Background: Manokwari of West Papua is a malarial endemic area. The high incidence of malarial is caused by mosquito resistance to insecticides and parasite resistance to existing drug regimes. Milky wood plant (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) is trusted and used by local communities for treat malarial. Cortex of this plant is often used by people as a malarial remedy by boiling in water and the boiled water is drunk. The clinical observation is scientific proving of people that used traditional medicine by observations and data collection on the subject of the study (patients) according to the state of nature that use traditional medicine.Objectives: This study was aimed to characterize Milky wood cortex and to study the benefits of steeping of the cortex plant powder as antimalarial that can be used in public health services. Method:The research used clinical observations method without control to malarial patients that used steeping powder Milky wood cortex in the General Hospital of Manokwari of West Papua. Data processing was performed used malarial parasite density calculations microscopic on a semi quantitative data. Result: The results of Milky wood cortex characterization were 7.94% water content, 3.73% total ash, 0.35% acid insoluble ash, 25.27% the levels of pollen soluble in water, 10.62% soluble in ethanol extract. the steeping of powder Milky wood cortex gave antimalarial activity that could be seen from the results examination of thick/thin blood preparation microscopically, all of research subject at days 7 to 14 gave negative results for malarial parasites and clinical symptoms such as fever, headache, muscle aches, diarrhea decreased. Conclusion: Characterization of Milky wood cortex qualify to Herbal Pharmacopoeia Indonesia book, so it can be used in research. Clinical observations of malarial patient, the steeping of powder Milky wood cortex useful as antimalarial. Keywords: Milky wood cortex, Alstonia scholaris (L.) R.Br.; antimalarial; Manokwari ABSTRAK Latar belakang: Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat, merupakan daerah endemik malaria, yang dapat disebabkan adanya resistensi nyamuk terhadap insektisida dan resistensi parasit terhadap obat malaria yang ada. Pohon kayu Susu (Alstonia scholaris (L.) R.Br.) dipercayai dan digunakan masyarakat setempat untuk pengobatan malaria. Kulit batangnya sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat malaria dengan meminum rebusan kulit batangnya. Observasi klinis merupakan pembuktian secara ilmiah manfaat obat tradisional dengan melakukan pengamatan dan pendataan pada subjek penelitian (pasien). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi kulit batang tumbuhan pohon kayu Susu dan manfaat seduhan serbuk kulit batangnya sebagai antimalaria sehingga dapat dipergunakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasi klinis tanpa kontrol pada pasien malaria yang diobati dengan seduhan serbuk kulit batang pohon kayu Susu yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari Papua Barat. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perhitungan kepadatan parasit malaria secara mikroskopik semi kuantitatif. Hasil: Hasil karakterisasi simplisia diperoleh kadar air 7,94%, kadar abu total 3,73%, kadar abu tidak larut asam 0,35%, kadar sari larut dalam air 25,27%, kadar sari larut dalam etanol 10,62%. Seduhan serbuk kulit batang kayu Susu memberikan manfaat sebagai antimalaria yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan sediaan darah tebal/tipis secara mikroskopik. Seluruh subjek penelitian di hari ke 7 sampai 14 memberikan hasil negatif terhadap jumlah parasit malaria dan gejala klinis berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, diare, berkurang. Kesimpulan: Karakteristik simplisia memenuhi syarat Farmakope Herbal Indonesia sehingga dapat digunakan dalam penelitian dan berdasarkan observasi klinis terhadap penderita malaria, seduhan serbuk kulit batang kayu Susu bermanfaat sebagai antimalaria. Kata kunci: kayu susu, Alstonia scholaris (L.) R. Br.; antimalaria; Manokwari*Korespondensi penulis: ibs2342@gmail.com