Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Thermal Enhancement for Paraffinic Thermal Energy Storage by Adding Volcanic Ash Dwi Chandra Adhitya; Dwi Rahmalina; Ismail Ismail; Muhammad Nurtanto; Hamid Abdillah
VANOS Journal of Mechanical Engineering Education Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/vanos.v6i1.10990

Abstract

Thermal energy storage has a good opportunity to be applied in engineering field, especially for low temperature application like automotive thermal management system. Paraffinic is a better option and considered as a good phase change material with main advantages like economically feasible, non-corrosive and safe. The main drawbacks of paraffinic system are low thermal conductivity and supercooling effect. The effort to improve the performance for paraffinic system is by g sensible material. Considering the spread of volcano in Indonesia, it can be used as sensible material for paraffinic system. The aim of the research is to examine the volcanic ash characteristic and the effect of sand addition on the paraffinic system. a standardized approach for sand examination is done and the effect of the hybrid PCM (90% paraffin and 10% volcanic ash mass ratio) are studied. The overall performance of hybrid PCM is better than pure paraffin where the vapor point of hybrid PCM is increased and there is no supercooling phenomenon observed.
Pengaruh Jarak dan Posisi Nozzle Terhadap Daya Turbin Pelton Yani Kurniawan; Erlanda Augupta Pane; Ismail Ismail
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.332 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.3.275-282

Abstract

AbstractPelton Turbine is a turbine which use nozzle as officers the direction of a stream water in order to move around of blade turbine. The rotating of turbine blade efected by some parameters such as the distance of the nozzle, position of nozzle, diameter of nozzle, number of nozzle, and the geometry shape of the blade turbine. An experimental study to analyze the affect of distance and position nozzle to Pelton Turbine of performance. The research method used experiment parameter was position of nozzle with three variations, first position is the right side horizontal of bottom shaft turbine, second position is vertical to down direction, and third position is the left side horizontal of upper shaft turbine. The parameter of nozzle distance used five variations was 24 cm, 23 cm, 22 cm, 21 cm, dan 20 cm, which measured from the end of position nozzle to blade turbine. The result shows that the right side horizontal of bottom shaft turbine with distance of nozzle 23 cm had the maximum performance to produce a power 125 Watt with the rotation of shaft turbine 263 rpm. Abstrak Turbin Pelton adalah sebuah turbin yang menggunakan nozzle sebagai pengatur arah aliran air ke sudu turbin yang berputar. Putaran sudu turbin dipengaruhi oleh beberapa parameter antara lain jarak nozzle, posisi nozzle, diameter nozzle, jumlah nozzle, dan bentuk geometri sudu turbin. Studi eksperimen yang dilakukan pada turbin pelton dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh posisi dan jarak nozzle terhadap pergerakkan sudu yang menentukan performa turbin pelton guna mendapatkan daya listrik yang optimum. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan parameter pengujian yaitu posisi nozzle dengan tiga variasi yaitu pada posisi pertama adalah horizontal sebelah kanan sisi bawah poros turbin, posisi kedua adalah vertikal ke bawah, dan posisi ketiga pada horizontal sebelah kiri sisi atas poros turbin. Parameter jarak nozzle menggunakan lima variasi yaitu 24 cm, 23 cm, 22 cm, 21 cm, dan 20 cm, yang diukur dari posisi ujung nozzle terhadap sudu turbin pelton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi horizontal sebelah kanan sisi bawah dari poros turbin dengan jarak nozzle sebesar 23 cm merupakan hasil yang maksimum untuk menghasilkan putaran poros turbin sebesar 263 rpm dan mampu menghasilkan daya sebesar 125 Watt.
The Torrefaction Effect on The Sawdust Quality Erlanda Pane; Ismail; I Gede Eka Lesmana; Rovida Hartantrie; Deni Rifki
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.010.1.11-20

Abstract

Serbuk kayu memiliki potensi sebagai sumber energi baru terbarukan, namun pemanfaatannya masih rendah dikarenakan beberapa karakteristik negatif dari serbuk kayu antara lain kandungan oksigen yang tinggi, energi panas yang rendah, dan kadar air yang tinggi. Torefaksi merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan karakteristik serbuk kayu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh proses torefaksi terhadap kualitas serbuk kayu. Metode penelitian menggunakan analisis eksperimental proses torefaksi dengan reaktor tipe batch yang dipengaruhi oleh parameter suhu (260 °C, 280 °C, dan 300 °C), waktu tinggal (30 menit), dan gas torefaksi sebagai gas inert. Karakteristik serbuk kayu yang meliputi nilai kalor, solid yield, energy yield, uji proximate dan ultimate menjadi data penting untuk menentukan keberhasilan proses torefaksi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses torefaksi pada suhu 300°C merupakan hasil yang optimal. Kondisi ini dapat mengurangi solid yield dan energy yield serbuk kayu masing-masing sebesar 63% dan 84%; meningkatkan nilai kalor serbuk kayu sebesar 5350 kkal/kg (diklasifikasikan ke dalam kategori batu bara subbituminus); meningkatkan fixed carbon sebesar 33.35%; menurunkan volatile matter sebesar 60.97%; menurunkan kandungan oksigen dan hidrogen masing-masing sebesar 34.37% dan 5.72%. Kualitas serbuk kayu dari proses torefaksi disimpulkan dapat menjadi bahan bakar alternatif.
PERANCANGAN INSTALLASI SISTEM PENGENDALIAN EMISI DEBU PADA AREA PENGEMASAN BUBUK ZAT ADIKTIF Erlanda Augupta Pane; Galih Taqwatomo; Ismail Ismail
Jurnal Teknologi Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.11.2.149-162

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk merancang ulang instalasi sistem pengendalian emisi debu yang terdapat pada area pengemasan produk bubuk zat adiktif. Hal ini terjadi karena sistem unit pengendali emisi debu tidak dapat beroperasi secara optimal untuk mencegah intensitas paparan emisi di area pengemasan sehingga dapat mengganggu kinerja operator dan kondisi lingkungan. Metode penelitian menggunakan metode Perancis, yang dibagi menjadi pengamatan data untuk mendapatkan data nyata, mendesain ulang desain sistem kontrol emisi debu dan melakukan pengujian untuk mendapatkan data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan ulang sistem unit kontrol emisi debu difokuskan pada perubahan jenis filter dari cartridge filter menjadi sleeves/bag filter. Tipe ini memiliki spesifikasi kinerja total airflow sebesar 4767 m3/jam dan nilai surface area filter sebesar 37.8 m3, di mana jumlah total filternya adalah 32 buah dengan setiap filter memiliki diameter 125 mm dan panjang 3 m. Bentuk fitting duct dan suction point yang juga dirancang ulang pada sistem instalasi dapat meningkatkan kinerja sistem. Hasilnya dapat meningkatkan daya kipas dari 4,27 kW menjadi 5,5 kW yang disesuaikan dengan spesifikasi pemasangan sistem yang ada untuk mengelola emisi debu di area pengemasan. Kondisi ini mampu menghasilkan penghematan efisiensi motor mekanik hingga 77%.
Analisis Penurunan Tekanan Aliran Udara Pada Pipa Bertekanan Erlanda Augupta Pane; Ismail Ismail; Febrian Dwi Yudhanto; Budhi Suyitno
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.3111

Abstract

Penurunan tekanan pada sistem pemipaan bertekanan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pengaturan unit operasional kompresor dan air dryer pada area power house dalam mensuplai aliran udara ke dalam area welding dan area dieshop dikarenakan kerugian yang ditimbulkan, akibat tidak termanfaatkannya tekanan aliran udara secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi penyebab kerugian penurunan tekanan pada sistem pipa bertekanan di unit area welding, power house, dan dieshop dengan menggunakan metode analisis besaran nilai kerugian yang terbagi menjadi dua sub bagian yaitu kerugian mayor (Mayor Pressure Loses) dan kerugian minor (Minor Pressure Losses) berdasarkan metode French dengan mengacu pada studi lapangan komponen pipa bertekan. Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa penurunan tekanan mayor pipa bertekan (hgs) sebesar 525.21 Pa atau memiliki persentase sebesar 51.61 %, sedangkan penurunan tekanan minor pipa (hL) sebesar 471.9 Pa atau persentase sebesar 46.37%. Persentase penurunan tekanan udara total maksimum berdasarkan lokasi ketiga area yaitu area welding, powerhouse, dan dieshop secara berurutan dapat diketahui yaitu 0.025%, 0.055%, dan 0.061%. Kondisi penurunan tekanan pipa tertinggi terdapat di area dieshop dengan nilai sebesar 719558.9 Pa, dimana ukuran tersebut kurang dari ukuran suplai laju aliran udara dari pipa bertekanan yang berasal dari kompresor dengan tekanan standar sebesar 720000 Pa, hal ini disebabkan sistem instalasi pipa bertekanan yang tidak mengikuti kondisi standar dan ukuran dimensi pipa yang kurang tepat.
OPTIMASI PERANCANGAN TURBIN ANGIN VERTIKAL TIPE DARRIEUS UNTUK PENERANGAN DI JALAN TOL Ismail Ismail; Erlanda Pane; Triyanti Triyanti
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk optimasi perancangan dan analisis turbin angin sebagai teknologi alternatif yang dimanfaatkan untuk penerangan jalan tol. Penerangan jalan tol merupakan hal yang penting bagi aktivitas transportasi terutama dalam kondisi malam hari. Teknologi turbin angin yang dirancang memiliki prinsip kerja yaitu memanfaatkan hembusan angin dari kendaraan yang melintas untuk memutar sudu turbin dan menjadi energi listrik simpan. Data parameter yang mempengaruhi dalam perancangan turbin angin adalah variasi jumlah sudu turbin, sudut puntiran sudu turbin, kecepatan angin, tinggi rotor penggerak turbin, dan massa jenis udara. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan melalui empat tahapan yaitu review literatur, observasi lapangan, perancangan dan analisis turbin angin. Hasil perancangan didapatkan bahwa turbin angin vertikal tipe Darrieus yang optimal untuk penerangan jalan tol dengan jumlah sudu turbin sebanyak dua buah, sudut puntiran sudu turbin sebesar 300, diameter rotor sebesar 350 mm, dan ketinggian rotor sebesar 1,050 mm untuk kecepatan rata-rata angin sebesar 2.1 m/s. Daya yang dihasilkan oleh turbin angin sebesar 1.908 Wh, dimana energi listrik yang disimpan mampu bertahan selama 12 jam di dalam akumulator sebesar 24 V dan kapasitas sebesar 50 Ah. Aplikasi energi tersebut dapat diterapkan pada dua buah lampu LED dengan daya sebesar 40 Watt / 8-24 Volt DC dan total beban pemakaian sebesar 1.104 Wh.
The Improvement Of Electrical Power Generated By Pump As Turbine Using Guide Vane Dede Lia Zariatin; Taruna Taruna; Danies Seda; Agri Suwandi; Ismail Ismail
Journal of Applied Sciences and Advanced Technology Vol 3, No 1 (2020): Journal of Applied Sciences and Advanced Technology
Publisher : Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jasat.3.1.17-20

Abstract

One of the problems faced by micro hydropower plant, including Pump as Turbine is low efficiency. Pump as Turbine (PAT) is one of micro-hydro power plant that uses a centrifugal pump as the turbine and modifies the pump motor to become a generator. Researches tried to improve the PAT efficiency by modifying the impeller and pump housing in order to optimize the flow that rotates the generator shaft. However, there is still another possibility of modifying and improving the water flow by using a regulating or guide vane. This research aims to improve PAT efficiency by conditioning the water inlet using a guide vane in a vertical direction. The regulating vane with a diameter of 56 mm has four vanes made of stainless steel. The vane is adjustable so that the vane opening can be regulated. In this research, the vane opening was setting at 0°, 30°, 45°, and 65°. The experimental test was performed at a PAT power plant's laboratory scale with a head of 3.7 m above the ground. The regulating vane was placed on 260 and 400 mm above the PAT. It showed that the power increased 7% when the guide vane placed 400 mm above the pump shaft with a 45° of vane opening.
Studi Eksperimental Efisiensi Peleburan Aluminium pada Tungku Crucible Furnaces Dede Lia Zariatin; Ismail Ismail; Misra Jaya
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 4, No 2: December 2019
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v4.i2.2019.209-218

Abstract

Letak dan jenis burner yang tepat dapat meningkatkan efisiensi peleburan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh letak dan jenis burner yang digunakan dalam proses peleburan aluminium pada tungku crucible. Dua posisi (di atas dan di samping) dan dua tipe burner (burner jenis 1 dan burner jenis 2) digunakan pada pengujian eksperimental. Langkah proses eksperimen meliputi pengujian peleburan aluminium dengan memvariasikan letak dan jenis burner yang digunakan, dilanjutkan penuangan logam cairan ke dalam cetakan, dan diteruskan pengujian kualitas produk. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa letak burner di samping dan burner jenis 1 paling optimal dapat meleburkan aluminium dalam waktu 1,4 jam dimana aluminium mencair secara sempurna. Letak burner di atas dan burner jenis 2 alumnium tidak mencair sempurna sehingga tidak dapat dilakukan penuangan ke dalam cetakan. Kebutuhan energi peleburan aluminium yaitu sebesar 551,25 kJ dengan efisiensi tungku 39,4%. Hasil uji kualitas produk menunjukkan komposisi kimia 98,2 % unsur aluminium dan 0,434% unsur seng (Zn) serta nilai kekerasan 33,4 HB dan nilai impak 0,21 J/mm2.
Metode Pendinginan Cepat Proses Pendinginan pada Produk Hasil Proses Tempa Budhi Muliawan Suyitno; Muhammad Arifin Dwi Admoko; Reza Abdu Rahman; Ismail
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 12 No 3 (2022): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v12i3.4254

Abstract

Perbaikan model pendinginan produk hasil proses tempa dilakukan dengan tujuan mempercepat proses dandori. Tindakan ini diambil berdasarkan prinsip Total Produktive Maintenance (TPM) dengan tujuan meningkatkan efektivitas produksi untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Proses pendingin cepat dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip perpindahan panas pada material hasil tempa dengan target utama waktu proses menjadi lebih cepat tanpa merusak struktur material. Uji eksperimental dilakukan pada kajian ini dengan tujuan menganalisis proses perpindahan panas pada alat pendingin produk. Analisis dibutuhkan untuk mendapatkan hasil kualitas pendinginan cepat yang optimal dengan tetap menjaga struktur material produk secara umum. Metode eksperimen digunakan berdasarkan data awal model pendingin tersedia dan pengukuran penurunan suhu produk. Laju penurunan panas digunakan untuk menentukan durasi pendinginan tercepat. Enam variasi metode pendinginan dipilih berdasarkan kombinasi media pendinginan dan jumlah nosel yang digunakan. Penggunaan metode pendinginan standar membutuhkan waktu 20 menit untuk mencapai target suhu akhir 40 °C. Penambahan dua nosel udara memberikan pengaruh positif di mana laju pendinginan menjadi lebih cepat 4 menit dengan tetap menjaga struktur material. Metode pendinginan dengan tambahan akhir menunjukkan waktu paling cepat namun berdampak pada retakan di produk sehingga tidak dapat dipilih. Dengan demikian, proses pendinginan lebih cepat dapat dilakukan dengan menggunakan dua nosel udara tambahan tanpa merusak kualitas produk.
Eksperimental Turbin Zephyr dengan Pengaruh Sudu Rotor dan Sudu Statis Kusnadi Kusnadi; Ismail Ismail
ROTASI Vol 25, No 3 (2023): VOLUME 25, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.25.3.33-39

Abstract

Efisiensi turbin angin sumbu vertikal tipe zephyr dengan mengoptimasikan parameter-parameter turbin seperti rotor diameter, tinggi rotor, jumlah sudu, luas penampang sudu dan sudu statis pengarah aliran angin, serta daya keluaran generator. Turbin angin tipe sumbu vertikal mengendalikan gaya drag maka daya yang dibangkitkan turbin naik ketika luas penampang sudu lebih besar dan akan lebih optimal ketika didukung oleh sudu statis pengarah aliran angin. Metode penelitian dengan melakukan pengujian perfomansi turbin angin sumbu vertikal tipe zephyr pada terowongan angin. Hasil dari eksperimen didapat daya turbin keluaran generator mencapai 48,95 Watt pada kecepatan angin 5 m/s.