Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial

VARIASI BAHASA SEBAGAI BENTUK KERAGAMAN SOSIAL Itaristanti Itaristanti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v3i2.621

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan hubungan antara variasi bahasa dengan keragaman sosial. Jika melihat kondisi masyarakat dan wilayah Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan pasti muncul dan terlihat dengan jelas. Perbedaan kehidupan sosial masyarakat Indonesia tampak dari latar belakang daerah, pekerjaan atau profesi, status sosial, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Keberagaman itu kemudian akan mempengaruhi bentuk penggunaan bahasanya. Di sinilah kemudian variasi bahasa muncul sebagai refleksi keragaman sosial itu sendiri.Kata kunci: variasi bahasa, keragaman sosial
KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS PADA BUKU PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI Itaristanti Itaristanti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.605 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i1.653

Abstract

Abstrak Tulisan ini mendeskripsikan hasil analisis terhadap keefektifan kalimat dalam teks pada buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI. Penulis melakukan analisis baik terhadap bentuk kalimat, tanda baca, unsur kalimat, maupun diksi yang digunakan. Hal ini dilakukan karena penyusunan kalimat yang efektif sangat membantu siswa dalam memahami gagasan yang disampaikan oleh penulis. Kalimat yang efektif mampu menyampaikan gagasan secara jelas sehingga pembaca dapat mengambil makna secara tepat.  Kata kunci: kalimat efektif, teks, buku pelajaran 
Peran Tradisi Seren Taun Dalam Upaya Meningkatkan Pewarisan Nilai-Nilai Sosial Dan Budaya Di Kalangan Remaja Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan annisa utami; asep mulyana; itaristanti itaristanti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Pendidikan Karakter
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.956 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i1.992

Abstract

Penelitian ini berangkat dari studi awal di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang. Hal ini berdampak negatif bagi masyarakat Cigugur, khususnya pada kalangan remaja. Remaja telah banyak melupakan tradisi seren taun. Padahal Tradisi seren taun bertujuan untuk memelihara kerukunan masyarakat dan mengajarkan sikap gotong-royong, kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, nasehat-nasehat dalam mengarungi kehidupan yang diisyaratkan melalui simbol-simbol yang digunakan dalam upacara tradisi seren taun. Kenyataannya pada saat ini para remaja lebih mudah menyerap budaya luar. Sehingga mereka sudah tidak peduli lagi pada tradisi seren taun yang semestinya harus dilestarikan, karena mereka kurang mengetahui nilai-nilai sosial dan budaya yang diambil dari berbagai tiap rangkaian kegiatan yang dilakukan. Karena fenomena itulah penulis merasa tertarik untuk meneliti tradisi seren taun.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi seren taun, mendeskripsikan nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung dalam tradisi seren taun di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, dan mengetahui bagaimana proses pewarisan nilai-nilai sosial dan budaya dalam tradisi seren taun di kalangan remaja Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Harapan ideal agar budaya seren taun itu tetap lestari dan menjadi alat kebanggaan bagi bangsa Indonesia, dan masyarakat Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.Sebagai kerangka pemikir pewarisan budaya umunya dilaksanakan melalui saluran lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, lembaga pemerintahan, perkumpulan, institusi resmi, dan media massa. Melalui proses pewarisan budaya maka akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kepribadian selaras dengan lingkungan alam, sosial dan budayanya. Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, karena manusia merupakan pendukung kebudayaaan. Jika manusia akan mati, kebudayaan yang dimilikinya akan selalu diwariskan kepada keturunannya, dan seterunya (Poerwanto 2008: 86).jenis penelitian ini adalah kualitatif. penelitian ini dilakukan menggunakan studi lapangan. pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi secara menyeluruh, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang diteliti. Desa yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu di Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat (Kepala Kelurahan Cigugur, Ketua Adat, dua orang panitia, dua orang sesepuh, dan enam remaja). Adapun prosedur dalam menganilisis data kualitatif menurut (Sugiyono, 2013: 337—345) adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tradisi seren taun adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Sunda yang dilakukan tiap tahun seraya berharap hasil pertanian mereka di tahun yang akan datang meningkat. Proses pelaksanaan tradisi seren taun ada tiga tahapan yaitu  damar sewu, pesta dadung, dan tari buyung. Dalam  perayaan tradisi seren taun mengandung nilai-nilai positif untuk manusia dan kebudayaannya. Nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung dalam tradisi seren taun di Kelurahan Cigugur antara lain adanya nilai kebersamaan, nilai kesatuan, nilai kegotong royongan, nilai religiousitas tercermin dalam doa bersama yang dilakukan masyarakat Cigugur terdiri dari berbagai pemeluk ajaran agama, adanya nilai pelestarian budaya, saling menghargai, dan saling menghormati satu sama lain. Proses pewarisan nilai-nilai sosial dan budaya tradisi seren taun di kalangan remaja Kelurahan Cigugur yaitu melalui masyarakat, melalui keluarga, dan melalui media massa.                                  Kata Kunci : Pewarisan Nilai-Nilai Sosial dan Budaya di Kalangan Remaja
BAHASA DAN KELAS SOSIAL: STUDI KASUS VARIASI BAHASA SOPIR DAN KONDEKTUR ANGKUTAN KOTA DI YOGYAKARTA Itaristanti Itaristanti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.214 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i1.620

Abstract

Variasi bahasa merupakan bentuk yang muncul karena eratnya hubungan bahasa dengan masyarakat. Variasi tersebut dapat menunjukkan kelas sosial para penuturnya. Untuk mendeskripsikan hal tersebut, penelitian ini dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian mengenai variasi bahasa sopir dan kondektur angkutan kota di Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui metode simak dengan teknik bebas libat cakap dan wawancara dengan teknik cakap bertemu muka serta teknik rekam. Data kemudian diklasifikasikan, dianalisis, dan disajikan dalam bentuk laporan. Kata Kunci: variasi bahasa, kelas sosial, aspek-aspek situasi tutur, konteks tuturan, dan fungsi komunikasi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUAL ADUITORY KINESTEHIC UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MARWAH DI MTS MAFATIHUL HUDA DEPOK KABUPATEN CIREBON aan nurjannah; isnin agustin amalia; itaristanti itaristanti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Inovasi Pembelajaran IPS
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.649 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i2.1165

Abstract

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa proses pembelajaran di kelas VII Marwah pada mata pelajaran IPS di MTs Mafatihul Huda Depok Kabupaten Cirebon adalah guru tidak bervariatif dalam menerapkan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan hanya ceramah, tanya jawab dan penugasan, sehingga mengakibatkan siswa merasa jenuh, mengantuk, melamun, mengobrol, dsb. Kecerdasan siswa dalam pelajaran IPS dikatakan sangat baik, hanya saja keaktifan belajar siswa dalam pelajaran IPS kurang baik.  Atas dasar inilah penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinestethic.. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang respon dan aktivitas siswa terhadap penerapan model pembelajaran Visualization Auditory Kinestethic pada mata pelajaran IPS, serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII Marwah MTs Mafatihul Huda Depok Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan dalam pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik post test, angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Visualization Auditory Kinestethic pada mata pelajaran IPS sebesar 41,96% dengan kriteria cukup baik. 2) Aktivitas siswa pada siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus I diperoleh rata-rata 56% dengan kriteria cukup aktif, pada siklus II diperoleh rata-rata 74%  dengan kriteria aktif dan siklus III diperoleh rata-rata 90% dengan kriteria sangat aktif. 3) Hasil belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Visualization Auditory Kinestethic diperoleh nilai rata-rata kelas 76%, dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 21,14%. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 79,61% dengan persentase ketuntasan klasikal 43,23%. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata kelas 81,44% dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 62,68%. Dan pada siklus III mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata kelas 89,02% dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 85,42%. Kata Kunci : Penerapan, Keaktifan Belajar, IPS