Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Fikih Melayu Nusantara era pra kolonial Mahdalena, Mahdalena
IJTIHAD Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fiqh is often perceived as Islam itself. This is becouse the growth of fiqh involves the integration of followers from different backgrounds, languages, cultures and places where human live. Syeikh Abdurrauf Syah Kuala mentioned that language he used in his books was Jawi Pasai language. Aceh pronunciation and writing were conducted in two language, they were Acehnese language and Malay language, because besides Arabic, both languages are official languages in the kingdom of Aceh Darussalam. So, as the product of thought, fiqh does not admit boundaries of space and time. That’s why, the fiqh would be undergoing a process “to become” change according to needs.
FAKTOR – FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEJANG PADA BALITA DEMAM DI RUANG ANAK RSUD BANJARBARU TAHUN 2013 Mahdalena, Mahdalena; Mariana, Evi Risa; Maulani, Firman
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kejang demam. Diantaranya; umur, jenis kelamin, suhu saat kejang, riwayat kejang dalam keluarga, dan lamanya demam.Menuruthasilstudi pendahuluan yang dilakukandi RSUD Banjarbaru di dapat hasil dari tahun 2010 – 2012 sebanyak 378 balita demam yang dirawat, diketahui sebanyak 287 orang mengalami kejang dengan angka kematian sebesar 5 %, yakni 2 – 5 orang. Dalam kasus tersebut belum diketahui faktor resiko apa yang paling berhubungan dengan kejadian kejang pada balita demam di ruang anak RSUD Banjarbaru.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran faktor – factor resiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian kejang demam di ruang Anak RSUD Banjarbaru tahun 2013. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif analitik. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sehingga di dapatkan jumlah sampel sebesar 38 orang.Cara pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan wawancara yang di jawab orang tua responden. Teknik analisa data dengan secara Chi Square Test kemudian ditarik kesimpulan.Dari hasil penelitian, pasien cenderung kejang 21 orang (55,3%), berumur < 2 tahun sebanyak 24 orang (63,2%), berjenis kelamin laki – laki sebanyak 26 orang (68,4%), bersuhu tubuh ≥ 39 oC sebanyak 22 orang (57,9%), tidak ada riwayat kejang keluarga sebanyak 32 orang (84,2%), dan lamanya demam > 1 jam sebanyak 34 orang (89,5%). Hasil analisa hubungan menggunakan Chi-Square, dari faktor umur, jenis kelamin, suhu tubuh, dan riwayat kejang keluarga memiliki hubungan dengan kejadian kejang (ρ<α), sedangkan faktor lamanya demam tidak ada hubungan dengan kejadian kejang (ρ>α).Kesimpulan dalam penelitian ini menyarankan agar perawat dapat memberikan penyuluhan kepada orang tua balita tentang penanganan kejang demam karena pada balita sangat rentan untuk terjadi kejang demam. Kata kunci      : Faktor Resiko, Kejang Demam
GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI DAN TENAGA PELAKSANA DI RUANG KUMALA RSUD DR. H. MOCH ANSYARI SALEH BANJARMASIN ramadhani, dini; mulyani, yeni; mahdalena, mahdalena
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.411 KB)

Abstract

Dalam dunia keperawatan kebersihan diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus senantiasa terpenuhi. Dari hasil studi pendahuluan pada bulan Desember 2015 melalui wawancara pada 5 orang pasien imobilisasi di ruang Kumala RSUD Dr. H. Moch  Ansyari Saleh Banjarmasin didapatkan 4 diantaranya  selama dirawat 3-7 hari di rumah sakit tidak ada mandi dan 1 hanya di seka oleh keluarganya namun masih terlihat kotor. Pada 5 orang pasien imobilisasi di ruang Kumala RSUD Dr. H. Moch Ansyari Saleh Banjarmasin didapatkan 5 diantaranya  selama dirawat 3-7 hari di rumah sakit tidak ada gosok gigi maupun keramas rambut. Tujuan dari penepitian adalah untuk menggambarkan pemenuhan kebersihan diri dan tenaga pelaksana pada pasien imobilisasi di ruang Kumala RSUD Dr. H. Moch Ansyari Saleh Banjarmasin. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pasien imobilisasi fisik yang dirawat di ruang Kumala berjumlah 35 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil didapatkan sebanyak 17,1% pemenuhan kebersihan dirinya baik, sebanyak  20,0% memliki kebersihan diri cukup, dan sebanyak 62,9% memiliki kebersihan diri kurang. Didapatkan juga pada penelitian ini tenaga pelaksana yang berperan dalan pemenuhan keberisahan diri pasien imobilisasi di ruang Kumala RSUD Dr. H.Moch Ansyari Saleh Banjarmasin sebanyak 100% dilakukan oleh keluarga. Pemeliharaan kebersihan diri diperlukan untuk kenyaman indivividu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memnuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada  orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan  perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TIMUR ramadhan, m.hayy; syarniah, syarniah; mahdalena, mahdalena
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.556 KB)

Abstract

Stres bisa memicu remaja untuk melakukan tindakan-tindakan mengonsumsi minuman beralkohol. Saat stres tubuh  bereaksi terhadap stres dengan melepaskan hormon kortisol, karena alkohol merupakan depresan sistem saraf pusat, dengan meminum alkohol remaja dapat merasakan sedasi-eufopori dan menghilangkan stres secara sesaat yang dialami remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan konsumsi minuman beralkohol pada remaja. Desain penelitian ini kuantitatif, dengan jenis penelitian correlative study. Populasi penelitian ini adalah remaja laki-laki yang tinggal di Kelurahan Landasan Ulin. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Jumlah 92 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data  menggunakan uji Kendall’s tau. Hasil penelitian ditemukan tingkat stres pada remaja di Kelurahan Landasan Ulin Timur paling banyak adalah stres berat berjumlah 30 responden (32,6%) bahkan ada stres sangat berat berjumlah 6 responden (6,5%), dan konsumsi minuman beralkohol pada remaja yang paling banyak adalah konsumsi minuman beralkohol dengan kategori peminum sedang sebanyak 20 responden (21,7%) bahkan ada ditemukan konsumsi minuman beralkohol dengan kategori peminum berat sebanyak 13 responden (14,1%). Ada hubungan yang sangat kuat antara tingkat stres dengan konsumsi minuman beralkohol pada remaja di Kelurahan Landasan Ulin Timur. P= 0,000; α
GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN STROKE DI RSUD ULIN BANJARMASIN Mahdalena, Mahdalena; Zulkipli Asy’ari, Muhammad Andi; Zaenab, Zaenab
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan spiritual sangat penting bagi pasien stroke karena mereka memerlukan dukungan moril agar kesembuhan mereka dapat lebih cepat dari pada selalu meminum obat.. Pada kenyataannya bahwa tidak semua pasien stroke seperti terjadi demikian dan hal ini kebanyakan mereka kurang mendekatkan diri kepada Tuhan pada akhirnya mereka merasa down dan tidak ada tenaga lagi. Maka berdasarkan penjelasan tersebut penelitian ini berhubungan dengan Gambaran peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien stroke di RSUD Ulin BanjarmasinPenelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruangan Seruni RSUD Ulin Banjarmasin. Teknik sampel jenuh atau semua perawat dan sempel yaitu 14 orang perawat. Instrumen yang digunakan adalah observasi. Analisa data yang digunakan adalah data yang diperoleh dan disajikan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Perawat menyediakan bahan baca tentang spiritual kepada pasien, perawat sangat kurang sekali dan malahan tidak ada yang melakukannya. Perawat memfasilitasi pemuka agama untuk pasien, tidak satupun perawat yang melaksanakannya kepada pasien stroke. Perawat memfasilitasi pasien dalam meditasi, berdo’a dan ritual keagamaan lainnya, hal ini ditemukan tidak ada seorangpun perawat yang melaksanakannya.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan bahwa pihak perawat hendaknya menyampaikan keluhan mereka teradap proses pelaksanaan dari cara memberikan pelayanan spiritual kepada pihak rumah sakit agar dapat terpenuhi kebutuhan spiritual pasien. Kata Kunci       : pemenuhan kebutuhan spiritual, pasien stroke.Kepustakaan    : 56 (1999 - 2011)
MOTIVASI ODHA DALAM MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL DI POLIKLINIK VCT RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ansyari, ansyari; mahdalena, mahdalena; mulyani, yeni
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2016): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.114 KB)

Abstract

Motivasi merupakan salah satu faktor yang berperan penting bagi ODHA dalam menjalani program pengobatan ARV. Jika motivasi ODHA rendah maka berdampak buruk bagi kesehatan ODHA tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran motivasi ODHA dalam menjalani program pengobatan ARV berdasarkan karakteristik demografi. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif non eksperimen dengan sampel ODHA yang menjalani program pengobatan ARV di RSUD Dr. H. Moch. Ansari saleh Banjarmasin yang berjumlah 47 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekinik Accidental Sampling dan instrument yang digunakan dalam penelitian iniyaitu kuesioner. Dari 47 sampel didapatkan hasil penelitian yang menunjukan sejumlah 42 responden (89.3 %) dalam motivasi tinggi dan 5 responden (10.7 %) dalam motivasi rendah. Bagi pasien yang memiliki tingkat motivasi rendah diharapkan untuk aktif dalam mengikuti program-program yang diperlukan sedangkan bagi pasien yang memiliki tingkat motivasi tinggi diharapkan mampu mempertahankan motivasinya tersebut.  
GAMBARAN PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN STROKE DI RSUD ULIN BANJARMASIN Mahdalena, Mahdalena; Zulkipli Asy’ari, Muhammad Andi; Zaenab, Zaenab
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 3, No 1 (2015): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.527 KB)

Abstract

Kebutuhan spiritual sangat penting bagi pasien stroke karena mereka memerlukan dukungan moril agar kesembuhan mereka dapat lebih cepat dari pada selalu meminum obat.. Pada kenyataannya bahwa tidak semua pasien stroke seperti terjadi demikian dan hal ini kebanyakan mereka kurang mendekatkan diri kepada Tuhan pada akhirnya mereka merasa down dan tidak ada tenaga lagi. Maka berdasarkan penjelasan tersebut penelitian ini berhubungan dengan Gambaran peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien stroke di RSUD Ulin BanjarmasinPenelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruangan Seruni RSUD Ulin Banjarmasin. Teknik sampel jenuh atau semua perawat dan sempel yaitu 14 orang perawat. Instrumen yang digunakan adalah observasi. Analisa data yang digunakan adalah data yang diperoleh dan disajikan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Perawat menyediakan bahan baca tentang spiritual kepada pasien, perawat sangat kurang sekali dan malahan tidak ada yang melakukannya. Perawat memfasilitasi pemuka agama untuk pasien, tidak satupun perawat yang melaksanakannya kepada pasien stroke. Perawat memfasilitasi pasien dalam meditasi, berdo’a dan ritual keagamaan lainnya, hal ini ditemukan tidak ada seorangpun perawat yang melaksanakannya.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan bahwa pihak perawat hendaknya menyampaikan keluhan mereka teradap proses pelaksanaan dari cara memberikan pelayanan spiritual kepada pihak rumah sakit agar dapat terpenuhi kebutuhan spiritual pasien. Kata Kunci       : pemenuhan kebutuhan spiritual, pasien stroke.Kepustakaan    : 56 (1999 - 2011)
FAKTOR – FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEJANG PADA BALITA DEMAM DI RUANG ANAK RSUD BANJARBARU TAHUN 2013 Mahdalena, Mahdalena; Mariana, Evi Risa; Maulani, Firman
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.966 KB)

Abstract

Ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kejang demam. Diantaranya; umur, jenis kelamin, suhu saat kejang, riwayat kejang dalam keluarga, dan lamanya demam.Menuruthasilstudi pendahuluan yang dilakukandi RSUD Banjarbaru di dapat hasil dari tahun 2010 – 2012 sebanyak 378 balita demam yang dirawat, diketahui sebanyak 287 orang mengalami kejang dengan angka kematian sebesar 5 %, yakni 2 – 5 orang. Dalam kasus tersebut belum diketahui faktor resiko apa yang paling berhubungan dengan kejadian kejang pada balita demam di ruang anak RSUD Banjarbaru.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran faktor – factor resiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian kejang demam di ruang Anak RSUD Banjarbaru tahun 2013. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif analitik. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sehingga di dapatkan jumlah sampel sebesar 38 orang.Cara pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan wawancara yang di jawab orang tua responden. Teknik analisa data dengan secara Chi Square Test kemudian ditarik kesimpulan.Dari hasil penelitian, pasien cenderung kejang 21 orang (55,3%), berumur < 2 tahun sebanyak 24 orang (63,2%), berjenis kelamin laki – laki sebanyak 26 orang (68,4%), bersuhu tubuh ≥ 39 oC sebanyak 22 orang (57,9%), tidak ada riwayat kejang keluarga sebanyak 32 orang (84,2%), dan lamanya demam > 1 jam sebanyak 34 orang (89,5%). Hasil analisa hubungan menggunakan Chi-Square, dari faktor umur, jenis kelamin, suhu tubuh, dan riwayat kejang keluarga memiliki hubungan dengan kejadian kejang (ρ<α), sedangkan faktor lamanya demam tidak ada hubungan dengan kejadian kejang (ρ>α).Kesimpulan dalam penelitian ini menyarankan agar perawat dapat memberikan penyuluhan kepada orang tua balita tentang penanganan kejang demam karena pada balita sangat rentan untuk terjadi kejang demam. Kata kunci      : Faktor Resiko, Kejang Demam
LAYANAN INFORMASI MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI MAN 3 BANJARMASIN Mahdalena, Mahdalena
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.575 KB) | DOI: 10.31602/jmbkan.v5i2.2077

Abstract

This research is motivated by the lack of confidence of students in expressing opinions in the school environment or society. Confidence in expressing opinions makes students active in the teaching and learning process, daring to express their opinions, dare to reject something that is considered incorrect, not hesitating in attitude. By increasing students' confidence in expressing their opinions, it is expected that students can become individuals who are confident in their abilities.The method used in this study is a quantitative method using the Pre-Expansion Designs design in the form of a Pretest-Posttest group. this design to find out the results of the treatment more accurately, in this study conducted 2 observations (measurements), namely comparing the conditions before and after being treated.The results of the research obtained by the Pre-test Results of the sample showed that the average percentage of self-confidence before joining the Information Service increased students' self-confidence by 35.64% which was included in the medium category. After getting the treatment experience an increase and fall into the medium category. The post test results showed that the average percentage of self-confidence after taking treatment in the form of information services increased students' confidence in expressing opinions by 64.04%, which was included in the High category.The conclusion of this study is that there is a positive change in the form of increasing students' self-confidence after being treated with information services in expressing their opinions.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI Mahdalena, Mahdalena
Jurnal Ilmiah Pesona PAUD Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.464 KB) | DOI: 10.24036/1627

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif anak, terutama dalam mengurutkn pola warna. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, melalui kegiatan mengurutkan Pola Warna. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksankan di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kecamatan Batang Anai Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitian ini adalah kelompok B4 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kecamatan Batang Anai, dengan jumlah anak 12 oarang, yang terdiri atas 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan dan media yang menarik sangat tepat untuk peningkatan kemampuan kognitif anak di TK Negeri Pembina Kecamatan Batang Anai.Kata kunci; kognitif, anak, pola