Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) yang dapat membahayakan kulit. Sinar UV ini dapat menimbulkan berbagai kelainan pada kulit seperti eritema, pigmentasi, penuan dini, kekeringan, keriput, bahkan menyebabkan kanker kulit. Sehingga diperlukan perlindungan baik secara fisik dengan menutupi tubuh misalnya menggunakan payung, topi, atau jaket dan secara kimia dengan menggunakan tabir surya. Telah dilakukan penelitian uji aktivitas tabir surya ekstrak ubi ungu secara spektrofotometri. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data mengenai aktivitas tabir surya ekstrak tersebut dengan parameter persentasi transmisi eritema, pigmentasi dan sun protection factor (SPF) pada panjang gelombang 292,5–372,5 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ubi ungu pada konsentrasi 100 – 300 ppm sebagai suntan reguler, proteksi ekstra, dan tanning fast sedangkan pada konsentrasi 400ppm memiliki aktivitas sebagai tanning fast, sunblock; dan SPF proteksi sedang.