Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KUAT HANTAR ARUS KABEL XLPE 150 KV YANG MELEWATI SUNGAI PADA GI MUARA KARANG Sekararum Adianita Putri; Syamsir Abduh; Ishak Kasim
Baut Dan Manufaktur Vol 3 No 01 (2021): Jurnal Baut Dan Manufaktur Vol. 3 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.627 KB)

Abstract

Pertumbuhan kota yang pesat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi energi listrik.Penggunaan saluran kabel bawah tanah merupakan salah satu cara yang umum digunakan sebagaimedia transmisi dari satu Gardu Induk (GI) ke GI lainnya, terutama pada kota-kota besar yang terdapatbanyak gedung pencakar langit. Pada kota besar seperti Jakarta, transmisi tenaga listrik 150 kV antarGardu Induk (GI) umum menggunakan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT). Berdasarkan hal tersebut,penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kapasitas kuat hantar arus yang terdapat pada kabeltenaga SKTT 150 kV GI Muara Karang Lama – GI Muara Karang Baru yang melintasi sungai. Untukdapat melakukan perhitungan tersebut, terdapat beberapa variabel yang harus didapatkan gunamendapatkan hasil perhitungan kuat hantar arus secara keseluruhan. Setelah didapatkan variabeltersebut, dilakukan analisa serta perhitungan kuat hantar arus pada dua metode yang digunakan yaitumetode konvensional atau Horizontal Directional Drilling (HDD) dan metode pembuatan jembatan ataucable bridge. Metode pembuatan jembatan atau cable bridge dengan nilai kapasitas kuat hantar arussebesar 1577,07 A dapat lebih baik menghantarkan arus listrik dan merupakan metode yang tepat untukdigunakan pada lokasi SKTT GI Muara Karang Lama – GI Muara Karang Baru yang melewati sungaidibandingkan dengan metode konvensional (HDD) dengan nilai kapasitas kuat hantar arus yang relatifkecil, yaitu sebesar 1309,10 A. Hal ini dikarenakan nilai kapasitas kuat hantar arus yang lebih besaruntuk suatu kabel tenaga dapat lebih baik digunakan untuk Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT)dibandingkan dengan nilai kapasitas kuat hantar arus yang nilainya relatif kecil.
PERANCANGAN SISTEM OTOMASI TEKANAN UAP, SUHU, DAN LEVEL AIR PADA DISTILASI AIR DAN UAP MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Fachnur Firdaus I.T.; Syamsir Abduh
Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Jetri Volume 14, Nomor 1, Agustus 2016
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.472 KB) | DOI: 10.25105/jetri.v14i1.822

Abstract

Automation system regulating steam pressure, temperature, and water levels are designed using Arduino Mega 2560 microcontroller with MPX5500D pressure sensor, type-K thermocouple sensor and water level sensor. The system are able to control steam pressure of 2.02 bar, temperature of 80 - 100 °C, and the water level in the tank. MPX5500D sensor measures the air pressure of 0 - 2 bars, which generates output voltage 0.2 - 2.11 volts DC. Type-K thermocouple sensor will measure the temperature of 80 - 100 °C which produces 0 - 5 mV output voltage. The cut-off and saturation of the transistor is used as water level sensors to detect water level, which produces digital voltage of 0 and 5 volt. Analog and digital output voltage of the sensor are used as microcontroller input signal. The signal will be processed by the software to open / close relay in order to ON / OFF the solenoid valve and the heater.Sistem otomasi pengatur tekanan uap, suhu, dan level air dirancang dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560 dengan sensor tekanan MPX5500D, sensor suhu termokopel tipe-K dan sensor level air. Sistem otomasi ini dirancang untuk mengatur parameter kerja mesin distilasi air dan uap berupa tekanan uap 2,02 bar, suhu 80 - 100 °C, dan level air di dalam tangki. Sensor MPX5500D mengukur tekanan udara 0 - 2 bar yang menghasilkan tegangan keluaran 0,2 - 2,11 volt DC. Sensor termokopel tipe-K mengukur suhu 80 - 100 °C yang menghasilkan tegangan keluaran 0 - 5 mV.  Kondisi cut off dan saturasi transistor dimanfaatkan sebagai sensor level air untuk mendeteksi level air yang menghasilkan tegangan digital 0 dan 5 volt. Tegangan keluaran analog dan digital dari sensor digunakan sebagai sinyal masukan pada mikrokontroler. Sinyal akan diproses menjadi perintah open/close relay sehingga solenoid valve dan heater akan ON/OFF.