Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA (BATUK NON PNEUMONIA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS DTP MAJA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Ratih Tri Agustin; Leni Laelia; Ayu Idaningsih
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v6i2.20

Abstract

ISPA termasuk kelompok penyakit yang komplek dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi dan dapat mengenai setiap tempat disepanjang saluranpernafasan. Kejadian batuk non pneumonia paling tinggi di Kabupaten Majalengka pada tahun 2016 terdapat di UPTD Puskesmas DTP Maja yaitu 1.874 (45,5%) kasus dari 4.114 balita dan pencapaian ASI eksklusif baru mencapai 78,93% dari target 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA (batuk non pneumonia) pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2016 sebanyak 4114 anak. Sampelnya sebanyak 98 balita dengan teknik proportional to size. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisisbivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengah (44,9%) balita mengalami ISPA (batuk non pneumonia), Lebih dari setengah (53,1%) balita tidak diberi ASI eksklusif dan ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA (batuk non pnenumonia) pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Maja Kabupaten Majalengka Tahun 2016 dengan nilai = 0,021. Petugas kesehatan bekerja sama dengan kader agar meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap keluarga termasuk memastikan anaknya mendapatkan ASI secara eksklusif yaitu melalui pemberian informasi dan pemanfaatan kegiatan posyandu untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI secara eksklusif, serta memberikan bimbingan kepada ibu yang bekerja mengenai cara penyimpanan ASI dengan baik dan benar.
MODEL PIJAT BAYI TERHADAP PERBEDAAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-3 BULAN DI PMB DEWI MULYATI, SST PADAHANTEN- KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2019 Ayu Idaningsih; Lia Natalia
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v7i2.70

Abstract

Pijat bayi tidak hanya memberi efek rilek, juga merupakan salah satu cara memberi stimulan pada seluruh perkembangan indera bayi, meningkatkan berat badan dan merangsang pertumbuhan. PMB Bd. Dewi Mulyati belum menerapkan pijat bayi pada semua bayi yang lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap perbedaan pertumbuhan (berat badan) bayi usia 0-3 bulan. Penelitian ini adalah  penelitian eksperimen static group comparison. Populasinya ibu yang mempunyai bayi 0-3 bulan sebanyak 215 bayi yang lahir sebanyak 205 bayi dengan berat badan normal dan 10 bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal (> 2500 gram) orang dan sampelnya sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 kelompok eksperimen dan 15 kelompok kontrol. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji paired t test. Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan pijat bayi sebanyak 6 kali selama 2 minggu dengan treatment pijit diperoleh rata-rata berat badan bayi 5.6133 dengan berat badan terendah (minimum) 4,5 kg dan tertinggi (maximum) 7,6 kg, sedangkan pada bayi yang tidak diberikan tretament pijit (kontrol) diperoleh rata-rata berat badan 4.8733 dengan berat badan terendah (minimum) 3.8 kg dan tertinggi (maximum) 6.8 kg. Dan rata-rata peningkatan berat badan kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji t menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara berat badan bayi yang diberikan treatment pijit dan yang tidak, p value 0,048 < 0,05 dengan rata -rata perbedaan sebesar 0.74000 kg. Bagi bidan asuhan pada bayi berupa pijat bayi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan berat badan bayi usia 0-3 bulan disamping ibu tetap harus memberikan ASI yang adekuat, memberikan bimbingan kepada ibu dan keluarga tentang cara pijat bayi, serta pembuatan pamflet untuk mempermudah bagi ibu untuk memahami dan mempraktekannya.
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III terhadap Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 Yeti Yuwansyah; Ayu Idaningsih; Elsa Hani Nuraeni
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v10i1.156

Abstract

Pandemi Covid-19 bagi ibu hamil trimester III menjelang persalinan merupakan suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan. Hasil studi pendahuluan 7 dari 10 ibu mengatakan rasa khawatir dan takut menghadapi persalinan karena adanya ancaman pandemi Covid-9. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil trimester III terhadap kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 di PMB Bd. Kokom Komariah, STr.Keb. Kabupaten Majalengka tahun 2021. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampelnya adalah semua ibu hamil trimester III di PMB Bd. Kokom Komariah, STr.Keb., Kabupaten Majalengka pada tanggal 30 Mei – 30 Juni 2021 sebanyak 35 orang (total sampling). Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner via google form. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariatnya menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil (22,9%) ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 mengalami cemas sedang, kurang dari setengah (25,7%) berumur < 20 atau > 35 tahun, kurang dari setengah (48,6%) primigravida, kurang dari setengah (48,6%) berpendidikan dasar. Terdapat hubungan umur (r value = 0,025), gravida (r value = 0,049) dan pendidikan (r value = 0,016) dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 di PMB Bd. Kokom Komariah, STr.Keb., Kabupaten Majalengka Tahun 2021. Perlunya pihak PMB membuat pemetaan kecemasan ibu hamil berdasarkan karakteristik yang lebih komprehensif agar lebih mendapat hasil yang lebih akurat dan dapat membuat solusi yang lebih efektif di masa pandemi Covid-19.