Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara

STUDI PENDAHULUAN IDENTIFIKASI SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DARI EMISI PEMBAKARAN BRIKET BATUBARA NIA ROSNIA H.; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 7, No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.171 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol7.No3.2011.822

Abstract

Polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) merupakan bahan pencemar yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan organik seperti briket batubara. Untuk mengetahui jenis PAH yang dihasilkan dari pembakaran briket batubara dilakukan analisis terhadap emisinya. Pada percobaan ini digunakan 3 jenis contoh briket batubara yakni briket sarang tawon, briket telur dan briket Palimanan.Percobaan pembakaran briket batubara dilakukan di laboratorium dengan menggunakan sistem pembakaran tertutup. Setiap ±10 gram briket batubara yang telah dipreparasi berukuran 0,5 cm ditimbang dalam cawan porselin. Suhu ruang pembakaran diatur pada set point (±20°C) dengan pemanas listrik kemudian suhu dinaikkan dengan variasi suhu 400, 500, dan 600 °C, masing-masing selama 2 jam. Udara tekan ditambahkan dengan laju alir 0,503 L/menit. Gas yang dihasilkan dari proses pembakaran diserap dengan adsorben XAD-2 yang dirangkaikan dengan tiga impinger yakni; impinger 1 berisi metilen klorida, impinger 2 kosong (sebagai pengaman), dan impinger 3 berisi silika gel. Setelah proses pembakaran selesai XAD-2 dibungkus dengan aluminium foil dan disimpan pada suhu 15°C sebelum dilakukan ekstraksi. Hasil ekstraksi dianalisis dengan GC-MS.Dari hasil analisis GC-MS ditemukan 5 jenis senyawa PAH dengan 2 sampai 4 cincin, yaitu napthalene, anthracene, fluorene, benzanthracene dan chrysene. Konsentrasi total PAH yang diemisikan masih berada di bawah nilai ambang batas yang disyaratkan oleh OSHA (the Occupational Safety and Health Administration’s).