Purwanto Purwanto
Civil Engineering Departement Universitas Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT PASIR DARI BOYOLALI MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PEMBAKARAN KAYU DAN SERBUK HALUS ARANG BRIKET Timbul Catur Suwiyono; Purwanto Purwanto; Anik Kustirini
Teknika Vol 13, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.985 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v13i2.1314

Abstract

Concrete research has been carried out, this study utilizes wood burning husk ash and fine powder of briquette charcoal as an added material from the weight of cement and sand used from Boyolali. This study aims to determine the compressive strength of concrete with materials added to wood burning husk ash and fine powder of briquette charcoal. Material variations added wood burning husk ash and briquette charcoal fine powder by 0%, 10%, 20% by weight of cement. This study used 0.5 fas and concrete testing at the age of 7 days, 14 days and 28 days. From the test results the average compressive strength of concrete at the age of 7 days with a material variation of 10% added was 15.05 MPA, and a material variation of 20% added was 13.47 MPA. Concrete at the age of 14 days with a material variation of 10% added is 15.76 MPA, and a material variation of 20% is 13.18 MPA. concrete at 28 days with a material variation of 10% added is 14.32 MPA, and a 20% added material variation is 14.32 MPA.  Keywords; wood burning husk ash, compressive strength, fine briquette charcoal powder  AbstrakPenelitian beton telah banyak dilakukan, penelitian ini memanfaatkan abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket sebagai bahan tambah dari berat semen dan pasir yang digunakan dari boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket. Variasi bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan serbuk halus arang briket sebesar 0%, 10%, 20% dari berat semen. Penelitian ini menggunakan fas 0,5 dan pengujian beton pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton pada umur 7 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 15,05 MPA, dan vari asi bahan tambah 20% adalah 13,47 MPA. Beton pada umur 14 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 15,76 MPA, dan variasi bahan tambah 20% adalah 13,18 MPA. beton pada umur 28 hari dengan variasi bahan tambah 10% adalah 14,32 MPA, dan vari asi bahan tambah 20% adalah 14,32 MPA.  Kata kunci : abu sekam pembakaran kayu, kuat tekan, serbuk halus arang briket
Pengaruh Penggunaan Serat Sabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Purwanto Purwanto; Diah Rahmawati; Sutarno Sutarno
Teknika Vol 16, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.232 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v16i2.4224

Abstract

Beton merupakan bahan yang sering digunakan dalam dunia konstruksi. Beton memiliki karakteristik kuat dalam menahan gaya tekan, namun lemah dalam menahangayatarik dan lentur. Untuk dapat memperbaiki karakteristik dari gaya tarik dan lentur beton tersebut, maka dibuat beton dengan campuran  beton serat sabut kelapa dengan panjang serat 2 cm dengan mutu beton 20 MPa dengan prosentase penambahan serat sebesar 0%, 1%, dan 2% dari volume beton.Pengujian meliputi uji kuat tekan dan uji lentur. Untuk uji tekan beton dengan menggunakan benda uji silinder ukuran 15x30 cm. Sedangkan untuk uji lentur dengan menggunakan balok beton dengan ukuran 15x15x60 cm.Hasil pengujian diperoleh kuat tekan beton rata-rata untuk balok serat sabut kelapa 0% sebesar 237,79 kg/cm2, balok serat sabut kelapa 1% sebesar 228,73 kg/cm2, balok serat sabut kelapa 2% sebesar 212,88 kg/cm2. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya penurunan kuat tekan beton, untuk penambahan serat sabut 1% turun 9,06% sedangkan penambahan serat sabut 2% turun 24,91%. Sedangkan kuat lentur rata-rata untuk balok serat sabut kelapa 0% sebesar 19,20 kg/cm2, balok serat sabut kelapa 1% sebesar 21,60 kg/cm2, dan balok serat sabut kelapa 2% sebesar 21,73 kg/cm2. Dari hasil tersebut menunjukan ada kenaikan untuk lenturnya, penambahan 1% mengalami kenaikan 2,4% dan 2% mengalami kenaikan 2,53%.    
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PELAT METODE CAST IN SITU DENGAN SEMI PRECAST PADA RUMAH TINGGAL DUA LANTAI Trias Widorini; Purwanto Purwanto
Teknika Vol 13, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.808 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v13i2.1316

Abstract

Abstrak: Sistim pracetak sudah banyak digunakan pada bangunan bertingkat banyak. Penggunaan metode pracetak dengan ukuran panel yang cukup besar menjadi tidak efisien jika diterapkan pada pekerjaan bangunan bertingkat dua sederhana. Dalam penelitian ini alternatif yang diperkenalkan dalam pembuatan pelat lantai adalah dengan menggunakan metoda semi precast berupa panel-panel yang lebih kecil agar memungkinkan untuk diangkat tanpa bantuan alat berat.Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengetahui berapa besar penghematan waktu dan biaya yang digunakan dengan menggunakan pelat semi precast dibanding dengan menggunakan sistem cast in situ. Dengan harapan akan didapat suatu metode pelaksanaan dan cara perancangan yang lebih efisien serta dapat mengoptimalkan penggunaan pelat semi precast sebagai komponen bekisting sekaligus sebagai komponen elemen struktural lantai bangunan gedung dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat.Penelitian dilakukan pada rumah di Jalan Prambanan Timur II Semarang dengan luasan tanah sebesar 247.5 m2, luas bangunan 300   m2, luas pelat lantai sebesar 129,5 m2 dan pelat tandon air sebesar 13 m2.  Dari hasil analisis total biaya pembangunan rumah tinggal dengan metode cast in situ adalah Rp 1.348.511.161,00 dan dengan metode cast in situ adalah Rp   1.286.646.693,00. Dari hasil tersebut nampak bahwa menggunakan metode semi precast selisih atau lebih murah sebesar Rp   61.864.468,00 atau sebesar 4,59 %. Dari hasil analisis kurva S pembangunan rumah tinggal tersebut dengan menggunakan metode cast in situ membutuhkan waktu 48 minggu, sedangkandengan menggunakan sistem semi precast membutuhkan waktu 42 minggu. Dari hasil tersebut nampak bahwa menggunakan metode semi precast selisih atau lebih cepat 6 minggu atau sebesar 12,5%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari segi biaya dan waktu, metode pelaksanaan dan cara perancangan pelat semi precast lebih efisien daripada metode pelat cast in situ dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari segi biaya dan waktu, metode pelaksanaan dan cara perancangan pelat semi precast lebih efisien daripada metode pelat cast in situ dan dapat diaplikasikan pelaksanaannya pada pekerjaan swakelola oleh masyarakat.  Kata Kunci: pelat lantai, semi precast, Rancancangan Biaya Anggaran, kurva S  Abstract: The precast system has been widely used in multi-storey buildings. The use of precast methods with large enough panel sizes becomes inefficient when applied to simple two-story building work. In this study an alternative introduced in the manufacture of floor plates is to use semi-precast method of smaller panels to enable to be removed without the help of heavy equipment.The research has a purpose to find out how much time and cost savings are used by using semi-precast plate compared with using cast in situ system. With the hope of getting a method of implementation and design more efficient way and can optimize the use of semi-precast plates as components of formwork as well as components of structural elements of the building floor and can be applied to the implementation of self-managed work by the community.The study was conducted at the house on Jalan Prambanan Timur II Semarang with a land area of 247.5 m2, a building area of 300 m2, a floor plot area of 129.5 m2 and a water supply plate of 13 m2. From the analysis of total cost of residential development with method of cast in situ is Rp 1.348.511.161,00 and with method of cast in situ is Rp 1.286.646.693,00. From the result it appears that using semi precast method difference or cheaper is Rp 61.864.468,00 or 4.59%. From the residence curve S residence analysis using cast in situ method takes 48 weeks, sedangkandengan using semi precast system takes 42 weeks. From the results it appears that using semi precast method difference or faster 6 weeks or 12.5%. The results of this study indicate that in terms of cost and time, the method of execution and the design of semi-precast plates more efficient than cast in situ plate method and can be applied to the implementation of self-managed work by the community. The results of this study indicate that in terms of cost and time, the method of execution and the design of semi-precast plates more efficient than cast in situ plate method and can be applied to the implementation of self-managed work by the community.  Keywords: floor plates, semi precast, Budget Cost Design, S curve
Analisis Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang Tampang T Menggunakan Response-2000 Trias Widorini; Purwanto Purwanto; Mukti Wiwoho
Teknika Vol 10, No 1 (2015): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.689 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v10i1.750

Abstract

Balok beton bertulang T adalah balok stuktur yang banyak digunakan. Penelitian perilaku komponen struktur dapat dilakukan melalui penelitian eksperimental dan analisis. Penelitian eksperimental akan menghasilkan prilaku aktual struktur, namun memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit serta untuk kasus tertentu memerlukan peralatan laboratorium khusus, sedangkan analisis dengan program komputer cukup efektif dalam hal waktu, biaya dan peralatan yang digunakan namun hanya menghasilkan pendekatan dari prilaku struktur, sehingga perlu mengetahui tingkat akurasi analisis dengan Respose-2000 dalam analisis balok beton tampang T.Penelitian ini menggunakan data penelitian Amir (2010) sebagai pembanding dengan hasil analisis. Hasil penelitian analisis teroritis menggunakan program Response-2000, pada pola retak yang terjadi untuk benda uji maupun analisis dapat dikategorikan tipe keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan lentur. Kapasitas daya dukung beban untuk benda uji berdasarkan hasil pengujian dengan hasil analisis menggunakan program Response-2000 menunjukkan   tingkat kecocokan yang cukup tinggi   terlihat dari rasio yang mendekati 1
PELATIHAN SOFTWARE PLAXIS BAGI MAHASISWA TEKNIK SIPIL Adolf Situmorang; Agus Muldyanto; Purwanto Purwanto
JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jmm.v4i2.94

Abstract

Teknik Sipil adalah suatu cabang ilmu keteknikan yang mempelajari konstruksi secara luas, baik dari segi perencanaan, pembangunan, maupun halhal yang terkait lainnya, sehingga seseorang sarjana teknik sipil atau yang sudah menyelesaikan pendidikan teknik sipil, harus sudah memahamai perencanaan di bidang teknik sipil.Perkembangan teknologi sangat membantu seorang sarjana teknik sipil dalam melakukan desain di bidang teknik sipil, banyak software yang dapat digunakan untuk mendesain seperti struktur gedung, Jembatan, tanah atau geoteknik dan bidang lainnya. Software yang dapat digunakan dalam melakukan desain2 bidang geoteknik, diantaranya adalah Plaxis, Geoslope dan software lainnya, sesuai dengan bidang analisis yang akan dilakukan.Dalam pengabdian ini tim pengabdi melakukan pelatihan Metode Elemen Hingga (MEH) dengan bantuan software Plaxis bagi mahasiswa teknik sipil atau bagi pelaku konstruksi agar dapat memahami lebih dalam tentang desain terutama bidang geoteknik untuk dapat memperkirakan konsolidasi tanah dan mengetahui perilaku tanah lainnya, sehingga kelak akan dapat mengatasi persoalan yang timbul ketika berhadapan dengan tanah daya dukung rendah.Dalam pelaksanaan pengabdian akan dilakukan di Semarang bagi mahasiswa Teknik Sipil dan Pelaku Konstruksi yang ingin mengembangkan keilmuannya dalam desain geoteknik.Dengan adanya pengabdian ini diharapkan mahasiswa teknik sipil dan pelaku konstruksi dapat melakukan desain geoteknik dengan Plaxis. Kata Kunci: Plaxis, Konsolidasi dan Metode Elemen Hingga