Raden Sulaiman
Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika

OPERATOR KEBUTUHAN DAN OPERATOR KEMUNGKINAN PADA HIMPUNAN FUZZY INTUISIONISTIK Willyan Sagita; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.825 KB) | DOI: 10.26740/mathunesa.v8n2.p216-221

Abstract

Himpunan fuzzy intuisionistik merupakan perluasan dari himpunan fuzzy. memiliki fungsi keanggotaan dan nonkeanggotaan. Pada himpunan fuzzy intuisionistik terdapat beberapa operator terkait, Diantaranya adalah operator kebutuhan dan operator kemungkinan. Operator ini merupakan kemiripan dari logika modal intuisionistik. Logika modal intuisionistik adalah perkembangan dari logika intuisionistik dan operator intensional yang menggabungkan dua bentuk logika. Dua operator ini memiliki sifat keterkaitan satu sama lain. Secara sederhana akan dibahas sifat-sifat operator kebutuhan dan operator kemungkinan pada himpunan fuzzy intuisionistik
PENERAPAN INTUITIONISTIC FUZZY SETS (IFS) DALAM PENENTUAN JURUSAN KULIAH DENGAN METODE JARAK NORMAL EUCLIDEAN TERNORMALISASI Dika Dwi Meilina; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v10n2.p269-279

Abstract

Dalam artikel ini, membahas tentang penerapan Intuitionistic Fuzzy Sets (IFS) dalam penentuan jurusan kuliah menggunakan metode jarak normal euclidean ternormalisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan Intuitionistic Fuzzy Sets (IFS) untuk memprediksi pengambilan keputusan dalam penentuan pemilihan jurusan kuliah oleh siswa MAN 1 Madiun dengan menggunakan data nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sejarah Indonesia, Biologi, Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi dan Geografi mulai dari semester 1 hingga semester 4. Data nilai yang telah diperoleh dirata-rata dan diolah untuk menentukan derajat keanggotaan, derajat ketakanggotaan dan derajat keragu-raguan. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan guru Bimbingan Konseling untuk memperoleh hasil data hubungan antara nilai mata pelajaran dengan jurusan kuliah. Data tersebut akan digunakan untuk penentuan pemilihan jurusan kuliah yang tepat untuk siswa MAN 1 Madiun yang akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis menggunakan metode jarak normal euclidean ternormalisasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan metode jarak normal euclidean ternormalisasi diperoleh alternatif pilihan jurusan terbaik. Ada 13 siswa direkomendasikan jurusan kesehatan, 10 siswa direkomendasikan jurusan MIPA, 7 siswa direkomendasikan jurusan ekonomi dan 1 siswa direkomendasikan jurusan sosial. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan hasil kuisioner pilihan jurusan kuliah siswa yang menunjukkan 41.9% sesuai dengan pilihan siswa dan 58.1% tidak sesuai karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Seperti dorongan atau motivasi dari orang tua, prospek kerja yang tinggi, minat atau keinginan dan faktor ingin belajar sesuatu yang baru. Kata kunci: Intuitionistic Fuzzy Sets, jurusan kuliah, jarak normal euclidean ternormalisasi
Penentuan Prioritas Keluarga Penerima Manfaat PKH Menggunakan Metode Entropi-TOPSIS (Studi Kasus : Desa Jatikalen, Nganjuk, Jawa Timur) Shella Putri Septiana; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n1.p49-58

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang dialami di Indonesia. Meskipun demikian, kemiskinan di Indonesia sudah mulai membaik. Perubahan kearah yang lebih baik tersebut menjadi salah satu bukti keberhasilan dari program-program kemiskinan yang diluncurkan oleh pemerintah. Salah satu program yang memiliki kontribusi tinggi dalam menekan angka kemiskinan di Indonesia adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Meskipun memiliki kontribusi tinggi, pada kenyataannya dalam proses penyalurannya masih banyak yang tidak sesuai atau tidak tepat sasaran. Pada penelitian ini, digunakan metode Entropi-TOPSIS untuk menentukan prioritas keluarga penerima manfaat PKH supaya terhindar dari masalah ketidaktepatan sasaran. Metode Entropi-TOPSIS merupakan gabungan dari metode pembobotan Entropi dan TOPSIS. Metode pembobotan Entropi digunakan untuk mendapatkan bobot kepentingan setiap kriteria. Sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk memperoleh alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang disediakan. Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan prioritas keluarga penerima manfaat PKH yaitu status tempat tinggal, luas bangunan tempat tinggal, kondisi tempat tinggal, status sanitasi BAB, sumber air minum, sumber penerangan, jumlah tanggungan, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan tertinggi kepala keluarga, dan kepemilikan aset. Selain itu, alternatif yang disediakan ada sebanyak 26 keluarga di RT 008 dan RT 009, RW 002, Desa Jatikalen, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk yang memiliki komponen PKH dan tercatat dalam kartu keluarga yang sama. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode pembobotan Entropi didapat kriteria kondisi tempat tinggal yang memiliki pengaruh besar dalam penentuan prioritas keluarga penerima manfaat PKH. Kemudian, dengan menggunakan metode Entropi-TOPSIS diperoleh urutan prioritas keluarga penerima manfaat PKH dan keluarga K20 menempati urutan pertama dengan nilai preferensi sebesar 0,70418144. Kata Kunci: Kemiskinan, PKH, metode Entropi-TOPSIS.
PENERAPAN METODE FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN LOKASI KANTOR CABANG BANK BARU DI KABUPATEN NGANJUK Sintia Wahyu Ningrum; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n2.p128-138

Abstract

Determining the location of bank branch offices is a policy that must be taken to respond to challenges and changes in the long term, so an in-depth analysis is needed to choose the right location. Ranking is done based on the weight of the sub-criteria that have been processed using the Fuzzy Analytic Network Process (FANP) method. Weight calculations are also based on dependencies, both inner and outer dependencies. The existence of interrelationships between sub-criteria with one another makes the Fuzzy Analytic Network Process (FANP) method more complex than other decision-making techniques. Based on the calculation of the Fuzzy Analytic Network Process (FANP) method, the weight of each sub-criteria is obtained, namely the population of 8.62%, population density of 12.95%, land area of 4.65%, security facilities of 24.65%, availability of public utilities of 2.62%, location distance to settlements of 12.53%, the closest distance between fellow branches of 33.09%, and the number of competitors of 0.90%. Keywords: Bank location determination, Fuzzy Analytic Network Process (FANP), fuzzy, analytic network process, inner dependence.
PENERAPAN KOMBINASI METODE SAW DAN TOPSIS DALAM MENENTUKAN DOMPET DIGITAL TERBAIK (STUDI KASUS: KOTA SURABAYA) Siti Nur Fadilah; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n2.p147-155

Abstract

Currently, various types of digital wallets are present in society with various advantages and facilities offered. This is in line with life in the digital era, where the increasing use of digital wallets is in every daily activity, especially in Surabaya. However, the existence of a variety of digital wallet choices can cause a problem, where people can have difficulty considering the selection of the best digital wallet that will be used in their daily lives. So to overcome these problems, it is necessary to conduct a study that aims to identify which digital wallet is the best in the Surabaya city area in the hope that it can help and provide recommendations to the wider society, especially the people of Surabaya in determining the best digital wallet. The criteria used in this study are convenience, promotion, security, service features, and benefits. The alternatives used in this study are GoPay, DANA, OVO, ShopeePay, and LinkAja. The decisionmaking method applied in this study is a combination of the SAW and the TOPSIS method. The stage begins by applying the SAW method which produces a normalized matrix R, then continued by applying the TOPSIS method to obtain alternative ranking. The results of this study show that ShopeePay is the best digital wallet with the highest preference value of 0.997, followed by other digital wallets namely OVO, GoPay, DANA and LinkAja.
INTEGRASI METODE AHP - TOPSIS DALAM PEMERINGKATAN BANK DIGITAL DI INDONESIA Gracia Zeva Amartya Arif; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n2.p199-208

Abstract

Abstrak Indonesia mengalami peningkatan adopsi perbankan digital, karena ekspektasi pelanggan yang berubah dan penetrasi digital yang meningkat. Pandemi Covid-19 merupakan salah satu hal yang mempercepat kecenderungan transformasi digital ini. Seiring dengan bertambahnya jumlah bank digital di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, persaingan antar bank digital untuk kegiatan perbankan menjadi semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urutan kriteria yang paling mempengaruhi nasabah dalam memilih bank digital dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan menentukan peringkat bank digital terbaik menggunakan integrasi metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan Technique for Order of Preference by Similarity ke Solusi Ideal (TOPSIS). Hasil analisis dengan menggunakan metode ini menyimpulkan bahwa urutan kriteria yang paling mempengaruhi nasabah dalam memilih bank digital adalah Keamanan dengan nilai 0,2440, Biaya Transfer antar Bank dengan nilai 0,2407, Fitur Layanan dengan nilai nilai 0,2159, User Interface dengan nilai 0,1626, dan Brand Image dengan nilai 0,1368. Sedangkan peringkat bank digital terbaik adalah Bank Jago dengan nilai 0,9407, SeaBank dengan nilai 0,7998, Jenius dengan nilai 0,3741, Blu (BCA Digital) dengan nilai 0,2482, dan NeoBank dengan nilai 0,0051. Kata Kunci: Pemeringkatan, Bank Digital, AHP-TOPSIS. Abstract Indonesia experiences an increase in digital bank adoption due to changing customer expectations and increased digital penetration. The covid-19 Pandemic is one of the cases that accelerate the tendency of digital transformation. Along with the increase of digital banks in Indonesia recently, the competition among digital banks for banking activities becomes increased. Therefore, this study aims to find out the sequence of criteria that most influence customers in choosing a digital bank using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method and to determine the ranking of the best digital bank using Analytical Hierarchy Process (AHP) method with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). The results of the analysis concluded that the sequence of criteria that most influence customers in choosing digital bank were Security with a score of 0.2440, Interbank Transfer Fee with a score of 0.2407, Service Features with a score of 0.2159, User Interface with a score of 0.1626, and Brand Image with a score of 0.1368. Meanwhile, the ranking of the best digital banks was Bank Jago with a score of 0.9407, SeaBank with a score of 0.7998, Jenius with a score of 0.3741, Blu (BCA Digital) with a score of 0.2482, and Neobank with a score of 0.0051. Keywords: Ranking, Digital Bank, AHP-TOPSIS.
PENERAPAN METODE FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS (FANP) DALAM MENENTUKAN KEDAI KOPI TERBAIK (STUDI KASUS : KOTA SURABAYA) Ristania Surya Ramadhani; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n2.p219-228

Abstract

Kedai kopi merupakan salah satu bisnis di sektor kuliner yang menyajikan berbagai minuman berbasis kopi. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup modern, kedai kopi juga semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat di berbagai daerah. Fenomena menjamurnya kedai kopi ini membuat para pemilik usaha harus berlomba-lomba mengembangkan bisnisnya. Pada kenyataannya, banyak dijumpai bisnis kedai kopi yang tidak mampu bertahan lama. Fenomena ini juga berdampak pada konsumen, dimana para konsumen dapat kesulitan memilih kedai kopi yang terbaik. Untuk itu, diperlukan sebuah penelitian untuk menentukan kriteria dan alternatif kedai kopi terbaik. Dalam penelitian ini, penentuan kedai kopi terbaik menggunakan kriteria antara lain kriteria daya tarik yang meliputi harga produk, social media marketing, banyak cabang; serta kriteria pengalaman yang meliputi kualitas produk, kualitas pelayanan, serta store atmosphere. Adapun alternatif yang digunakan yakni Kopi Janji Jiwa, Point Coffee, Kopi Kenangan, Beli Kopi, dan Fore Coffee. Kriteria tersebut diolah dengan metode Fuzzy Analytic Network Process (FANP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sudut pandang konsumen, urutan faktor-faktor yang paling diperhatikan dalam menentukan kedai kopi terbaik adalah kualitas pelayanan (47.5%), kualitas produk (18.1%), harga produk (13.8%), store atmosphere (11.3%), banyak cabang (8.7%), dan social media marketing (0.6%). Dengan bobot tersebut, perangkingan lima kedai kopi yang terdapat pada alternatif menunjukkan bahwa Fore Coffee merupakan kedai kopi terbaik dengan bobot akhir sebesar 0.793. Di posisi selanjutnya terdapat Kopi Kenangan (0.598), Point Coffee (0.528), Kopi Janji Jiwa (0.195), serta Beli Kopi (0.138).
PENENTUAN PRIORITAS PERBAIKAN JEMBATAN PADA JARINGAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE INTEGRASI AHP-TOPSIS (Studi Kasus: Wilayah UPT. PJJ. Kediri) Ni Putu Ayu Putri Kusuma Wardani; Raden Sulaiman
MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathunesa.v11n2.p235-245

Abstract

Infrastructure plays an important role in terms of supporting the country’s development because it supports the people’s mobility to get around, thereby pushing economic growth. Bridges are infrastructure capable of controlling traffic flow so bridge maintenance is important to the economy run well. The problem is the current condition, post-pandemic, there has been an increase in mobility in several public spaces, requiring adequate facilities and infrastructure. However, the addition of bridge infrastructure is currently not a top priority because there is a reduction in the amount of the budget. This study aims to determine the priority of bridge repair by weighting criteria using the AHP method and ranking priorities using the TOPSIS method. The criteria used in determining bridge repair priorities are the condition value of the bridge, the degree of saturation value and the condition value of strategic areas. In this study, the respondents were from 10 bridge experts. The results of the AHP analysis show that the value of the condition of the bridge has a weight of 0,572, the value of the degree of saturation has a weight of 0,146 and the value of strategic areas has a weight of 0,282. All of these weights will be used as input in the preference calculation using the TOPSIS method. Based on the calculation results of the TOPSIS method it was concluded that the Kalipucung II Bridge has the highest priority in terms of bridge repair with a preference value of 0,992 while the lowest priority belongs to Koang Baru with a preference value of 0,046. There are two bridges with the same ranking, namely Sukerejo I and II with a preference value of 0,518.