Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Madah

PANTUN BATOBO TEMA MERENDAH DIRI (ANALISIS STRUKTURAL SEMIOTIK) Alvi Puspita
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v5i1.178

Abstract

This paper analyzes some pantun batobo using structural theory of semiotics. Pantun batobo  is rhyme sung by the members of tobo when conducting batobo (mutual cooperation   working the fields). Pantun batobo as objects in this article was obtained from the sources (tobo actors) in Taratak Village, Rumbio Jaya District, Kampar Regency. A hundred pantun collected, only four pantun were analyzed that writer categorized into humble themed. The results of the analysis shows that pantun humble themed is structurally semiotic. Pantun Batobo  is a text that is rich both in structure (shape) and semiotics (the use of signs). Pantun batobo is not only attract the level of form, but also interesting in terms of content and meaning, so there is a balance between form and content. In structure, pantun batobo have certain patterns, such as rhyme and the number of words and syllables are in lines of poem, while in semiotics, pantun batobo has layers of meaning. Tulisan ini menganalisis beberapa pantun batobo dengan menggunakan teori struktural semiotik. Pantun batobo adalah pantun yang didendangkan oleh para anggota tobo ketika melakukan kegiatan batobo (bergotong royong di ladang mengerjakan sawah). Pantun batobo sebagai objek dalam tulisan ini diperoleh dari para narasumber (para pelaku tobo) di Desa Taratak, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar. Dari seratus pantun yang dikumpulkan, hanya dianalisis empat pantun yang penulis golongkan ke dalam pantun bertema merendah diri. Adapun hasil dari analisis pantun bertema merendah diri secara struktural semiotik yaitu pantun batobo merupakan sebuah teks yang kaya baik secara struktur (bentuk) dan semiotik (penggunaan tanda-tanda). Pantun batobo bukan hanya menarik dalam tataran bentuk, tetapi juga menarik dalam hal isi dan makna, sehingga terdapat keseimbangan antara bentuk dan isi. Secara struktur, pantun batobo memiliki pola tertentu, seperti rima serta jumlah kata dan suku kata yang terdapat pada baris pantun, sedangkan secara semiotik, pantun batobo memiliki lapis-lapis makna.