Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

THE EFFECT OF PASTEURIZATION STAGE ON THE PRODUCTION OF STRAW MUSHROOM (VOLVARIELLA VOLVACEA, BULL. EX. FR./SING.) Jessica Elfani Bermuli; Wahyu Irawati; Reisky Megawati Tammu
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol. 8 No. 2 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v8i2.6167

Abstract

God created Indonesia with a tropical climate that is very appropriate to support the development of straw mushroom cultivation (Volvariella volvaceae). One of the stages of mushroom cultivation sequentially is pasteurization. This study aims to determine the effect of pasteurization stages, the accuracy of the pasteurization temperature, and the factors that influence the growth of straw mushrooms. The method in this study was carried out using livestock manure, with a composition of 400 gr goat manure and 500 gr rabbit manure. The pasteurization stage is maintained at a temperature of 60-700C with a humidity of 80-90%. The watering interval at the observation stage was 4 days with a frequency of 40% in experiment 1 and every day or a frequency of 100% in experiment 2. The results showed that the pasteurization stage was very influential on the mushroom growing media. Inaccuracy in pasteurization resulted in many weeds that thrived, thus inhibiting the growth of straw mushrooms. The optimal temperature in the pasteurization stage is 60-900C. The factors that influence the growth of mushroom are the selection of materials as fertilizers for mushroom cultivation, temperature, humidity include interval and frequency of watering, pasteurization process, weeding the contaminants, and time of observation.
Pre-Service Biology Teachers’ Mathematics Anxiety Kimura Patar Tamba; Jessica Elfani Bermuli
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i2.2329

Abstract

Kemampuan kuantitatif dibutuhkan calon guru biologi dalam memahami fenomena biologis. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan masalah ini adalah perlunya eksplorasi kondisi kecemasan matematika calon guru biologi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi tingkat kecemasan matematika calon guru biologi dan perbedaannya berdasarkan gender dan angkatan masuk kuliah. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner AMAS (Abbreviated Math Anxiety Scale). Data dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif, uji anova satu arah, dan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan calon guru biologi memiliki tingkat kecemasan matematika dan kecemasan belajar matematika berdasarkan angkatan dan gender berada pada kategori sedang. Sementara kecemasan evaluasi matematika berada pada kategori tinggi berdasarkan angkatan dan gender.  Hasil penelitian juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan kecemasan matematika, kecemasan belajar matematika, kecemasan atas evaluasi matematika berdasarkan gender dan angkatan. Hasil penelitian ini layak menjadi perhatian dalam pendidikan biologi bahwa perlu dikonstruksi suatu desain didaktis ataupun perubahan kurikulum yang mendorong integrasi dan interdisiplinari matematika dan biologi sehingga kecemasan matematika dapat berkurang. Quantitative ability is needed by prospective biology teachers in understanding biological phenomena. The first thing that needs to be done in solving this problem is the need to explore the condition of pre-service biology teachers’ mathematics anxiety. This study aims to explore the mathematics anxiety level of pre-service biology teachers and their differences by gender and cohort. Data were collected using the AMAS (Abbreviated Math Anxiety Scale) questionnaire. Data were analyzed using descriptive statistics, one-way ANOVA test, and Kruskal-Wallis test. The results showed that pre-service biology teachers had mathematics anxiety levels and mathematics learning anxiety based on cohort and gender were in the medium category. Meanwhile, mathematics evaluation anxiety is in the high category based on cohort and gender. The results also showed that there was no difference between mathematics anxiety, mathematics learning anxiety, anxiety over mathematics evaluation based on gender and cohort. The results of this study deserve attention in biology education that it is necessary to construct a didactic design or curriculum change that encourages integration and interdisciplinary mathematics and biology so that mathematics anxiety can be reduced.
KAJIAN FILSAFAT KRISTEN TERHADAP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA PRAKTIK PEMBELAJARAN HYBRID Egilia Lucky; Jessica Elfani Bermuli
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI SETIA SIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46558/bonafide.v4i1.150

Abstract

Keterampilan berpikir tingkat tinggi penting bagi siswa. Namun kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di Indonesia semakin menurun, terutama di masa pandemi Covid-19 akibat penerapan pembelajaran daring. Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui pembelajaran hybrid. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menguji pentingnya filsafat Kristen pada keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran hybrid. Metode penulisan yang digunakan adalah kajian literatur. Filsafat Kristen yang digunakan adalah Antropologi Kristen yang membahas manusia sebagai gambaran Tuhan yang jatuh dalam dosa, sehingga membutuhkan anugerah keselamatan Kristus untuk kembali menjadi manusia sejati. Guru harus memiliki pemahaman yang benar tentang Antropologi Kristen agar kemampuan berpikir siswa berkembang. Siswa harus bertanggung jawab atas kemampuan berpikir yang diberikan oleh Tuhan. Dapat disimpulkan bahwa penting menggunakan filsafat Kristen untuk melihat perkembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran hybrid karena kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu sifat Allah yang terdapat pada manusia yang merupakan gambar Tuhan sehingga harus ditingkatkan. Saran yang diberikan adalah membahas semua filosofi Kristen untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Kata kunci: Antropologi Kristen, keterampilan berpikir tingkat tinggi, pembelajaran hybrid
Strategi Partisipatif untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa pada Pembelajaran Biologi: (Participatory Strategies to Increase Student Involvement in Biology Learning) Maria Kezia Gaghunting; Jessica Elfani Bermuli
BIODIK Vol. 9 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v9i3.15746

Abstract

Student involvement is essential to do in learning because it can affect student achievement. Student involvement can determine they to get meaningful learning. However, in reality, there is still a lack of student involvement in learning. This was observed from the lack of student involvement in expressing opinions during the learning process. Educators need to increase student involvement as subjects in learning. The application of participatory strategies can be a solution to increase student involvement in learning. The purpose of writing this journal is to find out the role of participatory strategies to increase student involvement in Biology learning. The method used is a literature review and qualitative descriptive. Each student is an image and likeness of God who has various characters. Although they have various characters that affect students in learning, they are all valuable in the eyes of the Lord God. In understanding students' abilities, Christian anthropology studies are needed which study character, goodness, and the human person. The application of participatory strategies can increase the involvement of students in learning. The results of the application of the participatory strategy showed that the students were able to achieve the three observed indicators of involvement. The participatory strategy is implemented according to the implementation steps through two methods, namely, discussion and think, pair, and share. Abstrak. Keterlibatan siswa merupakan hal yang esensial untuk dilakukan pada pembelajaran karena mampu memengaruhi prestasi belajar siswa. Keterlibatan siswa juga dapat menentukan dalam memperoleh pembelajaran yang bermakna. Namun pada kenyataannya, masih terdapat kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut teramati dari kurangnya keterlibatan siswa dalam menyampaikan pendapat selama pembelajaran berlangsung. Pendidik perlu meningkatkan keterlibatan siswa sebagai subjek belajar dalam pembelajaran. Penerapan strategi partisipatif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui peranan strategi partisipatif dalam meningkatkan keterlibatan siswa pada pembelajaran Biologi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang dilengkapi dengan kajian literatur. Setiap siswa merupakan gambar dan rupa Allah yang memiliki beragam karakter. Karakter yang beragam sehingga memengaruhi siswa dalam pembelajaran, mereka semua berharga di mata Allah. Dalam memahami karakter siswa, diperlukan studi antropologi yang mempelajari tentang karakter, kebaikan, dan pribadi manusia. Penerapan strategi partisipatif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Biologi. Hasil penerapan strategi partisipatif menunjukkan bahwa para siswa dapat mencapai ketiga indikator keterlibatan yang diamati. Strategi partisipatif diimplementasikan sesuai dengan langkah-langkah penerapannya dengan menggunakan dua metode yaitu, metode diskusi dan think, pair, and share.
Pengaruh Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Perkecambahan Biji Cabai Katokkon Reisky Megawati Tammu; Jessica Elfani Bermuli
BIOEDUSCIENCE Vol 6 No 1 (2022): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/j.bes/617853

Abstract

Background: Katokkon is a local red pepper that is widely cultivated in the North Toraja Regency and several surrounding areas within the scope of South Sulawesi Province, Indonesia. This pepper has a spicy taste and a unique fruit shape like paprika in small size and is rich in nutrients such as ascorbic acid, carotenoids, and capsaicin so that it benefits human health and serves as one of the commodities that improve the people's economy. Katokkon pepper is adapted to grow well in upland areas so that cultivation outside this habitat requires certain efforts to be optimal. Seed germination is an important step in plant cultivation. Coconut water and shallots extract were commonly used as sources of growth regulators substances to stimulate seed germination. Therefore, this study aims to determine the effect of natural growth regulators substances on the Katokkon pepper seed germination. Methods: This study was conducted by a factorial randomized block design with two factors and three replications. The Katokkon pepper seeds were soaked in the 25%, 50%, and 75% of coconut water and shallots solution for 24 hours. Results: The treatment of coconut water with a concentration of 75% (ZAK3) has a significant effect on the percentage and speed of seed germination of Katokkon pepper. Conclusions: The greater concentration of natural growth regulators used, the greater the percentage of seed germination obtained. However, the effect of coconut water treatment on seed germination of Katokkon pepper was more significant than the shallots extract.