Kulsum Nur Hayati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Edulab : Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan

Preschool Curriculum System Innovation in the Philippines and Indonesia: Inovasi Sistem Kurikulum Prasekolah di Filipina dan Indonesia Nur Cahyati Ngaisah; Firman Priyo Suhasto; Kulsum Nur Hayati
Edulab : Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Laboratorium Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Colaboration with Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia Tingkat Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/edulab.2022.72.06

Abstract

The curriculum system in education becomes one of the identities of various countries. The Philippines and Indonesia have different curricula from multiple factors in realizing the nation's ideals, to educate generations who are experts in their fields. The purpose of this research is to find out the curriculum innovations applied in the educational process both domestically and abroad, one of them is the Philippines which possesses excellence in various educational programs. This research uses a qualitative approach with a literature study method that uses secondary data from multiple national and international journal articles. As for the data analysis technique, it uses qualitative analysis techniques in a deductive way from discussing the preschool education system converging into the curriculum used in the Philippines and Indonesia. The findings from this study are that the education system in Indonesia has almost the same quality as foreign countries. The Philippines designed the K-12 curriculum implemented in preschool by developing various aspects of child development to prepare the child to enter primary school. While in Indonesian curriculum prepares children with disabilities in cognitive development so that they ignore other developments because several elementary school institutions require children to be able to read, write and count. Abstrak Sistem kurikulum dalam pendidikan menjadikan salah satu identitas dari berbagai negara. Filipina dan Indonesia memiliki kurikulum yang berbeda dari berbagai faktor dalam mengujudkan cita-cita bangsa, untuk mencerdaskan generasi-generasi yang ahli dibidang kemampuannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui inovasi kurikulum yang digunakan dalam proses pendidikan baik di dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya yaitu negara Filipina yang memiliki keunggulan diberbagai program pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka yang menggunakan data sekunder dari berbagai artikel jurnal nasional dan internasional. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan teknik analisa kualitatif dengan cara deduktif dari pembahasan sistem pendidikan prasekolah merucut kedalam kurikulum yang digunakan di negara Filipina dan Indonesia. Temuan dari penelitian ini bahwa sistem pendidikan di Indonesia memiliki kualitas yang hampir sama dengan kurikulum mancanegara. Filipina merancang kurikulum K-12 yang diterapkan prasekolah dengan mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak untuk mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Dasar. Dan Indonesia untuk mempersiapkan anak terfokus pada perkembangan kognitif sehingga mengabaikan perkembangan yang lain karena beberapa lembaga Sekolah Dasar yang menuntut anak sudah bisa membaca, menulis dan berhitung.
Similarity Aspects of Cultural Values Between Indonesia and New Zealand in Early Childhood Education Stated in Curriculum Policies: Kesamaan Aspek Nilai-Nilai Budaya Indonesia dan Selandia Baru pada Pembelajaran PAUD dalam Kebijakan Kurikulum Kamil, Nurhusna; Intan Permata Putri; Kulsum Nur Hayati
Edulab : Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Laboratorium Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Colaboration with Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia Tingkat Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/edulab.2023.81.01

Abstract

This study will discuss the similarities between cultural values in early childhood learning in Indonesia and New Zealand which are outlined in the curricula of both countries. The countries primarily care for children's education which clearly highlights every aspect of their development, in that the cultural values have been explicitly incorporated into the curriculum. This study is library research because it explores written resources of documents and the curriculum. The result of the study indicated that both countries believe that values of the local culture are important to instill in children through curriculum. The Indonesian curriculum, which has committed to innovation now and then, strongly emphasizes the cultural values of Pancasila in every aspect of children's education. Meanwhile, New Zealand introduced “Te Whariki” values to children in the learning process in class. Abstrak Penelitian ini akan membahas kesamaan antara nilai-nilai budaya dalam pembelajaran anak usia dini (PAUD) di Indonesia dan Selandia Baru yang dituangkan dalam kurikulum kedua negara. Kedua negara ini sangat peduli terhadap pendidikan anak-anak yang dengan jelas menyoroti setiap aspek perkembangan mereka karena nilai-nilai budaya kedua negara ini telah secara eksplisit dimasukkan dalam kurikulum. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan karena mengeksplorasi sumber tertulis dokumen, kurikulum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua negara percaya bahwa nilai-nilai budaya lokal penting untuk ditanamkan pada anak-anak melalui kurikulum. Kurikulum Indonesia yang saat ini berkomitmen terhadap inovasi yang sangat menekankan nilai-nilai budaya Pancasila dalam setiap aspek pendidikan anak. Sementara itu, Selandia Baru memperkenalkan nilai-nilai "Te Whariki" kepada anak-anak dalam proses pembelajaran di kelas.
The Existence of the Quizizz Application as the 21st Century Digital Learning Media: Keberadaan Aplikasi Quizizz sebagai Media Pembelajaran Digital Abad ke-21 Kamil, Nurhusna; Kulsum Nur Hayati
Edulab : Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Laboratorium Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Colaboration with Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia Tingkat Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/edulab.2023.82.01

Abstract

It is undeniable that increasingly sophisticated and rapid technological developments have penetrated the world of education. Teachers, as educators, are required to be able to operate various kinds of learning media. As time progresses, learning media has also changed from conventional to digital. In the context of the 21st century, digital learning media have been in the spotlight since the pandemic began; one of them is the Quizizz application. Various levels of education, from elementary to tertiary, make this digital medium an alternative medium to be used in learning. This study discusses the existence of the Quizizz application as the most widely used digital learning medium today. The research method used is qualitative, with a phenomenological approach. The research sample participants were field study students at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta during the period of September–November 2023. Data collection techniques included interviews and documentation. The result of the research shows that the majority of educators tend to choose the Quizizz application as a learning tool in delivering the resultant material, and they can provide feedback for reference material to see the extent of students' responses to the material that has been presented. Abstrak Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat telah menembus dunia pendidikan. Guru, sebagai pendidik, diminta untuk dapat mengoperasikan berbagai jenis media pembelajaran. Seiring berjalannya waktu, media pembelajaran juga telah berubah dari konvensional ke digital. Dalam konteks abad ke-21, media pembelajaran digital telah menjadi fokus sejak pandemi dimulai; salah satunya adalah aplikasi Quizizz. Tingkat pendidikan yang berbeda, dari sekolah dasar hingga sekolah tinggi, membuat media digital ini menjadi media alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Penelitian membahas keberadaan aplikasi Quizizz sebagai media pembelajaran digital yang paling banyak digunakan saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Para peserta sampel penelitian, adalah mahasiswa studi lapangan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selama periode September–November 2023. Teknik pengumpulan data termasuk wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pendidik cenderung memilih aplikasi Quizizz sebagai alat belajar dalam menyampaikan materi yang dihasilkan, dan mereka dapat memberikan umpan balik untuk materi referensi serta melihat sejauh mana respon siswa terhadap materi yang telah disajikan.