Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI ION SULFAT (SO42-) TERHADAP DEGRADASI ZAT WARNA METHYL ORANGE MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TIO2-ZEOLIT Pundisari, Seruni Swasti; Wardhani, Sri; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.895 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang degradasi methyl orange menggunakan fotokatalis TiO2-zeolit dengan penambahan ion SO42-. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ion SO42-, lama penyinaran, dan jumlah fotokatalis TiO2-zeolit terhadap degradasi methyl orange. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 jenis anatase. Larutan methyl orange 15 mg/L pH 2 sebanyak 25 mL ditambah dengan 50 mg TiO2-zeolit dan 5 mL larutan SO42- dengan konsentrasi 0, 1.500, 3.000, 4.500, dan  6.000 mg/L disinari dengan sinar UV selama 20, 40, 60, 80, dan 100 menit. Kajian pengaruh jumlah fotokatalis dilakukan dengan cara menyinari 25 mL larutan methyl orange 15 mg/L pH 2 ditambah 5 mL larutan SO42- 4.500 mg/L pada variasi fotokatalis TiO2-zeolit 13, 25, 50, dan 75 mg selama 100 menit. Konsentrasi methyl orange dalam larutan ditentukan menggunakan spektrofotometer UV Vis. Konsentrasi ion SO42- berpengaruh terhadap konstanta laju degradasi methyl orange dan kondisi optimum terjadi pada konsentrasi ion SO42- 4.500 mg/L dengan nilai k 0,0030 min-1. Degradasi methyl orange menggunakan TiO2-zeolit semakin meningkat dengan bertambahnya lama penyinaran dan jumlah fotokatalis.. Kata kunci:fotodegradasi, methyl orange, SO42-, TiO2-zeolit.
STUDI PENGARUH KONSENTRASI ION PERSULFAT TERHADAP DEGRADASI METHYL ORANGE MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TIO2–BENTONIT Wibisono, Gilang Kopa; Wardhani, Sri; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.074 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan anion persulfat terhadap degradasi zat warna methyl orange menggunakan fotokatalis TiO2-bentonit. Larutan methyl orange 10 mg/L pH 4 sebanyak 25 mL ditambah 50 mg TiO2-bentonit dan 5 mL larutan S2O82- 0; 1.500; 3.000; 6.000; 12.000 mg/L disinari lampu UV selama 20, 30, 40, 50, dan 60 menit. Untuk mengetahui pengaruh jumlah fotokatalis TiO2-bentonit, larutan methyl orange 10 mg/L pH 4 sebanyak 25 mL ditambah 5 mL S2O82- dan 13; 25; 50; 75 mg fotokatalis disinari sinar UV selama 60 menit. Konsentrasi methyl orange setelah fotodegradasi ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion persulfat, lama penyinaran, dan jumlah TiO2-bentonit berpengaruh terhadap fotodegradasi methyl orange. Ion persulfat mempengaruhi laju fotodegradasi methyl orange, dengan konstanta laju degradasi tertinggi terjadi pada konsentrasi persulfat       3000 mg/L. Fotodegradasi methyl orange meningkat seiring dengan bertambahnya waktu penyinaran dan jumlah TiO2-bentonit
PENGARUH pH DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Cd(II) MENGGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) Hanjaya, Sasmita; Darjito, Darjito; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.704 KB)

Abstract

Abstract The adsorbent of Cd(II) ion from snail shell (Achatina fulica) waste had been made in this research. The aim of this research were to know the effect of pH and contact length on adsorption Cd(II) ions using phosphorylated chitin. The chitin from snail shell was characterized by FTIR and deacetylation degrees was counted. Bacth method was used to adsorp Cd(II) ion with pH variation (3, 4, 5, 6, 7) and contact length (30, 60, 90, 120, 150 minutes). Then the adsorption results was measured with Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). The results showed that adsorbent had  deacetylation  degree  of  46.772%. Optimum  condition of pH and contact lengh were occured by 4 and 60 minutes with 92.3% and 75.3% respectively present of Cd(II) adsorption. Keywords: adsorption, cadmium, chitin, phosphorylated, snail shells.
PENGARUH TEKNIK EKSTRAKSI DAN KONSENTRASI HCl DALAM EKSTRAKSI SILIKA DARI SEKAM PADI UNTUK SINTESIS SILIKA XEROGEL Pratomo, Ilham; Wardhani, Sri; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.412 KB)

Abstract

Penelitian tentang teknik ekstraksi silika dari sekam padi untuk sintesis silika xerogel telah dilakukan. Proses ekstraksi silika dari sekam padi menggunakan metode pencucian asam dilakukan dengan dua teknik, yakni dengan pengadukan pada temperatur kamar dan refluk pada temperatur 100 oC selama 2 jam dengan konsentrasi HCl 1, 2, dan 3 M. Penentuan kadar silika dilakukan dengan menggunakan metode gravimetri. Berdasarkan tabel ANOVA bahwa pengaruh konsentrasi dan teknik ekstraksi yang digunakan tidak berpengaruh  pada kadar silika yang dihasilkan. Kadar tertinggi silika diperoleh pada teknik pengadukan konsentrasi HCl 1 M dengan kadar 97,30% digunakan sebagai bahan baku pembuatan prekursor pada sintesis silika xerogel. Silika direaksikan dengan NaOH 1 M pada temperatur 95 oC selama 1 jam kemudian diasamkan dengan HCl 1 M sampai pH 7 dan didiamkan selama 12 jam. Gel yang diperoleh dibilas menggunakan akuades, lalu dikeringkan pada temperatur 80 oC selama 18 jam. Silika xerogel yang diperoleh memiliki kadar sebesar 98,23%. Karakterisasi silika dan silika xerogel dengan menggunakan FT-IR menunjukan adanya gugus silanol (3440 dan 3452 cm-1) dan siloksan  (1100 dan 1076 cm-1). Karakterisasi  luas permukaan menggunakan metilen biru berturut-turut abu sekam padi, silika hasil ekstraksi, silika xerogel diperoleh hasil 7,012; 7,5dan 7,99 m2/g. Kata kunci: kadar, silika, teknik ekstraksi, xerogel
PENGARUH pH DAN WAKTU AGING DALAM SINTESIS SILIKA XEROGEL BERBASIS SEKAM PADI Mardiana, Ira; Wardhani, Sri; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.664 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sintesis silika xerogel dari sekam padi dengan metode sol gel menggunakan prekursor natrium silikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pH dan waktu aging serta mengetahui karakter silika xerogel. Natrium silikat disintesis dari SiO2 dengan NaOH pada temperatur 95 OC selama 1 jam. Natrium silikat diasamkan dengan HCl sampai pH 1. Selanjutnya pH dinaikkan menggunakan NaOH 1 M sampai pH 6, 7 dan 8 untuk menghasilkan sol. Sol didiamkan dengan waktu aging 12, 18 dan 24 jam. Silika gel yang dihasilkan dikeringkan pada temperatur 80 OC selama 18 jam untuk menghasilkan xerogel. Karakterisasi silika xerogel yang dilakukan adalah menentukan luas permukaan dan kemurniannya. Luas permukaan silika xerogel ditentukan dengan metilen biru dan kemurniannya secara gravimetri. Identifikasi gugus fungsi dan struktur kristal menggunakan FTIR dan XRD. Hasil penelitian menunjukan bahwa sintesis silika xerogel terjadi pada pH optimum 6 dengan waktu aging optimum 12 jam. Hasil karakterisasi silika xerogel pada keadaan optimum menunjukkan luas permukaan sebesar 4,24 m2/g dengan kemurnian 98,06%.  Spektra IR silika xerogel hasil sintesis mengandung gugus silanol (Si-OH) dan siloksan (Si-O-Si) serta data XRD memperlihatkan silika xerogel berstruktur amorf. Kata kunci: silika, sol-gel, xerogel
PENGARUH KONSENTRASI TiO2 DALAM ZEOLIT TERHADAP DEGRADASI METHYLENE BLUE SECARA FOTOKATALITIK Damayanti, Christiana Adi; Wardhani, Sri; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.158 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi TiO2 dalam zeolit dan efektivitas penggunaan kembali (reuse) fotokatalis TiO2-zeolit terhadap degradasi methylene blue. Proses fotokatalitik TiO2 diamati melalui pengujian fotodegradasi pada 25 mL larutan methylene blue 20 mg/L dengan katalis TiO2-zeolit sebanyak 50 mg dan dikenai sinar UV. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi TiO2 berpengaruh terhadap konstanta laju degradasi methylene blue. Konstanta laju terbesar adalah 0,019 menit-1 pada konsentrasi TiO2 10 mmol/g zeolit dengan efektivitas penggunaan kembali (reuse) hingga empat kali pemakaian berturut-turut sebesar  79,91%; 77,31%; 76,38%; dan 72,06%. Kata kunci: fotokatalis, TiO2-zeolit, fotodegradasi, methylene blue
PENENTUAN WAKTU FERMENTASI OPTIMUM PRODUKSI XILANASE DARI Trichoderma viride MENGGUNAKAN SUBSTRAT KULIT APEL DAN KLOBOT JAGUNG DENGAN FERMENTASI SEMI PADAT Febrianti, Nufida Tri; Sutrisno, Sutrisno; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.096 KB)

Abstract

Xilanase dapat diproduksi melalui fermentasi semi padat menggunakan substrat kulit apel dan klobot jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu fermentasi dan jenis substrat optimum produksi xilanase dari Trichoderma viride. Waktu fermentasi dan jenis substrat optimum ditentukan dengan cara mengukur aktivitas dan kadar xilanase pada variasi waktu fermentasi dengan substrat kulit apel dan klobot jagung. Aktivitas xilanase ditentukan dengan cara mengukur gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi enzimatis secara spektrofotometri dengan menggunakan reagen DNS, dan kadar xilanase ditentukan secara spektrofotometri menggunakan reagen Biuret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi optimum produksi xilanase dari Trichoderma viride menggunakan fermentasi semi padat adalah 60 jam dan jenis substrat yang optimum yaitu klobot jagung dengan aktivitas dan kadar protein berturut-turut 20, 875 U dan 14,6 mg/mL. Kata kunci: aktivitas xilanase,  jenis substrat optimum , kadar protein xilanase
Modifikasi Gugus Aktif Permukaan Biomassa Azolla microphylla Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Asam Sitrat Nurfitriningsih, Latifah Dwi Kartika; Purwonugroho, Danar; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.941 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang modifikasi gugus aktif permukaan biomassa Azolla microphylla. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah gugus karboksil pada permukaan biomassa A. microphylla melalui reaksi diesterifikasi dengan asam sitrat. Esterifikasi biomassa dilakukan dengan cara mengeringkan suspensi biomassa dalam larutan asam sitrat 0,8 M pada temperatur 60 oC, dilanjutkan dengan memanaskannya pada temperatur 120 oC selama 3,5 jam. Karakterisasi biomassa setelah diesterifikasi dilakukan menggunakan, SEM-EDX, FT-IR, serta titrasi dengan larutan NaOH. Foto SEM memperlihatkan morfologi permukaan yang sangat berbeda antara biomassa setelah dan sebelum diesterifikasi. Spektra EDX menunjukkan terjadinya peningkatan kadar C dan O pada biomassa setelah diesterifikasi. Keberhasilan esterifikasi biomassa juga ditunjukkan oleh spektra IR dan hasil analisis volumetri. Pita serapan baru pada 1733,89 cm-1 menunjukkan adanya tambahan gugus karbonil ester pada biomassa setelah diesterifikasi. Sementara itu, hasil analisis volumetri menunjukkan adanya penambahan gugus asam pada biomassa setelah diesterifikasi dengan asam sitrat. Kata kunci: Azolla microphylla, biomassa, esterifikasi, asam sitrat.
Adsorpsi Seng(II) Menggunakan Biomassa Azolla microphylla Diesterifikasi dengan Asam Sitrat Indriana, Mega Dona; Purwonugroho, Danar; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.909 KB)

Abstract

Penelitian tentang adsorpsi seng(II) menggunakan biomassa Azolla microphylla yang diesterifikasi dengan asam sitrat telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan suatu kondisi optimum adsorpsi seng(II) oleh biomassa Azolla microphylla yang telah diesterifikasi dengan asam sitrat dan kapasitas adsorpsi biomassa hasil esterifikasi terhadap seng(II). Esterifikasi biomassa Azolla microphylla dilakukan dengan  mensuspensikan 5 g biomassa dalam 50 mL larutan asam sitrat 0,8 M kemudian dikeringkan dalam oven pada 60 oC. Setelah itu, suspensi kering dipanaskan pada 120oC selama 3,5 jam. Percobaan  adsorpsi menggunakan sistem batch pada biomassa kering dengan ukuran 120-150 mesh dengan variasi pH, waktu kontak, dan variasi konsentrasi. Kemudian konsentrasi seng(II) setelah adsorpsi ditentukan menggunakan SSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum terjadi pada pH 6 dan waktu kontak 45 menit. Berdasarkan persamaan adsorpsi isotermis Langmuir dapat diperoleh informasi bahwa kapasitas adsorpsi (Qmax) biomassa yang diesterifikasi (21,09 mg/g) memiliki nilai relatif sama dengan kapasitas adsorpsi biomassa yang tidak diesterifikasi (21,14 mg/g).
Adsorpsi Timbal(II) Menggunakan Biomassa Azolla Microphylla Diesterifikasi Dengan Asam Sitrat Rosyida, Firdania Firdaus; Purwonugroho, Danar; Tjahjanto, Rachmat Triandi
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.413 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan biomassa A. microphylla yang diesterifikasi dengan asam sitrat terhadap adsorpsi timbal(II). Esterifikasi dilakukan dengan cara menambahkan 5 g biomassa ke dalam 50 mL asam sitrat 0,8 M, kemudian dipanaskan dalam oven pada temperatur 60 oC selama 24 jam dilanjutkan dengan pemanasan pada temperatur 120oC selama 3,5 jam. Percobaan adsorpsi timbal(II) pada biomassa yang telah diesterifikasi dilakukan pada varisi pH 3-6, variasi waktu kontak 30; 45; 60; 75; 90; 120 menit, dan variasi konsentrasi timbal(II) 75 mg/L; 100 mg/L; 125 mg/L; dan 200 mg/L. Konsentrasi timbal(II) setelah proses adsorpsi ditentukan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Keberadaan timbal(II) yang terikat oleh biomassa ditentukan menggunakan SEM-EDX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum adsorpsi timbal(II) pada biomassa yang telah diesterifikasi dengan asam sitrat terjadi pada pH 5 dengan waktu kontak 60 menit. Berdasarkan persamaan adsorpsi isotermis Langmuir diperoleh informasi bahwa kapasitas adsorpsi (Qmax) biomassa A. micropylla setelah diesterifikasi adalah 39,84 mg/g, sedikit lebih kecil dari kapasitas adsorpsi biomassa A. microphylla yang tidak diesterifikasi yaitu sebesar 42,74 mg/g.  Kata kunci : adsorpsi, Azolla microphylla, esterifikasi, timbal(II), asam sitrat.