Dyah Utari Y.W.
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA KEHANDALAN SISTEM JARINGAN SUPLAI ASIAN GAMES 2018 DENGAN PENAMBAHAN GH BARU DI KOMPLEK GOR JAKABARING Ardi Meisandi; Yuslan Basir; Dyah Utari Y.W.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 1 Januari 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.454 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i1.402

Abstract

Manuver jaringan distribusi adalah kegiatan modifikasi terhadap operasi normal akibat dari adanya gangguan atau pemeliharaan listrik sehingga tetap tercapai kondisi penyaluran yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipenyulang mana yang akan dimanuver jika terjadi gangguan dan kehandalan sistem jaringan dengan menghitung nilai SAIFI, SAIDI pada Gardu Hubung GOR. Dari hasil pembahasan menunjukan paada saat keadaan normal, Penyulang Sriwijaya merupakan prioritas utama penyaluran daya di GH GOR karena tidak terjadi drop tegangan. Penyulang Unglen merupakan prioritas kedua penyaluran daya di GH GOR Lama dengan tegangan terendah di GH GOR sebesar 19946 volt, persentase drop tegangan sebesar 0.11% dari tegangan kirim dan rugi daya sebesar 8 kW. Pada saat terjadi gangguan Penyulang yang paling tepat untuk melakukan manuver adalah Penyulang Meranti dengan tegangan terendah 19548 volt dengan persentase 0.74% diikuti Penyulang Gurami 19516 volt dengan persentase 1.68% dan Padjajaran 18764 volt dengan persentase 6.22%. Untuk indeks SAIDI SAIFI yang terbaik adalah Penyulang Unglen merupakan prioritas utama pada GH GOR Lama. Apabila Penyulang Unglen mengalami gangguan maka Penyulang yang paling tepat untuk melakukan manuver adalah Penyulang Gurami dengan nilai indeks SAIDI 0.081 diikuti dengan penyulang Meranti 0.137 dan Penyulang Padjajaran 0.507.Kata kunci: manuver, drop tegangan, gangguan, SAIFI, SAIDI.
PERENCANAAN SETTING RELAY DIFFERENTIAL SEBAGAI PROTEKSI UTAMA TRANSFORMATOR 500 MVA GITET 500/275 KV MUARA ENIM PT. PLN (PERSERO) UIP SUMBAGSEL M. Aditya Firnanda; Ishak Effendi; Dyah Utari Y.W.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 9 NOMOR 2 JULI 2021
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v9i2.782

Abstract

Abstrak: Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi yang direncanakan akan dibangun di Sumatera selatan adalah GITET Muara Enim yang nantinya beroperasi menggunakan 2 Set Inter Bus Transformator (IBT) 2 x 500 MVA. Sebagai salah satu proteksi utama dalam pengoperasian Inter Bus Transformator (IBT) di GITET Muara Enim maka akan dipasang Relay Differensial pada Transformator tersebut. Dalam pengoperasian Relay Differensial tersebut diperlukan perhitungan nilai setting Relay Differential agar tidak terjadi kegagalan proteksi pada Transformator tersebut. Untuk melakukan settingan relay differensial dibutuhkan data–data untuk perhitungan seperti data Transformator. Transformator yang terpasang memiliki daya sebesar 500 MVA dengan tegangan kerja 500/275 kV. Dengan data yang diperoleh kita dapat melakukan perhitungan guna mendapatkan nilai setting Relay Differensial. Kita dapat menghitung Arus Nominal Trafo sisi 500 kV dan 275 kV yang masing-masing nilainya 577,35 A dan 1049,72 A. Arus rating trafo sisi 500 kV dan 275 kV masing-masing besarannya 635,085 A dan 1154,692 A. Dari nilai arus rating tersebut kita dapat menentukan rasio CT pada sisi 500 kV menggunakan rasio CT 800/1 sedangkan sisi 275 kV menggunakan rasio CT 1200/1. Sehingga arus sekunder dari masing-masing CT dapat kita ketahui dimana pada sisi 500 kV dan 275 kV masing-masing sebesar 0,721 A dan 0,874 A. Dari perhitungan di atas kita mendapatkan arus differential sebesar 0,153 A. sedangkan arus sebesar 0,797 A. setelah arus differensial dan arus penahan diketahui maka kita dapat menghitung persentase slope 1 dan slope 2, sehingga didapat nilai 19,19% dan 38,39 % dengan setting relay differensial 0,3 A. Pada perhitungan hubung singkat, didapatkan arus yang dapat mengalir pada sisi 275 kV sebesar 1070,4 A.Kata kunci: setting relay, relay differensial, proteksi
PENERAPAN OVER CURRENT RELAY (OCR) KOPEL 20 KV DI GARDU INDUK BOOMBARU Gilang Ramadhan; Yuslan Basir; Dyah Utari Y.W.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 8 NO 1 JANUARI 2020
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v8i1.580

Abstract

Abstrak: PMT kopel 20 kV adalah suatu hal yang penting pada sistem 20 kV di GI Boombaru yang berfungsi untuk penggabungan beban pada penyulang di sistem 20 kV sehingga diperlukanya sistem proteksi yang handal dalam kinerjanya yaitu Over Current Relay (OCR). Relay OCR pada kopel diharapkan dapat menghindari dari gangguan hubung singkat pada sistem 20 kV penyulang ataupun beban lebih. Relay ini bekerja dengan cara membandingkan arus yang terbaca dengan nilai setinganya, bila arus yang dibaca lebih besar dari pada nilai setingan maka relay akan menge-trip-kan Pemutus Tenaga (PMT) atau circuit breaker (CB) setelah waktu tertentu. Dari hasil perhitungan OCR PMT kopel 20 kV dengan kopel penyulang  selisih waktu tms = 0,08 SI,dan waktu kerja t = 0,2 s. Untuk waktu kerja   rele  terhadap  OCR penyulang dan incoming dimana waktu kerja incoming yaitu : tset penyulang < tset inc , maka tset inc = 0,4 + tset penyulang = 0,4 + 0,3= 0,7 detik, penyulang 0,3 detik dan PMT kopel 20 kV 0,4 detik. Waktu kerja OCR PMT 20 kV berada di tengah antara penyulang dan incoming.Kata kunci: sistem proteksi, arus hubung singkat, relai arus lebih, setting relai, PMT kopel 20 kV
ANALISA KONTINGENSI SISTEM KELISTRIKAN DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA Wildan Firdaus; Yuslan Basir; Dyah Utari Y.W.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 9 NOMOR 2 JULI 2021
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v9i2.784

Abstract

Abstrak : Kestabilan frekuensi dan tegangan (kontingensi) sangat berpengaruh bagi kualitas daya pada sistem kelistrikan PT. Pusri Palembang. Oleh karenanya supplai energi listrik haruslah memiliki tingkat keandalan yang tinggi agar proses produksi dapat berlangsung secara maksimal. Oleh karena itu PT. Pusri Palembang mempunyai 4 unit gas turbin generator dan 1 unit steam turbin generator untuk menjaga keandalan sistem kelistrikannya. Pada tugas akhir ini akan dilakukan analisa kestabilan frekuensi dan tegangan (kontingensi) akibat salah satu unit pembangkit lepas kemudian akan di lakukan mekanisme load shedding untuk menjaga kestabilan sistem. Software yang digunakan dalam menganalisis kestabilan frekuensi dan tegangan (kontingensi) yaitu ETAP 12.6. Hasil simulasi menunjukkan bahwa lepasnya satu generator mengakibatkan sistem blackout karena tidak dapat menanggung beban, maka dari itu harus dilakukan mekanisme load shedding untuk menjaga sistem kelistrikan tetap dapat beroperasi.Kata kunci : analisa, kontingensi, sistem kelistrikan, ETAP, pupuk sriwidjaja
ANALISIS PERUBAHAN KONFIGURASI JARINGAN RADIAL KE SPINDEL OPEN – LOOP PENYULANG JERUK DAN PENYULANG KOMERING Imam Tarmizi; Yuslan Basir; Dyah Utari Y.W.
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 8 NO 2 JULI 2020
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v8i2.640

Abstract

Abstrak: Perencanaan suatu sistem tenaga listrik tentunya sudah mempunyai pertimbangan dalam berbagai kajian, kajian sistem tenaga listrik. Salah satu yang di rencanakan untuk masalah durasi padam yang lama (rata – rata 27 menit) padahal banyak titik manuver. Dilihat dari SOP ternyata dikarenakan terlalu banyak nya titik manuver menyebabkan rawan terjadinya miss communication yang dapat berakibat terjadinya kesalahan pengoperasian titik manuver. Belum lagi masalah drop tegangan yang terjadi ketika penyulang komering memanuver 2 section di P. Jeruk yang langsung berakibat drop tegangan yang melebihi SPLN 72:1987. PT. PLN UP2D dan ULP Rivai telah merencanakan rekonfigurasi P. Jeruk dan Komering akan direkonfigurasi sehingga menjadi lebih sederhana dan lebih pendek. Dengan rekonfigurasi tadi, setelah dilakukan analisis drop tegangan yang terjadi di P. Jeruk dan Komering pada saat normal maupun manuver belum melewati SPLN 72:1987 (Drop tegangan terbesar adalah 4,38%), untuk sistem proteksi juga tidak perlu dilakukan setting ulang karena dengan settingan saat ini relay Penyulang di GI masing – masing juga masih berfungsi dengan baik, dan untuk kemampuan daya trafo di masing masing GI pun masih mampu bahkan dalam beberapa kondisi tergolong pembebanan efektif trafo daya. (Beban puncak siang, pada saat manuver Trafo 2 GI Boom baru 72,90% dan Trafo 1 GI Sei Juaro 67,57%)Kata kunci: miss communication, relay proteksi, kemampuan daya trafo, drop tegangan