Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Model Pembelajaran Dakonan Jodoh (DAJO) pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Pratiwi, Nita; Cahyadi, Fajar; Wardana, M. Yusuf Setia
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 3, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v3i2.17379

Abstract

Pembelajaran tematik pada dasarnya membutuhkan optimalisasi penggunaan model dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep – konsep materi yang bersifat abstrak. Maka dari itu penggunaan model pembelajaran berbantuan media pembelajaran merupakan hal yang penting dalam sebuah pembelajaran. Guru dituntut untuk kreatif dan produktif dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran. Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai macam kebudayaan tradisional. Salah satu bentuk kebudayaan tersebut adalah pemainan tradisional dan setiap daerah provinsi di Indonesia memiliki permainan tradisional. Untuk menyediakan variasi model pembelajaran dan melestarikan kebudayaan daerah diperlukan sebuah model pembelajaran yang dikombinasikan dengan media pembelajaran permainan tradisional yaitu permainan dakon.
Hots-Based Learning in 2013 Curriculum: Is it Suitable? Pratiwi, Nita; Mustadi, Ali
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.892 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i1.22781

Abstract

This study aims to evaluate the suitability of the HOTS-based learning process with the Minister of Education and Culture Regulation Number 22 of 2016. This study is an evaluation study with Stake Countenance Models. Evaluation is carried out through evaluation stages, namely: Antecedent stage; Process Stage (transaction); and Outcomes stage. Respondents in this study were 98 people who were selected using the Stratified Random Sampling technique. The results showed that HOTS-based learning has not been fully achieved, namely for the implementation of HOTS in the 2013 curriculum in the incomplete category at 3%; a quite complete category at 9.44%; a complete category at 62.44%; and a very complete category at 25.11%. So, can be concluded that not all HOTS-based learning processes have been implemented suitable with the Minister of Education and Culture Regulation Number 22 of 2016.
Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan dalam Antologi Geguritan Ombak Wengi Karya Yusuf Susilo Hartono Nita Pratiwi
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 5, No 3 (2014): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.633 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) gaya bahasa meliputi: persamaan atau simile, metafora, pesonifikasi, antonomasia, metonimia, alusi, sinekdoke, ironi, dan sarkasme; (2) nilai pendidikan. Subjek penelitian adalah Antologi Geguritan Ombak Wengi karya Yusuf Susilo Hartono. Dalam pengumpulan data digunakan teknik pustaka dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah buku-buku acuan tentang teori sastra, gaya bahasa, nilai pendidikan, dan pencatat data. Dalam analisis data digunakan analisis konten. Penyajian hasil analisis data digunakan teknik informal. Dari hasil penelitian disimpulkan (1) terdapat gaya bahasa: persamaan atau simile, metafora, pesonifikasi, antonomasia, metonimia, alusi, sinekdoke, ironi, dan sarkasme; (2) nilai pendidikan agama terdiri dari: sholat, berdoa, bersujud kepada Allah Swt, dan dzikir; nilai pendidikan moral terdiri dari: pengabaian agama, bijaksana, kejujuran, budi pekerti, keserakahan, pengkhianatan dan perzinaan; nilai pendidikan adat atau budaya terdiri dari: sedekah bumi, perayaan imlek, dan kebiasaan leluhur terhadap benda mistis; nilai pendidikan sosial terdiri dari: tolong menolong, tahta, dan rakyat.   Kata Kunci : gaya bahasa, nilai pendidikan, geguritan Ombak Wengi.
Utilization of Online Learning Platforms to Improve Elementary School Teachers’ICT Competence: Pemanfaatan Platform Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Kompetensi TIK Guru SD Dodiet Enggar Wibowo; Anwar Senen; Ali Mustadi; Muhammad Nur Wangid; Nita Pratiwi; Miftakhuddin
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.875 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang1018

Abstract

To support Learning From Home (BDR), elementary school teachers in Kapanewon Kokap, Yogyakarta, have low ICT skills. This service seeks to improve the ICT competence of elementary school teachers in Kapanewon Kokap. This service activity is carried out in an action research design that adopts a workshop procedure. This activity is divided into three stages. In the first and second stages, classical discussions (supervision) were carried out which were guided by professionals. The topics of discussion are various online learning platforms that can be used by participants. In the third stage, participants practice developing and utilizing online learning platforms, then presenting them to supervisors and other participants. The results of this service activity indicate a significant increase in ICT competence, both at the level of knowledge acquisition, knowledge deepening, and knowledge creation. This can be seen from the increase in the score of the post-test results. This increase can facilitate the implementation of their obligations to provide appropriate education and teaching according to the characteristics of today's children. Abstrak Untuk mendukung Belajar Dari Rumah (BDR), guru SD di Kapanewon Kokap, Yogyakarta, memiliki keterampilan TIK yang rendah. Pengabdian ini berusaha meningkatkan kompetensi TIK guru SD di Kapanewon Kokap. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam desain penelitian tindakan yang mengadopsi prosedur workshop. Kegiatan ini terbagi ke dalam tiga tahap. Pada tahap pertama dan kedua, dilakukan diskusi klasikal (supervisi) yang dibimbing oleh profesional. Topik diskusi adalah berbagai platform pembelajaran online yang dapat digunakan oleh peserta. Pada tahap ketiga, peserta berlatih mengembangkan dan memanfaatkan platform pembelajaran online, kemudian mempresentasikannya kepada supervisi dan peserta lainnya. Hasil kegiatan pengabdian ini mengindikasikan adanya peningkatan kompetensi TIK yang signifikan, baik pada tingkat perolehan pengetahuan, pendalaman pengetahuan, maupun penciptaan pengetahuan. Hal ini terlihat dari peningkatan skor hasil post-test. Peningkatan tersebut dapat mempermudah pelaksanaan kewajiban mereka untuk memberikan pendidikan dan pengajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik anak-anak saat ini.