Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN BEKAS TAMBANG SKALA KECIL UNTUK PERTANIAN WIDODO WIDODO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 7, No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.45 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol7.No3.2011.821

Abstract

Masalah utama yang timbul akibat kegiatan penambangan adalah terjadinya perubahan kondisi lingkungan berupa sifat fisik dan kimia tanah, kualitas air permukaan dan air tanah, serta topografi lahan. Untuk meminimalkan dampak lingkungan pasca tambang dilakukan upaya reklamasi lahan bekas tambang, dengan tujuan melakukan rehabilitasi lingkungan melalui budidaya pertanian.Kendala utama dalam melakukan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang adalah adanya lahan yang tidak subur. Kondisi lahan yang tidak subur ini berupa tanah yang memadat, minim kandungan unsur hara, miskin bahan organik, status kapasitas tukar kation (KTK) yang rendah dan minim populasi serta aktivitas mikroba tanah potensial. Hasil analisis fisik dan kimia menunjukkan bahwa contoh tanah mempunyai pH 4,04-5,20 termasuk kategori tanah asam, berkadar unsur hara rendah, kandungan bahan organik dan daya serap tanah juga rendah karena mengandung tanah liat 73,50-74,30 %. Lahan bekas tambang yang tidak subur tersebut dilakukan reklamasi dengan tahapan pengolahan tanah, pengapuran, pemberian pupuk kandang sebelum penanaman, dan pemberian pupuk buatan setelah penanaman.Reklamasi lahan bekas tambang dilakukan dengan cara budidaya pertanian meliputi penanaman jagung, cabe merah, dan kacang tanah masing-masing pada lahan seluas 15.000 m2 untuk jagung dan kacang tanah, serta 4.500 m2 untuk cabe merah. Reklamasi lahan bekas tambang tersebut pada panen 1 dan 2 berturut-turut dapat menghasilkan jagung 830 kg dan 637 kg, cabe merah 430 kg dan 227 kg, serta kacang tanah 5.015 kg dan 2.766 kg. Hasil ini cenderung menurun pada panen ke dua karena adanya gangguan hama dan sistem terasering yang kurang baik. Melalui budidaya pertanian ini selain sebagai upaya reklamasi, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok pangan, pakan ternak dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat sekitarnya.