Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri Endah Tri Wijayanti
Efektor Vol 3 No 1 (2016): Efektor Nomor 27
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.38 KB) | DOI: 10.29407/e.v3i1.202

Abstract

Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Kecemasan jika tidak terkontrol akan menghambat pencapaian tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping mahasiswa semester II Prodi D-III Keperawatan dalam menghadapi praktek klinik keperawatan di Universitas PGRI Nusantara Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua mahasiswa semester II Prodi D-III Keperawatan sebanyak 80 orang dan sampel sebanyak 67 orang. Teknik sampling adalah sampling random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan cara coding, scoring, tabulating, setelah ditabulasi kemudian dibuat skala penyimpulan. Hasil uji statistik didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar = 0,034 (p<0,05) artinya H0 ditolak atau H1 diterima, maka kesimpulannya ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan mekanisme koping mahasiswa semester II Prodi D III Keperawatan di Universitas PGRI Nusantara Kediri. Melihat hasil penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi pendidikan tentang usaha peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa tentang kecemasan sebelum menghadapi praktik klinik. Dari data yang didapat menerangkan bahwa mahasiswa dalam menghadapi praktik klinik memiliki tingkat kecemasan sebagai berikut : mahasiswa yang mengatakan sangat cemas, takut dan bingung menghadapi praktik klinik sebanyak 1 orang (10%), mahasiswa yang mengatakan tidak percaya diri dan sulit tidur sebanyak 6 orang (60%), mahasiswa yang mengatakan sedikit gelisah dan tampak tenang sebanyak 2 orang (20%) dan mahasiswa yang mengatakan tidak cemas dan tenang-tenang saja sebanyak 1 orang (10%). Informasi tambahan lainnya yaitu terdapat beberapa hambatan yang ditemui mahasiswa antara lain; kurangnya penguasaan materi, kesulitan menghafal langkah-langkah dalam prosedur, waktu yang diberikan minim, merasa tidak percaya diri dalam menjalankan tugas, takut melakukan kesalahan. Tentunya mahasiswa akan memberikan respon yang beragam, mulai dari koping yang adaptif sampai mal adaptif seperti pelampiasan merokok.
1 Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Endah Tri Wijayanti
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 1 No 1 (2016): Volume 1 nomor 1 tahun 2016
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.234 KB)

Abstract

Studi pendahuluan di Posyandu mendapatkan data jumlah lansia yang mengalami gangguangizi kurang atau kurus sebanayak 26 lansia. Pentingnya gizi bagi lansia sangat diperlukanbagi ketahanan tubuh dan pemeliharaan energi, karena usia tua mengalami penurunan diberbagi fungsi tubuh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status gizi,serta tingkat ekonomi lansia, serta menganalisis hubungan tingkat ekonomi keluarga denganstatus gizi pada lansia di posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma KecamatanMojoroto Kota Kediri.Desain penelitian yang di gunakan adalah Cross Sectional dengan tehnik total samplingdengan jumlah sampel 55 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkatekonomi dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Status Gizi Pada Lansia di PosyanduBina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.Hasil menunjukkan bahwa responden lebih dari separuh dengan tingkat ekonomibawah/rendah adalah sebesar 31 responden (56%), serta yang mempunyai status gizi kurussebanyak 35 responden (63%). Analisa data dengan menggunakan uji statistik korelasispearmen didapatkan tingkat signifikansi 0,01 < 0,05 sehingga bisa disimpulkan adahubungan tingkat ekonomi dengan status gizi pada lansia di Posyandu Bina Keluarga KarangWreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Keluarga diharapkan mampu memodifikasi menu harian untuk mencukupi asupan gizi yangsesuai bagi lansia, bagi petugas kesehatan dapat memantau perkembangan kesehatan lansiamelalui posyandu lansia.
PREPARASI SIMPLISIA BUNGA TELANG BERPOTENSI ANTIBAKTERI MELALUI OPTIMASI SUHU DAN WAKTU MICROWAVE Endah Tri Wijayanti; Elysabet Herawati
coba Vol 11 No 1 (2022): November 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v11i1.426

Abstract

Infeksi masih menjadi masalah serius yang sering muncul pada pelayanan kesehatan. Bakteri dan manusia selalu hidup berdampingan. Bakteri mempunyai kemampuan dalam beradaptasi dalam berbagai kondisi. Keberadaan bakteri tersebut dapat bersifat pathogen jika berada dalam kondisi tertentu sehingga akan memicu munculnya infeksi. Bunga telang diketahui mempunyai kandungan antibakteri sehingga bisa dimanfaatkan sebagai antiseptik alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran suhu dan waktu optimum pembuatan simplisia bunga telang dengan menggunakan microwave terhadap warna, aroma dan tekstur. Desain penelitian ini menggunakan tehnik Rancangan Antar Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu suhu (T) dan waktu (W). perlakuan pertama adalah pada suhu (T) dengan 4 perlakuan yaitu 20, 30, 40, 50 derajat celsius. Perlakuan kedua pada waktu (W) dengan 6 perlakuan yaitu 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan suhu (T) optimum simplisia adalah 50 °C dan waktu (W) optimum adalah 10 menit. Penggunaan suhu 50 °C dengan waktu 10 menit membuat simplisia telah memenuhi kriteria kering sempurna dan bisa dibuat serpihan kecil dengan kadar air minimal. Penggunaan suhu dan waktu optimum dalam pembuatan simplisia dengan microwave dapat menjadi alternatif dalam preparasi produk alam sebagai agen antibakteri. Saran dari hasil penelitian ini adalah perlu kegiatan lanjutan tentang ekstraksi dan pengujian esktrak untuk mengetahui efektivitas antimikroba simplisia bunga telang. Kata Kunci: antimikroba, bunga telang, microwave, simplisia