Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

MANAJEMEN SATGAS PASIEN COVID (PENGGUNAAN APD) DI RUMAH SEHAT APARMA UNIPDU Kurniawati Kurniawati; Zuliani Zuliani; Ana Farida Ulfa; Pujiani Pujiani; Masruroh Masruroh; Abdul Ghofar; Siti Muniroh; Zulfikar Zulfikar; Wim Banu Ukhrowi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3: Agustus 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The condition of the spread of Covid-19 has reached almost the entire world with the number of cases continuing to increase. Health workers act as service providers, therefore hospitals have an obligation to nourish their workforce. There are ways to overcome and reduce the possibility of work accidents and occupational diseases (PAK). One of them is by increasing the frequency of using personal protective equipment (PPE). PPE only functions to reduce contact with hazards by placing a barrier between workers and the dangers that exist in patients and vice versa. Purpose: To analyze the influence of the variables Availability of Personal Protective Equipment (PPE) and Education on nurse job satisfaction. Method: Descriptive in nature, namely a research design that is directed to describe symptoms, facts, or events in a systematic and accurate manner, regarding the characteristics of a particular population or area of ​​25 people with a total sampling technique. Collecting data in this study used a type of questionnaire instrument that contained the characteristics of the respondents and the behavior of using personal protective equipment (PPE). Results: The results of this study show an overview of the use of personal protective equipment (PPE) by nurses in the APARMA Unipdu Covid-19 Special Room in the use of head coverings, surgical or N95 masks, face shields, surgical gowns and isolation gowns, aprons, gloves and shields shoe. Conclusion: in general, nurses at the Aparma Healthy Home use personal protective equipment in accordance with the regulations of the Ministry of Health.
PENCEGAHAN TB PARU DENGAN BATUK EFEKTIF DAN ETIKA BATUK Zuliani Zuliani; Kurniawati Kurniawati; Zulfikar Zulfikar; Ana Farida Ulfa; Siti Muniroh; Pujiani Pujiani; Masruroh Masruroh; Abdul ghofar; Wim Banu Ukhrowi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan mycobacterium tuberculosis dan menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Penderita tuberkulosis paru menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Infeksi terjadi apabila seseorang menghirup udara yang mengandung percikan dahak infeksius tersebut. Puskesmas Cukir Jombang merupakan wilayah puskesmas yang angka kejadian TB paru terbanyak di kabupaten Jombang dan suatu tempat yang padat penduduk terdapat perumahan warga yang berdempetan dan kurangnya ventilasi sehingga resiko penyebaran bakteri tuberkulosis yang tinggi. Sehingga pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyebaran tuberkulosis paru dengan batuk efektik, merubah perilaku hidup sehat dan bersih agar terhindar dari penyakit Tuberkulosis. Metode dalam pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan dan demostrasi dengan media leaflet dan video. Pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 1 bulan (Januari 2022). Kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan peningkatan pengetahuan warga sebelum dilakukan kegiatan hasil pre test responden berpengetahuan baik sebanyak 10 responden (21,7%) dan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi responden berpengetahuan baik menjadi 31 responden (67,4%). Dengan adanya program pengabdian masyarakat ini, masyarakat dapat menerapkan batuk efektif dan etika batuk dalam mencegah penyebaran Tuberkulosis paru secara mandiri dan mempertahankannya untuk hidup lebih bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit menular lainnya.