Dedy Pratama
Department of Surgery, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Bedah Indonesia

Analisis Hubungan Polimorfisme Gen Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) dengan Penyakit Ulkus Diabetik pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSCM Pratama, Dedy; Wibawa, IGAB Krisna; Patrianef, Patrianef
Jurnal llmu Bedah Indonesia Vol 47 No 1 (2019): Artikel Penelitian
Publisher : Ikatan Ahli Bedah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46800/jibi-ikabi.v47i1.20

Abstract

Latar Belakang: Ulkus kaki diabetik (UKD) adalah salah satu komplikasi dari diabetes melitus (DM) yang insidennya cenderung meningkat. Beberapa penelitian mengindikasikan polimorfisme gen matrix metalloproteinase-9 (MMP-9) pada titik -1562C/T dan +632A/G memiliki peranan penting dalam perkembangan dan patofisiologi ulkus kaki diabetik, yakni sebagai penanda inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen MMP-9 dengan penyakit ulkus diabetik pada penderita DM tipe 2. Metode: Evaluasi menggunakan case control study, subjek penelitian adalah semua penderita DM tipe 2 dengan atau tanpa UKD yang memenuhi kriteria inklusi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada bulan Juli 2016 hingga Desember 2016. Hasil: Terdapat 197 pasien DM tipe 2 (laki-laki 49,2% dan perempuan 50,8%). Faktor yang berpengaruh dan bermakna secara statistik yakni penyakit arteri perifer (p=0,001), nyeri istirahat (p=0,001), neuropati (p=0,001), merokok (p=0,001), hipertensi (p=0,001), klaudikasio (p=0,001), anemia (p=0,001), dan leukositosis (p=0,001). Distribusi polimorfisme alel dari gen -1562C/T pada seluruh populasi, pada alel C = 74,6%, alel T = 25,4%. Distribusi polimorfisme alel dari gen +836A/G, pada alel A = 41,4%, dan alel G = 58,6% pada seluruh populasi. Simpulan: Pada MMP-9 -1562 C>T, genotipe TC secara statistik memiliki perbedaan secara signifikan terhadap insiden dan merupakan faktor pencegah dalam terjadinya UKD (p=0,001).
Blood flow Rate Intraoperatif Sebagai Prediktor Maturitas Arteriovenous Fistula Brakiosefalika Pada Penderita Nefropati Diabetik Harisandi, Sandra; Pratama, Dedy
Jurnal llmu Bedah Indonesia Vol 46 No 1 (2018): Artikel Penelitian
Publisher : Ikatan Ahli Bedah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46800/jibi-ikabi.v46i1.30

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan untuk melakukan pengkajian nilai batasan blood flow rate (BFR) intraoperatif menggunakan ultrasonografi Doppler dalam memprediksi maturitas fistula brakiosefalika dengan sampel yang lebih besar dan lebih spesifik untuk mendapatkan nilai dengan tingkat error dan bias lebih rendah, sehingga dapat dijadikan referensi di divisi Bedah Vaskular RSCM. Metode: Dilakukan studi potong lintang analitik di Divisi Vaskular Departemen Ilmu Bedah FKUI-RSCM, Jakarta yang melibatkan semua penderita gagal ginjal stadium 4-5 akibat nefropati diabetik yang akan dihemodialisis dengan akses vaskular fistula brakiosefalika. Hasil: Terdapat 71 subjek dengan rerata BFR 249,15 + 86,86 mL/menit, rerata diameter arteri 3,3 mm (2,0–7,4 mm) dan rerata diameter vena 3 mm (2,1–5,6 mm). Analisis statistik menunjukkan bahwa hanya BFR yang berhubungan bermakna dengan maturitas AVF (p<0,001). Sensitivitas dan spesifisitas tertinggi BFR intraoperatif di 211,3 mL/menit. Nilai ini yang selanjutnya ditentukan sebagai cut-off value untuk batasan prediksi maturitas (95,45%, 92,59%) dengan positive predictive value sebesar 95,5% dan negative predictive value sebesar 92,6%. Simpulan: BFR intraoperatif menggunakan ultrasonografi Doppler sesaat setelah kreasi AVF brakiosefalika memprediksi maturasi jangka pendek dengan sensitivitas dan spesifisitas >80%.