Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan

STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG ernawati tri handayani
Kebidanan Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.505 KB)

Abstract

ABSTRAKAnemia pada kehamilan kejadiannya masih cukup tinggi di dunia. WHO melaporkan tahun2005 ibu hamil mengalami anemia sebanyak 52 % (WHO, 2005). Anemia pada kehamilan diIndonesia sendiri juga menunjukkan angka 37,1 (Balitbangkes, 2013). Gizi kurang dankurangnya perhatian pola makan pada ibu hamil menjadi penyebab anemia devisiensi besi diIndonesia (Saifuddin, 2006). Tujuan penelitian mengetahui status gizi ibu hamil dengananemia.Jenis penelitian analitik dengan Populasi seluruh ibu hamil sebanyak 42 orang dengan tehnik totalsampling. Analisis univariat berupa presentasi dan Analisa bivariat dengan chi square.Hasil penelitian status gizi tidak normal (61,90%), kejadian anemia (52,38%). Terdapathubungan antara status gizi ibu hamil dengan anemia dengan nilai p = 0,001 lebih kecil darinilai   0,05 .Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan anemia. Untukmeningkatkan status gizi pada ibu hamil, upaya yang perlu dilakukan dengan melakukanpenyuluhan dan sosialisasi tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan. ABSTRACTAnemia in pregnancy is still quite high in the world. WHO reported that in 2005 pregnantwomen had anemia as much as 52% (WHO, 2005). Anemia in pregnancy in Indonesia itselfalso shows the number 37.1 (Balitbangkes, 2013). Inadequate nutrition and lack of attentionto diet in pregnant women are the causes of iron deficiency anemia in Indonesia (Saifuddin,2006). The research objective was to determine the nutritional status of pregnant women withanemia.This type of analytic research with a population of all pregnant women as many as 42 peoplewith total sampling technique. Univariate analysis in the form of presentation and bivariateanalysis with chi square.The results of the study were abnormal nutritional status (61.90%), the incidence of anemia(52.38%). There is a relationship between the nutritional status of pregnant women andanemia with a p value = 0.001 which is smaller than the value.In conclusion, there is a relationship between the nutritional status of pregnant women andanemia. To improve the nutritional status of pregnant women, efforts need to be made byproviding counseling and socialization about nutritional needs during pregnancy.
KEAKTIFAN SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN KRAM KAKI PADA IBU HAMIL TM II DAN TM III ernawati tri handayani
Kebidanan Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.53 KB)

Abstract

ABSTRAKIbu hamil banyak yang kurang mengerti tentang kram kaki sehingga apabila terjadi akan merasa cemas dan bingung. Kram kaki dapat dicegah salah satunya dengan rajin berjalan kaki dan senam hamil. Kejadian kram kaki di BPM Johana Widijati, Amd.Keb terdapat 2 (40%) orang ibu hamil TM II mengalami kram kaki dan 3 (60%) orang ibu hamil TM III mengalami kram kaki.Rancangan penelitian analitik dengan pendekatan crossectional. Variabel independen keaktifan senam hamil, variabel dependen kejadian kram kaki. Populasi semua ibu hamil trimester II dan III pada bulan Oktober-November 2018 sejumlah 30 orang ibu hamil. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan sampel sejumlah 30 orang. Analisa data menggunakan uji spearman rho.Hasil penelitian sebagian besar responden, 19 (63,33%) tidak aktif melakukan senam hamil, dan sebagian besar responden 19 (63,33%) mengalami kram kaki. Uji statistik spearman rho didapatkan ρ value = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara keaktifan senam hamil dengan kejadian kram kaki pada ibu hamil trimester II dan III dengan arah hubungan positif dengan tingkat keeratan kuat.Senam hamil dapat mengurangi ketegangan otot yang terjadi selama kehamilan sehingga otot menjadi lentur dan kemungkinan terjadi kram kaki menjadi berkurang. Ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan keaktifan senam hamil untuk kesehatan dan kelancaran kehamilannya. ABSTRACTMany pregnant women do not understand about leg cramps so that if they occur they will feel anxious and confused. One of the ways to prevent leg cramps is by walking diligently and doing pregnancy exercises. The incidence of leg cramps in BPM Johana Widijati, Amd.Keb, there were 2 (40%) TM II pregnant women experiencing leg cramps and 3 (60%) TM III pregnant women experiencing leg cramps. Analytical research design with a cross-sectional approach. The independent variable was pregnancy exercise, the dependent variable was the incidence of leg cramps. The population of all pregnant women in the second and third trimesters in October-November 2018 was 30 pregnant women. The sampling technique used total sampling with a sample of 30 people. Data analysis using Spearman rho test. The results of the study most of the respondents, 19 (63.33%) were not active in doing pregnancy exercises, and most of the respondents 19 (63.33%) experienced leg cramps. The Spearman rho statistical test found that ρ value = 0,000 was smaller than the value of α = 0.05 (0,000 <0.05) so that H0 was rejected and H1 was accepted, meaning that there was a relationship between active pregnancy exercise and the incidence of leg cramps in pregnant women in the second and third trimesters. with the direction of a positive relationship with a strong degree of closeness. Pregnancy exercise can reduce muscle tension that occurs during pregnancy so that the muscles become flexible and the possibility of leg cramps is reduced. Pregnant women are expected to increase the activity of pregnancy exercise for the health and smoothness of their pregnancy.
PERBEDAAN SIKAP SISWI KELAS X TENTANG MENSTRUASI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN ERNAWATI TRI HANDAYANI
Kebidanan Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.478 KB)

Abstract

ABSTRAKKebanyakan wanita menganggap menstruasi merupakan penyakit karena saat menstruasi mereka merasa letih dan terganggu. Kurangnya komunikasi antara anak dengan orangtua menjadi penyebab timbulnya masalah. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan sikap siswi kelas X tentang menstruasi sebelum dan sesudah penyuluhanJenis penelitian pre eksperimen, dengan desain analitik menggunakan rancangan One Grup pre-postes design. Variabel tungggal berpasangan yaitu sikap siswi kelas X tentang menstruasi sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan. Populasi dalam penelitian adalah siswi kelas X SMA Negeri 1 Rejotangan. Sampel diambil dengan teknik Stratified Random sampling sejumlah 51 sampel. Analisa data dengan uji Wilcoxon.Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden bersikap negatif sebelum diberi penyuluhan sedangkan hampir seluruhnya dari responden bersikap positif sesudah diberi penyuluhan. Uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai ρ value = 0,001 lebih kecil dari nilai  = 0,05 (0,001 < 0,05), sehingga H0 ditolak, artinya ada perbedaan sikap siswi kelas X tentang menstruasi sebelum dan sesudah penyuluhan.Perubahan sikap siswi kelas X karena adanya penyuluhan yang aktual tentang menstruasi sehingga sikap negatif menjadi bersikap positif. Selain itu setelah diberi penyuluhan tercapai perubahan sikap dan tindakan yang bertambah dari responden sehingga menjadi terampil dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran tentang informasi menstruasi. ABSTRACTMost women consider menstruation to be a disease because during menstruation they feel tired and disturbed. Lack of communication between children and parents is the cause of problems. The research objective was to determine the differences in attitudes of class X students regarding menstruation before and after counselingThis type of research is pre-experimental, with an analytical design using the One Group pre-posttest design. The single variable in pairs was the attitude of class X students about menstruation before counseling and after counseling. The population in this study were students of class X SMA Negeri 1 Rejotangan. Samples were taken by using stratified random sampling with a total of 51 samples. Data analysis using the Wilcoxon test.The results showed that most of the respondents had a negative attitude before being given counseling, while almost all of the respondents had a positive attitude after being given counseling. The Wilcoxon statistical test showed that the value of ρ value = 0.001 was smaller than the value of  = 0.05 (0.001 <0.05), so that H0 was rejected, meaning that there were differences in the attitudes of class X students about menstruation before and after counseling.Changes in the attitudes of class X students due to actual counseling about menstruation so that negative attitudes become positive. In addition, after being given counseling, there was an increase in the attitudes and actions of the respondents so that they became skilled in carrying out learning activities about menstrual information.