Pengobatan kanker semakin pesat beberapa tahun terakhir dengan pilihan kombinasi obat kemoterapi,radioterapi dan pembedahan. Salah satu obat kemoterapi yaitu golongan antrasiklin, tetapi obat inimempunyai efek samping terhadap jantung yang tergantung dosis kumulatif pemakaian obat. Efek terhadapjantung dibagi menjadi efek cepat dan lambat. Efek cepat terjadi pada <1% kasus kanker. Sering ditemukanadalah efek lambat, dan seringkali subklinis. Mekanisme kerja obat diduga melalui proses ikatan denganDNA. Setelah pemberian obat intravena kadar obat dalam plasma akan menurun cepat dan bertahan lamadi jaringan, sehingga diperlukan pemantauan seumur hidup. Prosedur diagnostik untuk mendeteksi efekini adalah EKG, ekokardiografi, angiografi dan biopsi endomiokardium. Pencegahan yang dapat dilakukanyaitu penggunaan analog obat, membatasi jumlah obat yang masuk, mencari alternatif cara pemberianobat, dan pemberian obat yang disertai dengan obat yang melindungi jantung. Tantangan pemberian obatgolongan antrasiklin adalah bagaimana mengurangi efek toksik terhadap jantung sementara efek obatterhadap kanker tidak berkurang.