Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN HEADSET TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Laoh, Alvin; Rumampuk, Jimmy F.; Lintong, Fransiska
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer.Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan penggunaan headset terhadap fungsi pendengaran pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas kedokteran Universitas SamRatulangi. Jenis penelitian adalah analitik observasional, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil semua Mahasiswaangkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Jumlah sampel adalah 30 orang, penentuan sampel dengan teknik purposive sampling berdasarkan kebutuhan peneliti. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa Asymp signifikan yaitu 0,01 < 0,05atau (nilai P = 0,01<0,05). Dari hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan headset terhadap kualitas pendengaran pada mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.   Kata Kunci: Headset. Fungsi Pendengaran, Mahasiswa
HUBUNGAN PENGGUNAAN EARPHONE DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO Sarah, Nizra Ayu; Lintong, Fransiska; Rumampuk, Jimmy F
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Introduction: A research of American Speech and Hearing Association obtained high school students who use their audio devices in longer periode with higher volume have been reported they have hearing disorder symptoms more than adults. The purpose of this research is to know the correlation of the use of earphone with hearing disorder in students at 9 High School Manado.  Methods: This research method is a kind of analytical research, using cross sectional approach. Population taken all special natural science students grade eleven school year 2016/2017. Number of sample is 30, sampling with purposive sampling technique based on the needs of researcher.  Results: Results obtained are the result of analysis in the form of frequency of the use of earphone in a day (p=0,366), duration of the use of earphone in a day (p=0,483), volume of the use of earphone (p=0,483), complaints of sore ears after using earphone (p=1,000), and history of ear disease (p=0,067). Conclusion: there was no correlation of the use of earphone with hearing disorder in students at 9 High School Manado. Keywords: Hearing Disorder, Earphone   Abstrak: Latar Belakang: Sebuah penelitian dari American Speech and Hearing Association menyatakan bahwa siswa sekolah menengah atas menggunakan perangkat audio mereka dalam periode yang lebih lama dengan volume yang lebih tinggi, dilaporkan memiliki gejala gangguan pendengaran yang lebih banyak dibandingkan dewasa. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada siswa SMA Negeri 9 Manado. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil semua siswa binaan khusus SMA Negeri 9 Manado kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)  tahun ajaran 2016/2017. Jumlah sampel adalah 30 orang, penentuan sampel dengan teknik purposive sampling berdasarkan kebutuhan peneliti. Hasil: yang diperoleh adalah hasil analisa berupa frekuensi penggunaan earphone dalam sehari (p=0,366), durasi penggunaan earphone dalam sehari (p=0,483), volume penggunaan earphone (p=0,483), keluhan sakit telinga setelah menggunakan earphone (p=1,000), dan riwayat penyakit telinga (p=0,067). Kesimpulan: dari hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada siswa SMA Negeri 9 Manado. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Earphone
ANALISIS PERBEDAAN UJI KUALITAS AIR SUMUR DI DAERAH DATARAN TINGGI KOTA TOMOHON DAN DATARAN RENDAH KOTA MANADO BERDASARKAN PARAMETER FISIKA Morintoh, Puspithasari; Rumampuk, Jimmy F.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7419

Abstract

Abstract: Clean water is absolutely essential considering the activity of a society which is very dynamic. Therefore, the quality and quantity should be kept under control. Clean water that complied with health standards must be free from contamination and must fulfill the quality standards, one of which is the physical requirements. Drinking water that does not fulfill the quality standards can cause health problems. The form of the topography of an area can influence its ground water. This study aimed to analyze the differences between the quality of well water in the plateau area of Tomohon and the lowland area of Manado based on physical parameters. This study was conducted in the Laboratory of Physics BTKL Manado from November 2014 until January 2015. This was an observational analytical study with a cross sectional approach. There were 50 samples determined by purposive sampling. The data were analyzed by using SPSS 20 and Mann-Whitney U Test. The results showed no significant differences in water quality using parameters, as follows: taste, temperature, smell, and turbidity, with a p value >0.05 while the TDS and DHL parameters had a significant difference with a p value <0.05. Conclusion: There were no significant differences of water quality in taste, temperature, smell, and turbidity, while the TDS parameters and DHL have significant differences of water quality with a p value < 0.05.Keywords: water quality, plateau, lowland, physics parametersAbstrak: Keberadaan air bersih menjadi sangat penting mengingat aktivitas kehidupan masyarakat yang sangat dinamis. Oleh karena itu harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya.Air bersih yang memenuhi syarat kesehatan harus bebas dari pencemaran dan harus memenuhi standar kualitas:salah satunya adalah persyaratan fisik karena air minum yang tidak memenuhi standar kualitas dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Bentuk topografi pada suatu daerah dapat mempengaruhi air tanah pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas air sumur di daerah dataran tinggi kota Tomohon dan dataran rendah kota Manado berdasarkan parameter fisika.Penelitian dilakukan di laboratorium fisika BTKL Manado pada bulan November 2014-Januari 2015. Metode pada penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel ditentukan secara purposive sampling yang berjumlah 50 sampel. Data dianalisa menggunakan SPSS 20 dan uji Mann Whitney-U Test. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada kualitas air pada parameter rasa, suhu, bau dan kekeruhan dengan nilai p > 0,05 sedangkan parameter TDS dan DHL terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p < 0,05. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan kualitas air yang signifikan pada parameter rasa,suhu, bau dan kekeruhan sedangkan parameter TDS dan DHL terdapat perbedaan kualitas air yang signifikan dengan nilai p < 0,05.Kata kunci: kualitas air, dataran tinggi, dataran rendah, parameter fisika
Hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo kota Manado Timang, Ramdan P. I.; Danes, Vennetia R.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10814

Abstract

Abstract: Noise is unwanted sound heard by ears. Damages of ears usually take place on the tympanic membrane or on the ossicles. Initially, there will be loss of hearing to high frequency noises, and it will gradually decrease to the lowest frequency noise. This study aimed to obtain the relationship of noise and hearing function among diesel power plant workers at PLTD Suluttenggo Manado. This was an analitycal study using a cross sectional design. Samples were 20 workers at PLTD Suluttenggo in Manado. Data were obtained by using questionnaires and examintaion of hearing function with an audiometry. The data were analyzed by using SPSS and the Spearmen test. The results showed that there were hearing impairment in 30% of the workers. According to the bivariate analysis, there was a significant relationship between the level of noise and the hearing impairment among the workers with a p value = 0.015 (p < 0.05). The most frequent hearing impairment among the workers was mixed hearing loss. Conclusion: Workers who worked in a place with high intensity noise had higher risk to develop hearing impairment.Keywords: diesel power plant machine, noise, hearingAbstrak: Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh telinga. Kerusakan telinga biasanya terjadi pada gendang telinga atau ossicles. Awalnya akan terjadi kehilangan pendengaran terhadap frekuensi tinggi, namun perlahan pada frekuensi yang semakin menurun sampai kepada frekuensi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pada pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analitik dengan menggunakan rancangan potong lintang. Sampel berjumlah 20 orang yang diambil dari pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo Kota Manado. Data diperoleh melalui kuisioner dan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan audiometri. Data dianalisis dengan menggunakan Statistical Program Product and Service Solution (SPSS) dan menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat gangguan pendengaran sebesar 30% pada seluruh pekerja. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran dengan nilai p = 0,015 ( p < 0,05). Gangguan pendengaran yang paling banyak diderita oleh pekerja ialah tuli campuran (Mixed Hearing Loss). Simpulan: Pekerja yang bekerja pada intensitas bising yang tinggi memiliki resiko lebih besar menderita gangguan pendengaran.Kata kunci: mesin PLTD, bising, pendengaran
Perbandingan kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi Tomohon dengan pelajar di dataran rendah Manado Tambunan, Rainbow D.; Danes, Vennetia R.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.12143

Abstract

Abstract: At an altitude above sea level, the barometric pressure decreases followed by a decrease in air pressure of O2. If someone stays in a highland for several days, weeks, or years, he/she will become acclimatized. One of the main principles of acclimatization is to increase lung ventilation large enough. This study aimed to determinate the vital lung capacity value of students who lived in highlands and of students who lived in lowlands. This study was conducted in two places: SMA 1 Negeri Tomohon and SMA Negeri 1 Manado in December 2015-February 2016. Samples were 40 students: 20 students of SMA Negeri 1 Tomohon and 20 students of SMA Negeri 1 Manado. This was an analytical study with a cross sectional design. The independent T test showed that there was no significant difference between Lung Vital Capacity of students in the highland and students in the lowland with a p value 0.2105. Conclusion: There was no significant difference between Lung Vital Capacity of the students in the highland with students in the lowland. Keywords: students, highlands, lowlands, vital lung capacity Abstrak: Pada suatu ketinggian di atas permukaan air laut maka tekanan barometrik akan menurun diikuti dengan penurunan tekanan O2 dalam udara. Seseorang yang berada di tempat tinggi selama beberapa hari, minggu, atau tahun akan menjadi semakin teraklimatisasi. Salah satu prinsip utama aklimatisasi ialah peningkatan ventilasi paru yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi dan pelajar di dataran rendah. Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu SMA Negeri 1 Tomohon dan SMA Negeri 1 Manado pada bulan Desember 2015-Februari 2016. Sampel penelitian berjumlah 40 siswa yaitu 20 siswa SMA Negeri 1 Tomohon dan 20 siswa SMA Negeri 1 Manado. Jenis penelitian ini analitik dengan desain potong lintang. Hasil uji T independent menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi dengan pelajar di dataran rendah dengan nilai p = 0.2105. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kapasitas vital paru pada pelajar di dataran tinggi dengan pelajar di dataran rendah.Kata kunci: pelajar, dataran tinggi, dataran rendah, kapasitas vital paru
HUBUNGAN BISING DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA GAME CENTRAL AREA DI AREA MANADO TRADE CENTER Rantung, Ria M.; Lintong, Fransiska; Danes, Vennetia R.
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.10316

Abstract

Abstract: Noise is commonly found in work areas. The facilities used in the Game Centers such as speakers in large numbers cause noise that directly affects workers and other people who are in the area of Game Center in the forms of communication disorder, impaired concentration, and impaired hearing comfort. This study aimed to determine the relationship of noise and hearing disorders among workers of Games Central Area in Manado Trade Center (MTC). This was an analytical observational study with a cross-sectional design. Respondents were 20 workers in Game Central Area MTC who filled the informed consent, questionnaires, and fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Data were statistically analyzed by using Chi-square test with SPSS. The results showed that of the 20 respondents, there were 3 (15%) with hearing loss, 2 (10%) with mild deafness, and 1 (5%) with moderate deafness. The chi-square test showed that there was a significant relationship between the level of noise and hearing disorders in the left and right ears with a p-value 0.002 <α = 0.05. Conclusion: There was a signicant relationship between the level of noise and hearing disorders among workers of Games Central Area in Manado Trade Center.Keywords: noise, hearing lossAbstrak: Kebisingan merupakan salah satu faktor yang tidak luput dari lingkungan pekerjaan. Fasilitas yang digunakan dalam Game Center seperti speaker dalam jumlah banyak menimbulkan bising yang berpengaruh langsung pada tenaga kerja maupun orang lain yang berada di area tersebut yaitu berupa gangguan komunikasi, gangguan konsentrasi, dan gangguan kenyamanan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan dan gangguan pendengaran pada pekerja Game Central Area di Manado Trade Center (MTC). Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain potong lintang. Responden ialah 20 pekerja Game Central Area MTC yang bersedia mengisi informed consent, kusioner, serta dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-square dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan, dari 20 responden terdapat 3 orang (15%) mengalami gangguan pendengaran, 2 orang (10%) tuli ringan, dan 1 orang (5%) tuli sedang. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi- square mendapatkan adanya hubungan bermakna antara tingkat kebisingan dan gangguan pendengaran baik pada telinga kiri maupun kanan dengan nilai p = 0,002 < α = 0,05. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran baik pada telinga kiri maupun kanan pada pekerja Game Central Area di Manado Trade Center.Kata kunci: bising, gangguan pendengaran
EFEK BISING MESIN ELEKTRONIKA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO, SULAWESI UTARA Tjan, Hardini; Lintong, Fransiska; Supit, Wenny
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1158

Abstract

Abstract: Noise induced hearing loss is caused by noise loud in the long period and a noisy work environment. Noisy work environment is a major problem in occupational health in various countries. The relationship between excessive noise exposure and hearing loss has been recognised since ancient times. Early epidemiological studies of noise induced hearing loss explored the damage risk relationship between occupational noise exposure level and the degree of hearing loss. The purpose of this study is to determine effect of engine noise electronics to auditory disfunction. The research methodeology used is an analytical method with a cross sectional approach. Samples were of 20 person taken from workers at the playground timezone and amazone. Data were obtained through questionnaires and examination of hearing function with the audiometri. Data were analyzed by using the Statistical Product and Service Solutions program (SPSS) and using the Fisher Exact test. Conclusion: The results showed that : There is a 75% hearing loss in all worker. The results of bivariate analysis showed there is no significant association between the hearing loss with the intensity level of noise (p = 0,032). The most common hearing loss is sensorineural deafness which generally occours in both ear. From the result of this study it can be concluded that the workers who work in a place that has the high intensity noise have greater risk of suffening from hearing loss. Keywords: Timezone and Amazone Workers, Noisy, Hearing.     Abstrak: Gangguan pendengaran akibat bising ialah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya disebabkan oleh bising di lingkungan kerja. Bising lingkungan kerja merupakan masalah utama pada kesehatan kerja di berbagai negara. Hubungan antara paparan bising yang berlebihan dan kehilangan pendengaran telah dikenal sejak zaman kuno. Awal studi epidemiologi, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh bising mengeksplorasi adanya hubungan atau faktor resiko antara pekerjaan, paparan tingkat kebisingan dan derajat gangguan pendengaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek bising mesin elektronika terhadap gangguan fungsi pendengaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Sampel berjumlah 20 orang yang diambil dari pekerja di tempat bermain timezone dan amazone. Data diperoleh melalui kuisioner dan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan Audiometri. Data dianalisis dengan menggunakan Statistical Program Product and Service Solution (SPSS) dan menggunakan uji Fisher Exact. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Terdapat gangguan pendengaran sebesar 75 % pada seluruh pekerja. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan yang bermakna antara gangguan pendengaran dengan tingkat intensitas bising (p =  0,032).  Gangguan pendengaran yang paling banyak diderita oleh pekerja adalah tuli sensorineural (persepsi) yang umumnya terjadi pada kedua telinga. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pekerja yang bekerja pada intensitas bising yang tinggi memiliki resiko lebih besar menderita gangguan pendengaran. Kata Kunci: Pekerja Timezone & Amazone, Bising, Pendengaran
Pengaruh mandi uap terhadap tekanan darah pada wanita dewasa normal Polii, Stacey; Rumampuk, Jimmy F.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10857

Abstract

Abstract: Physics apply heat energy use in the fields of medicine. At present, many people enjoy a steam bath as a means of muscle relaxation, but the steam bath therapy is often not recommended for patients with hypertension. The steam bath is said to be dangerous for people with hypertension, but what exactly happened to the blood pressure during the steam bath. The purpose of this study is to determine whether the steam shower effect on blood pressure normal adult women. The draft of this study was cross sectional analytical survey (cross-sectional) or only done once a certain time. The research location is housed in Tikala Shiatu Spa, Tikala Ares, Wenang. Samples were taken from women aged 20-25 years were 40 people with normal healthy state. Results showed highly significant differences in systolic blood pressure 15 minutes into the value (p = 0.001) and systolic blood pressure to 20 minutes (p = 0.000). Diastolic blood pressure results show a very significant difference that in the 15th minute (p = 0.002) and 20th minute (p = 0.001). Conclusion: There is a significant rise in systolic and diastolic blood pressure while doing 20 minutes steam bathKeywords: blood pressure, steam.Abstrak: Ilmu fisika menerapkan penggunaan energi panas dalam bidang kedokteran. Pada saat sekarang, banyak orang menikmati mandi uap sebagai sarana relaksasi otot, namun terapi mandi uap sering tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi. Mandi uap dikatakan dapat berbahaya untuk penderita hipertensi, namun apa sebenarnya yang terjadi terhadap tekanan darah selama mandi uap ?. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah mandi uap berpengaruh terhadap tekanan darah wanita dewasa normal. Rancangan dari penelitian ini adalah survey analitik secara potong lintang (cross sectional) atau hanya dilakukan sekali dalam waktu tertentu. Lokasi penelitian bertempat di Tikala Shiatu Spa, Tikala Ares, Wenang. Sampel penelitian diambil dari wanita usia 20-25 tahun berjumlah 40 orang dengan keadaan sehat dan normal. Hasil Penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna pada tekanan darah sistolik menit ke 15 dengan nilai (p = 0,001) dan tekanan darah sistolik menit ke 20 (p= 0,000). Hasil tekanan darah diastolic menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna yakni pada menit ke 15 (p= 0,002) dan menit ke 20 (p= 0,001). Simpulan: Terdapat peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan saat mandi uap selama 20 menit.Kata kunci: tekanan darah, mandi uap
PERBANDINGAN KAPASITAS VITAL PAKSA PARU PADA MAHASISWA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Barakati, Rokky V.; Lintong, Fransiska; Moningka, Maya E.W.
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7407

Abstract

Abstract: Indonesia is one of the countries with the highest smoking prevalence in the world. Tobacco is a major component of smoking may cause the death of half of its consumers. Cigarettes contain more than 4000 chemicals are exposed through cigarette smoke. Lung function as an exchange of oxygen and carbon dioxide into place exchange of substances contained in cigarettes, which would cause damage to the lungs. This study aimed to know the difference of Forced VitalCapacity (FVC) among students smokers and non-smokers in the Medical Faculty of Sam Ratulangi University. This was a cross sectional analytic survey (cross-sectional). The location was at Prodia Laboratory Manado. There were 40 samples ion this stiudy. The results showed that the value of p= 0.003 <α =0.05, and concluded that there were significant differences between students who smoked and who did not.Keywords: students smokers, students non-smokers, forced vital capacityAbstrak:Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka prevalensi merokok tertinggi di dunia. Tembakau yang merupakan komponen utama rokok dapat menyebabkan kematian setengah dari penggunanya. Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang dipaparkan melalui asap rokok. Paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida menjadi tempat pertukaran zat yang terkandung dalam rokok, yang akan menyebabkan teradinya kerusakan pada paru-paru. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) pada Mahasiswa perokok dan bukan perokok di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Desain penelitian yaitu cross sectional atau studi potong lintang, dimana pengukuran hanya dilakukan satu kali pada satu saat pada suatu populasi di wilayah tersebut. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia Manado. Sampel pada penelitian ini berjumlah 40 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p = 0.003 < α = 0,05, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara Mahasiswa perokok dan bukan perokok.Kata kunci: mahasiswa perokok, mahasiswa bukan perokok, kapasitas vital paksa paru
PENGARUH BERAT BADAN TERHADAP GAYA GESEK DAN TIMBULNYA OSTEOARTHRITIS PADA ORANG DI ATAS 45 TAHUN DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Sumual, Angela Sarah; Danes, Vennetia R; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1605

Abstract

Abstract: The friction changes  happened due to object weight increasement and friction coefficient. This research purpose is to see body weight influence at friction count, and  if there is influence of body weight at friction count with osteoarthritis appearance in people above 45 years old at Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital. The research method that used is descriptive analytic with cross-sectional approach, samples were determined by consecutive sampling that is taken from patients above 45 years old. Data were obtained by measuring body weight and height scale 45 subjects who fulfilled inclusive criterias, then multiply friction coefficient of synovial joint 0,003 with body weight (Newton). Data were analyzed using SPSS 20.00 and Regresi Logistic test. Male (53,3%) more often suffer Osteoarthritis than female (46,7%), with IMT overweight (82,2%) and friction 1,8 (22%). Regresi Logistic test showed that there is a significant correlation between friction (p = 0,026) and osteoarthritis appearance in people above 45 years old. But there was not significant correlation between age which affect friction (p = 0,054) and appearance of osteoarthritis.Conclusion: There was significant correlation between body weight toward friction and osteoarthritis appearance in people above 45 years old. Keywords: Body Weight, Friction, Osteoarthritis   Abstrak: Perubahan gaya gesekan disebabkan kenaikan berat objek dan koefisien gesekan. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh berat badan terhadap gaya gesek, dan jika terdapat pengaruh dari berat badan terhadap gaya gesek dengan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel ditentukan secara konsekutive sampling, diambil dari pasien berumur diatas 45 tahun. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada 45 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian mengalikan koefisien gesekan sendi synovial 0,003 dengan berat badan (Newton). Data dianalisis menggunakan SPSS 20.00 dan uji Regresi Logistik. Pria (53,3%) lebih sering menderita Osteoarthritis daripada wanita (46,7%), IMT overweight (82,2%) dan gaya gesekan 1,8 (22%). Hasil uji regresi logistik menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara berat badan yang mempengaruhi gaya gesekan (p = 0,026) dan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun. Namun tidak didapatkan hubungan signifikan antara umur yang mempengaruhi gaya gesek (p = 0,054) dan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun. Simpulan: Ada hubungan bermakna antara berat badan terhadap gaya gesek dan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun. Kata kunci: Berat Badan, Gaya Gesek, Osteoarthritis