Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEDIUM LOKAL DALAM KARYA SENI RUPA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN CIRI KHAS INDONESIA Muksin Muksin
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 1 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i1.1559

Abstract

Local material is one of potential alternatives to elevate the uniqueness of Indonesian art in the world. This study aims at identifying typical characteristic of Indonesian artwork based on the form of artwork. It was conducted by mapping some Indonesian artists from Yogyakarta, Bandung, and Bali who have worked with local indigenous materials as an alternative to his work, and are known internationally. The results were classified in two groups based on the use of the local material to create fine arts or crafts. Local indigenous materials used are fiber, wood, rattan, bamboo, stones, ceramics, metals and mixtures of some material. The study revealed that selection of the material was based on the closeness of artists to the material chosen that in accordance with the “grip” or “behavior” of the culture of the society in certain region. In addition, the selection of local indigenous materials is also motivated by the existence of communication relations between artists in developing the same discourse and intentions to explore Indonesia identity.  ABSTRAK Materi lokal merupakan salah satu alternatif potensial untuk mengangkat keunikan seni rupa Indonesia di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri khas karya seni Indonesia berdasarkan bentuk karya seni tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan memetakan beberapa seniman Indonesia dari Yogyakarta, Bandung, dan Bali yang telah menggarap material lokal sebagai alternatif karyanya, dan dikenal secara internasional. Hasilnya diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan penggunaan bahan lokal untuk membuat seni rupa atau kerajinan. Bahan asli daerah yang digunakan adalah serat, kayu, rotan, bambu, batu, keramik, logam dan campuran dari beberapa bahan. Studi tersebut mengungkapkan bahwa pemilihan materi didasarkan pada kedekatan seniman dengan materi yang dipilih sesuai dengan “pakem” atau “perilaku” budaya masyarakat di daerah tertentu. Selain itu, pemilihan material asli daerah juga dilatarbelakangi oleh adanya hubungan komunikasi antar seniman dalam mengembangkan wacana dan niat yang sama untuk mengeksplorasi jati diri Indonesia.
Eksplorasi Limbah Papan Kayu Jati Blora dalam Penciptaan Karya Lukis Kontemporer Imawati Rizka Alfiana; Muksin Muksin; Sayahdikumullah dikdik
Arty: Jurnal Seni Rupa Vol 12 No 01 (2023): Arty
Publisher : Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/arty.v12i01.75667

Abstract

Kayu jati lawasan yang lapuk di wilayah Kabupaten Blora dianggap tidak memiliki nilaiekonomis yang menguntungkan bagi masyarakat. Namun, penulis justru melihat dari sudut yanglain bahwa, kayu jati lawasan tersebut memiliki nilai artistik jika dieksplorasi menjadi media berkarya seni lukis dengan corak lukisan dekoratif yang mengangkat nilai kehidupan sosialmasyarakat setempat. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana proses kreatif penciptaan karya seni lukis dengan medium limbah papan kayu jati?; (2) Bagaimanamengekspresikan karateristik masyarakat Desa Tempellemahbang menggunakan pendekatan corak dekoratif dengan medium limbah kayu jati pada karya seni lukis? Proses penciptaaan akanberpacu pada metode penciptaan seni berbasis praktik (Praktik-led Research) yang meliputitahapan eksplorasi medium, pemahaman konsep corak dekoratif dan perwujudan karya. Hasil darikarya penulis yakni merespon kehidupan masyarakat Desa Tempellemahbang yangmerepresentasikan kehidupan kesehariannya yang digambarkan memiliki keharmonisan dengan material limbah papan kayu jati.