ABSTRAK Bawang tiwai atau sering dikenal juga dengan bawang dayak merupakan tanaman dari Kalimantan. Bawang tiwai telah banyak terbukti khasiatnya untuk pengobatan tradisonal melawan berbagai macam penyakit seperti penyakit : kanker payudara, hipertensi, Diabetes Mellitus, kolesterol,jantung, gangguan saluran cerna. Antifertilitas, meningkatkan daya tahan tubuh dan penyembuhan luka.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan antioksidan minyak bawang tiwai. Metode penelitian yang digunakan true experimental. Bahan yang digunakan : sampel bulbus bawang dayak (Eleutherine bulbosa Merr.)/E. bulbosa (Mill) Urb, Vitamin C p.a (EMSURE®), dan serbuk DPPH (1,1-diphenyl- 2-picrylhydrazyl) (Sigma-Aldrich®), Virgin Coconut Oil (VCO), Preparasi Sampel. Bagian umbi dari E. bulbosa yang digunakan adalah bulbus yang ber ukuran 2 cm –8 cm, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.Dikumpul, dicuci di bawah air mengalir hingga bersih lalu diiris tipis- tipis kemudian di keringkan dalam suhu ruangan. Setelah kering, sampel diblender hingga menjadi serbuk kemudian diayak dengan menggunakan ayakan mesh100 . Kemudian. Serbuk E. bulbosa dicampur dengan VCO , dihomogenisasi dan didiam kan selama 1 minggu kemudian disaring ,dan bagian yang bening diuji antioksidan dengan metode DPPH . rerata nilai IC50 aktivitas antioksidan minyak bawang tiwai (204,86 + 1,59) ug/ml, ini menandakan aktivitas antioksidannya lemah. Pada Vitamin C rerata nilai IC50 adalah (1,79 + 0,01) ug/ml, ini menandakan aktivitas antioksidannya sangat kuat. Pada penelitian ini terlihat bahwa aktivitas antioksidan minyak bawang tiwai dengan metode radikal DPPH, lebih lemah dibandingkan standar antioksidan vitamin C dan hasil uji statistik dengan t-test berbeda bermakna dengan p<0,01 Kata Kunci: Eleutherine bulbosa ; Antioksidan; VCO