Abdul Rauf
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Kesesuaian Lahan Tanaman Jati; ”Studi Kasus di Arboretum Kwala Bekala, Universitas Sumatera Utara” Rahmawaty Rahmawaty; Nicho Chandra Siregar; Abdul Rauf
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2016.2.2.73-82

Abstract

Tectona grandis (Jati) dikenal sebagai spesies yang memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dikembangkan sebagai tanaman agroforestri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memetakan kelas kesesuaian lahan untuk Tectona grandis sebagai tanaman agroforestri di  Arboretum Universitas Sumatera Utara (USU) di Kwala Bekala, Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Metode survei dilakukan untuk mengumpulkan sampel tanah di lapangan. Kelas kesesuaian lahan tanaman Jati dianalisis dengan menggunakan metode matching. Metode tersebut mengacu pada referensi dan kriteria yang diadopsi dari Kesesuaian Tanah Tanaman Pertanian oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor-Indonesia. Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk memetakan kelas kesesuaian lahan. Salah satu aplikasi SIG adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk Tectona grandis adalah cukup sesuai (S2), sesuai marginal (S3) dan tidak sesuai (N) sebagai tanaman agroforestri pada beberapa satuan lahan di Arboretum Kampus USU Kwala Bekala. Untuk kelas tidak sesuai ditemukan pada unit lahan XIV, XV, dan XVI. Ada beberapa faktor pembatas dalam evaluasi kesesuaian lahan di Arboretum USU, yaitu: ketersediaan Oksigen, ketersediaan air, dan bahaya erosi. Bahaya erosi adalah faktor pembatas yang dominan, diikuti oleh ketersediaan air dan ketersediaan Oksigen. Bahaya erosi dapat diatasi dengan membuat teras dan meningkatkan ketersediaan oksigen tanah di Arboretum USU Kwala Bekala.