Kolektus Oky Ristanto
Universitas Negeri Surabaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR MEMANAH DAN HASIL TEMBAKAN PANAHAN MAHASISWA S-1 PENJASKESREK 2009AJ Faridha Nurhayati, ; Kolektus Oky Ristanto,
Ordik Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah utama dalam proses pembelajaran panahan pada mahasiswa jurusan pendidikan olahraga, prodi S-1 penjaskesrek adalah kurangnya antusiasme mereka dalam mengikuti perkuliahan. Kondisi tersebut menyebabkan penguasaan teknik dasar memanah mahasiswa kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil tembakan yang tidak tepat sasaran dan skor yang diperoleh masih rendah, bahkan kadang-kadang anak panah menyusur ke tanah. Strategi yang bisa dilaksanakan adalah dengan model pengajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Devision). Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar memanah dan hasil tembakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Jumlah siklus tergantung pada pencapaian indikator keberhasilan setiap siklus, yaitu sekurang-kurangnya 75% mahasiswa penguasaan teknik dasar memanahnya dengan kategori baik dan 75% mahasiswa dapat memperoleh skor hasil tembakan ≥24 dari 3 anak panah yang ditembakkan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Penjaskesrek AJ yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 2 siklus pembelajaran diperoleh hasil distribusi frekuensi penguasaan teknik dasar memanah mahasiswa pada siklus 1, yang penguasaan teknik dasar memanahnya dengan kategori baik sebanyak 10 orang (29%), sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebanyak 26 orang (76%). Untuk persentase distribusi frekuensi skor hasil tembakan mahasiswa pada siklus 1, yang skor hasil tembakannya ≥ 24 sebanyak 7 orang (21%), sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan sebanyak 28 orang (82%). Karena indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas telah tercapai sehingga kegiatan ini dihentikan pada siklus 2. Jadi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan penguasaan teknik dasar memanah dan skor hasil tembakan pada mahasiswa S1 Penjaskesrek AJ
Evaluation of the blended learning implementation based on model quality and student-athlete learning motivation Dinata, Vega Candra; Priambodo, Anung; Hariyanto, Agus; Ristanto, Kolektus Oky; Prakoso, Bayu Budi
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 2 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.177 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i2.14462

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan mengevaluasi penerapan blended learning berbasis schoology berdasarkan kualitas model dan motivasi belajar mahasiswa-atlet dalam kegiatan diseminasi produk penelitian dan pengembangan. Empat universitas bersedia menjadi tempat diseminasi dengan jumlah mahasiswa-atlet yang terlibat sebanyak 59 orang (39 laki-laki dan 20 perempuan). Kualitas model diukur menggunakan angket untuk mengungkap utility, feasibility, accuracy, dan propriety. Sedangkan motivasi diukur menggunakan angket untuk mengungkap motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Content validity ratio (CVR) dan persentase digunakan untuk menganalisis kualitas model. Data motivasi dianalisis menggunakan deskriptif statistik, t-test, dan One-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat validitas pengukuran kualitas model berdasarkan utility, feasibility, accuracy, dan propriety telah terpenuhi dengan nilai rata-rata indeks CVR sebesar 0.98 dan nilai kualitas sebesar 92% (baik sekali). Motivasi intrinsik masuk dalam kategori baik (47.3), ekstrinsik masuk dalam kategori baik (67.1), dan motivasi total masuk dalam kategori baik (114.4). Motivasi mahasiswa-atlet ditinjau dari daerah (F(3, 55)= 0.451, p= 0.718), gender (t(57)= 0.714, p= 0.478), dan jenis cabang olahraga (t(57)= 0.531, p= 0.597) dinyatakan sama. Artinya, model blended learning berbasis schoology dapat memelihara motivational climate untuk mahasiswa-atlet dalam berbagai kondisi dan jenis latar belakang.
Kelayakan produk pengembangan tutorial aktivitas fisik bagi anak berkebutuhan khusus saat pandemi Abdul Rachman Syam Tuasikal; Dwi Cahyo Kartiko; Faridha Nurhayati; Bayu Budi Prakoso; Dwi Lorry Juniarisca; Kolektus Oky Ristanto
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 20, No 2 (2021): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v20i2.10197

Abstract

Kebutuhan aktivitas fisik menjadi isu terkini ketika aktivitas di luar rumah dibatasi selama pandemi. Tidak terkecuali untuk para anak berkebutuhan khusus (ABK) yang pada umumnya memiliki keterbatasan pada kecakapan fokus. Untuk itu, perlu dibuatkan media agar memicu ABK memiliki tingkat aktivitas fisik sekaligus melatih kecakapan fokus. Produk yang sedang diujicobakan adalah video tutorial yang dimuat dalam https://fokusabk.com/ sebagai media aktivitas fisik untuk ABK. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan validitas dan kualitas https://fokusabk.com/ ditinjau dari para ahli dan orang tua sehingga menjadi tanda kelayakannya digunakan sebagai mediator aktivitas fisik untuk ABK. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian sebanyak 6 ahli dan 10 orang tua subjek. Validasi produk menggunakan indikator dari The Design of Instruction and Evaluation dan untuk kualitas produk menggunakan indikator Joint Committee on Standards for Educational Evaluation. Analisis data menggunakan content validity ratio (CVR) dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ahli dan orang tua memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan dinyatakan valid (CVR= 0,92-1,00 > 0,3). Berdasarkan para orang tua sebagai subjek, produk hasil pengembangan memiliki kualitas baik sekali (81,2%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa https://fokusabk.com/ layak digunakan sebagai mediator aktivitas fisik oleh ABK.
Penerapan Pola Gerak Dominan Berbasis Video Tutorial Sebagai Media Terapi Fisik bagi ABK Abdul Rachman Syam Tuasikal; Fransisca Januarumi Marhaendra Wijaya; Faridha Nurhayati; Kolektus Oky Ristanto; Mochamad Ridwan
Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 6 No 1 (2022): Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jpjo.v6i1.4047

Abstract

This study aims to find out how to apply the dominant motion pattern based on video tutorials as a medium for physical therapy for children with special needs. The research method used is a survey with a questionnaire instrument. This study found that video tutorials as a medium for therapeutic at home for children with special needs in children aged 6-11 years get less significant results to do at home. The conclusion is the application of video tutorial-based dominant motion patterns as an ineffective physical therapy medium without particular companions. Keywords: Children with Special Needs, Video Tutorials, Physical Therapy, Companions.
A Content Analysis of Sports Summer Camp Curriculum for Elementary School Students by the Perspective of Multiple Intelligence Theory Muchamad Arif Al Ardha; Chung Bing Yang; Wei Jhe Lin; Nurhasan Nurhasan; Setiyo Hartoto; Nanik Indahwati; Dwi Cahyo Kartiko; Heryanto Nur Muhammad; Fifukha Dwi Khory; Kolektus Oky Ristanto; Ainun Zulfikar Rizki
Studies in Philosophy of Science and Education Vol. 3 No. 1 (2022): March
Publisher : Indonesia Approach Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46627/sipose.v3i1.158

Abstract

Sedentary behavior and obesity are becoming international concerns. Children spent less time in physical activity and sports due to several reasons. Changing children’s behavior should involve a holistic approach. Furthermore, multiple intelligence could contribute to promoting active children's behavior. This study aimed to evaluate the content of the sports summer camp curriculum which was developed by multiple intelligence theory. Moreover, the effect on children's behavior was observed in the implementation of the curriculum. This research was conducted by a qualitative-quantitative combination research design (mixed method). There were 82 elementary school students (age 9.70 ± 1.18 years old) who participated as a research sample with the approval of their parents. As a result, there were eight intelligence profiles that were implemented into this curriculum. The intelligence was bodily-kinesthetic, linguistic, logical-mathematical, musical, visual-spatial, interpersonal, intrapersonal, and naturalist. Furthermore, based on their multiple intelligence profile, bodily-kinesthetic performed excellently in every activity. In addition, there is no significant difference in students’ involvement among multiple intelligence groups during the summer camp (Sig. >0.05). In conclusion, each intelligence was involved in the activity. Furthermore, each multiple intelligence group could involve in every activity.
Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran Bagi Guru PJOK Mochamad Ridwan; Kolektus Oky Ristanto; I Dewa Made Aryanandha; Eva Ferdita Yuhantini; Muhammad Dzul Fikri
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat (JPOM) Vol 2, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jpom.v2i2.10005

Abstract

The development of information and communication technology continues to increase along with the increasing human needs, without exception in education. This method of community service uses three stages: the program preparation stage, the implementation stage, and the final step. Participants who took part in this activity were 20 physical education teachers from Kebomas District. The result of this service is that the teacher can make a product in the form of a quiz in the PowerPoint program.AbstrakTeknologi informasi dan komunikasi memiliki perkembangan yang meningkat  yang beriringan dengan peningkatan kebutuhan manusia termasuk dalam bidang pendidikan. Metode yang digunakan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakantiga tahap kegiatan yaitu tahap persiapan program, pelaksanaan dan akhir. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 20 guru pendidikan jasmani yang berasal dari Kecamatan Kebomas. Hasil dari pengabdian ini yaitu guru mampu membuat produk berbentuk kuis dalam program power point.
PERSEPSI DAN PENGETAHUAN ATLET ATLETIK PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA (PASI) JAWA TIMUR TENTANG PENANGANAN CEDERA Nur Shanti Retno Pembayun; Endang Sri Wahjuni; Noortje Anita Kumaat; Achmad Widodo; Novadri Ayubi; Nurhasan Nurhasan; Muchamad Arif Al Ardha; Kolektus Oky Ristanto; Sauqi Sawa Bikalawan; Nur Syahadati Retno Panenggak; Bayu Ristiawan
JSES : Journal of Sport and Exercise Science Vol. 6 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jses.v6n1.p17-24

Abstract

Incidents of injuries that were experienced by track and field athletes in training and matches that are not handled properly. As a result, injury recovery is not always ideal, putting athletes at risk for more serious injuries. This study aims to evaluate the types and treatment of injuries that occur in athletes from the Indonesian Athletics Association (PASI) in East Java Province. This research was conducted in cross-sectional with descriptive and comparative data analysis methods. There were 141 athletic athletes aged 17.97 ± 2.314 years participated in this study. Different test analysis was carried out based on gender, age, and number of competitions that were followed. The instrument used is a questionnaire whose statement items have been tested for validity using Pearson Product Moment and show valid results (p-value <0.05). The results of the normality test showed that the data did not have a normal distribution (p-value <0.05). The non-parametric test showed no significant differences in the perception of injury management based on gender, age, and match number (p-value > 0.05). Furthermore, on the athlete's knowledge, the majority of athletes still believe in traditional handling and do not know first aid for injuries using the Rest, Ice, Compression and Elevation (RICE) method.
Persepsi guru terhadap kurikulum merdeka belajar: Analisis dari segi pengetahuan dan keyakinan Nanik Indahwati; Ali Maksum; Sri Wicahyani; Kolektus Oky Ristanto; Bayu Budi Prakoso
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 2 (2023): June
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i2.15802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi guru PJOK tentang kurikulum merdeka belajar dan implikasinya pada capaian pembelajaran. Penelitian deskriptif ini dilakukan di wilayah Surabaya dengan melibatkan guru PJOK SD, SMP, SMA sebanyak 135 orang. Data dikumpulkan menggunakan angket dalam bentuk google form dan dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru sangat tinggi pada pengetahuan tentang adanya perubahan kurikulum, mean 3.42. Diikuti pengetahuan tentang apa itu kurikulum, mean 2,82. Pengetahuan tentang tujuan kurikulum, mean 2,87. Pengetahuan tentang isi kurikulum, mean 2,76. Selanjutnya adalah pengetahuan tentang proses kurikulum, mean 2,78. Pengetahuan tentang penilaian, mean 2,56. Guru telah memiliki pemahaman yang memadai dan memiliki keyakinan bahwa KMB dapat mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Sayangnya, terjadi perbedaan pengetahuan guru berdasarkan tingkat satuan pendidikan dan status sertifikasi. Guru SMP memiliki pengetahuan lebih tinggi dibandingkan SD (p < 0,05), dan SD lebih tinggi dibandingkan SMA (p < 0,05). Guru yang telah tersertifikasi memiliki pengetahuan lebih tinggi dibandingkan dengan yang belum tersertifikasi. Selain itu, KMB berimplikasi pada capaian pembelajaran yang meliputi aspek: meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kebugaran jasmani, keterampilan gerak, membentuk karakter, perilaku gotong royong, kemandirian, meningkatkan kreativitas dan berpikir kritis serta membentuk sikap kebinekaan siswa. Keyakinan guru SD, SMP, dan SMA sama (p > 0,05).