Latar Belakang : Abortus imminens suatu komplikasi yang terjadi pada awal kehamilan yang ditandai dengan adanya perdarahan dari uterus yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah hingga ke pinggang sebelum usia kehamilan 20 minggu dimana hasil konsepsi masih utuh didalam uterus. Setiap ibu hamil memerlukan pengawasan pada masa kehamilan agar dapat meminimalkan resiko pada ibu atau janin. Deteksi dini terjadinya abortus imminens pada masa kehamilan yaitu dengan mengenali tanda dan gejala terjadinya abortus imminens seperti keluarnya flek dari kemaluan yang disertai dengan mulas ringan dibagian perut. Deteksi dini resiko kehamilan merupakan upaya untuk menemukan sedini mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyulit yang terjadi selama masa kehamilan sehingga dapat mencegah terjadinya kesakitan dan kematian ibu dan janin Metode : Desain pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh jumlah populasi yang akan diteliti. Akan dilakukan pada tanggal 26 maret- 28 april 2021 sebanyak 20 orang.Hasil : Hasil penelitian yang menunjukan baik terdapat 4 (20%), cukup terdapat 5 orang (45%) dan kurang 11orang (55%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian menunjukan bahwa masih ada ibu hamil yang belum mengetahui tanda dan gejala abortus imminens di Praktek Bidan Mandiri disebabkan karena kurangnya pemahaman ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi, aktivitas serta keteraturan ibu dalam melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC). Kata kunci : Abortus Imminens, Deteksi Dini, Ibu Hamil