Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MEDIA KONSERVASI

Ethonobotany of People Live in Amarasi of Kupang, Mollo and Amanatun of South Central Timor, West Timor, Indonesia Heru Bagus Pulunggono
Media Konservasi Vol 6 No 1 (1999): Media Konservasi
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.52 KB) | DOI: 10.29244/medkon.6.1.%p

Abstract

Studi ethnobotani. khususnya hubungan antara penduduk dengan hutan telah dilakukan di Amarasi, Kabupaten Kupang; Mollo dan Amanatun.Kabupaten Tinior Tengah Selatan. Penduduk desa umulnnya adalah suku Dawan. Rumah-rumah di lokasi menipunyai pekarangan dan berdekatan. Desadesaini biasanya dikelilingi oleh kebun, ladang, dan hutan pada batas luarnya. Pemahaman penduduk tentang lingkungan dan konservasinya telah ada dan dilakukan secara baik sejak dahulu. Penduduk memanfaatkan hutan sebagai sumber untuk obat-obatan tradisional, pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti kayu bakar, makanan ternak dan kayu bangunan. Mereka niengambil tun~buhanu ntuk obat tradisional. daun dan kulit kayu merupakan bagian yang palingbanyak digunakan kenludian getah, akar dan kayu. Untuk kayu bakar adalah jenis pohon yang dianggap tidak berguna untuk penggunaan lain, sedangkan jenis pohon untuk kayu bangurlan lebih spesifik dibandingkan untuk penggunaan kayu bakar. Anggota suku Leguminosae dan Meliaceae digunakan secara luas dala~np embangunan rumah, demikian juga gewang (Corypha rrtan) yang daunnya digunakan untuk atap rumah. Makanan ternak yang penting adalah kabesak (Acacia leucophloea), gala-gala (Sesbania grandiflora) dan petis (Leucaena leucochephala)"
Traditional Bee Honey Harvesting in West Timor, Indonesia Heru Bagus Pulunggono
Media Konservasi Vol 7 No 1 (2000): Media Konservasi
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.216 KB) | DOI: 10.29244/medkon.7.1.%p

Abstract

Studi tentang pemanenan madu secara tradisional dalam hal kondisi sosial - lingkungan telah dilakukan di pusat penghasil madu di Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang dan Mollo Selatan dan Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah kombinasi survei lapang dan interview terstmhr. Dari hasil pcnelitian ini, menunjukkan bahwa penghasil madu umumnya daerah terpencil dan hutan tempat pohon madu merupakan hutan tutupan adat. Distribusi pohon madu berbeda antara daerah tinggi dan daerah rendah. Pohon madu yang umum ditemui antara lain b o ~ k(T etrameles nudijlora), kabesak (Acacia leucophloea), neke (Gossampinus malabarica), nitas (Sterculia foetida), angkai (Albizzia chinensis), beringin (Ficus benyamina) dan kapuk (Ceiba pentandra). Musim panen madu ada dua yaitu Juni - Juli dan September - Oktober. Nektar dan polen umumnya berasal dari ampupu (Eucalyptus urophylla) dan hue (Eucalyptus albu), jambu air (Eugenia spp) dan kosarnbi (Schleicera oleosa). Pemilik pohon madu inisecara tradisional berpartisipasi dalam menjaga hutan. Pemanenan, konservasi dan distribusi pohon madu masih dilakukan secara adat. Hasil madu mempunyai kontribusi yang cukup penting bagi penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya