aktivitas siswi pada kategori dismenore ≥ 6 mempunyai peratus lebih tinggi dari pada kategori dismenore < 6, dengan beda peratus sebesar 16,8%. Perbedaan tersebut secara statistik mendekati bermakna (p = 0,059). Dapat disimpulkan bahwa peristiwa dismenore berpengaruh terhadap aktivitas siswa. AbstractDecrease in student activities were influenced by dysmenorrhea. Symptoms of dysmenorrhea occur in girls generally in the form of abdominal pain, dizziness, nausea, and low back pain. The purpose of this study was to determine the effect of dysmenorrhea on schoolgirl activities. This study was an observational research with cross sectional approach. The samples consist of 85 girls at SMK Batik 1 Surakarta those were selected with simple random sampling. Data were collected through interviews and the results were analyzed by chi square test. The results showed that the percentage of decrease in activities of schoolgirl those had dysme-norrhea ≥ 6 have a higher percentage than in the categories of dysmenorrhea < 6, with difference of 16,8%. The difference was statistically close to significant (p = 0,059). In conclusion, dysmenorrhea influenced schoolgirl  activities.Keywords: Dysmenorrhea; Decreased of activities; Schoolgirl
Pengetahuan, Deteksi Dini dan Vaksinasi HPV sebagai Faktor Pencegah Kanker Serviks di Kabupaten Sukoharjo Kusumawati, Yuli; Nugrahaningtyas, Ridhiya Wiyasa; Rahmawati, Eka Nurul
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4208

Abstract

Penyakit non menular yang cukup mengkhawatirkan masyarakat terutama kaum wanita adalah kanker serviks. Perjalanan penyakit kanker yang sangat lambat sebenarnya  pada stadium awal prakanker dapat diketahui dengan melakukan deteksi dini papsmear  dan dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Data di rumah sakit Kabupaten Sukoharjo, mulai tahun 2011 sampai 2013 selalu terdapat kejadian kanker serviks meskipun jumlahnya berfluktuatif.            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, deteksi dini papsmear dan vaksinasi HPV dengan kejadian kanker serviks. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control study. Populasi adalah seluruh pasien wanita  yang tercatat di bangsal VK RSUD Sukoharjo sejak bulan Januari 2012 sampai bulan September 2013 yaitu sebanyak 759 orang. Sampel kasus diambil secara total dari kasus penderita kanker serviks di RSUD Kabupaten Sukoharjo hingga bulan September 2013 sebanyak 32 orang, sedangkan sampel kontrol diambil dengan jumlah yang sama secara simple random sampling dari pasien obgyn yang berada di ruang perawatan Bougenville RSUD Kabupaten Sukoharjo. Analisis data menggunakan uji Chy square dan Fisher Exact dan estimasi nilai OR dengan bantuan program SPSS di laboratorium komputer fakultas ilmu kesehatan Univrsitas Muhammadiyah Surakarta.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku deteksi dini pap smear dengan kejadian kanker serviks, tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian kanker serviks, serta tidak ada hubungan antara vaksinasi HPV dengan  kejadian kanker serviks. Perilaku deteksi dini dengan papsmear dan vaksinasi belum terbukti sebagai factor pencegah kanker serviks.Saran bagi wanita perlu mencari informasi yang benar tentang kanker serviks sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dengan caramenghindari faktor risiko. Bagi petugas kesehatan memberikan sosialisasi tentang kanker serviks kepada masyarakat, agar masyarakat mempunyai pemahaman yang benar, mau melakukan deteksi dini dan melakukan vaksinasi HPV pelayanan kesehatan. 
Social Capital and Self Efficacy of Pregnant Women Kusumawati, Yuli; Supriyati, Supriyati
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 2 (2019): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.607 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v13i2.12049

Abstract

Background: Mental health disorders, namely anxiety and depressive symptoms, are common in pregnant women due to physical and hormonal changes. Social support, family environment conditions and the neighboring social environment are components of social capital that contribute to the health of pregnant women. The Indonesia Healthy Family-Program Approach (HIP-FA) supports efforts to empower families to provide social support to pregnant women, thereby increasing self-efficacy in pregnancy that will lead to giving birth to healthy babies. This paper aims to describe the social capital and efficacy of pregnant women. Method: This study was a qualitative study that described social capital, empowerment, and self-efficacy of pregnant women during pregnancy. The article search was through PubMed, ProQuest, and Google Scholar databases. The keywords used to search the articles included: pregnant women, self-efficacy, social capital, and empowerment. The author examined and synthesized various kinds of literature that were closely related to social capital in providing self-efficacy for pregnant women. Results: Social capital affects health and is the main determinant of health. The important social capital is social support for pregnant women by empowering families to give better attention during pregnancy. A healthy Indonesian program with a family approach (HIP-FA) is organized in order to increase the government's attention in overcoming health problems by involving family directly in planning activities, monitoring and evaluation processes, so that the families understand well the health problems of pregnant women in their families and can provide social support in dealing with mental health disorders of pregnant women and increasing self-confidence to be mothers and parent. Conclusion: Social support is a social capital that can improve family empowerment by paying more attention to the health of pregnant women. Social capital in the form of family cohesion and family environment can improve the self-efficacy of pregnant women and prevent pregnancy complications to prepare for the birth of a healthy baby.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Communty TB Care ‘Aisyiyah Surakarta Anisah, Ika Arni; Kusumawati, Yuli; Kirwono, Badar
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v10i2.5533

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu infeksi menular yang diperlukan kerjasama lintas sektor dan organisasi masyarakat dalam upaya pemberantasannya. Organisasi ?Aisyiyah mengambil peran dengan membentuk kader Community TB Care ?Aisyiyah yang diharapkan untuk aktif menanggulangi persebaran TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader Community TB Care ?Aisyiyah Surakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader Community TB Care ?Aisyiyah Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik exhaustive sampling yaitu dengan mengambil semua objek dari populasi sebanyak 46 kader. Uji statistik menggunakan chi square dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan kader (p=1,000), ada hubungan antara keikutsertaan di ?Aisyiyah dengan keaktifan kader (p=0,040), tidak ada hubungan status sosial ekonomi dengan keaktifan kader (p=0,155), tidak ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan keaktifan kader (p=1,000), dan tidak ada hubungan antara lingkungan kerja dengan keaktifan kader Community TB Care ?Aisyiyah Surakarta (p=1,000).