Obat tradisional banyak digunakan di Indonesia. Parameter mutu sangat perlu untuk menjamin keamanan dan khasiat dari senyawa bioaktif yang terkandung dalam obat tradisional tersebut, salah satunya daun kenikir. Metode KLT Densitometri adalah metode sederhana, spesifik, dan tinggat kepekaannya tinggi digunakan untuk analisis kadar kuersetin fraksi etil asetat daun kenikir (Cosmos caudatus H.B.K). Daun kenikir dimaserasi menggunakan etanol 80%. Fase gerak yang digunakan adalah toluen : etil asetat : asam formiat (5:4:0,2), fase diam silika gel F254, dan panjang gelombang maksimal 372 nm. Larutan baku kuersetin pada rentang 0,7-2,0 µg didapatkan persamaan regresi linear y = 4,9982x10-3x + 2,0925x10-3 dengan koefisien kolerasi 0,9933 dan nilai koefisien variasi fungsi (Vxo) 2,54%. Persen recovery didapatkan antara 98,01-101,24% dan nilai persen deviasa standar relative sebesar 1,42%. Kadar kuersetin tertinggi pada fraksi etanol 10%: etil asetat (1:1) sebesar 576,733 ± 6,1101 µg/mL.Kata kunci: kenikir, kuersetin, KLT-Densitometri, verifikasi.