Denny Rachmadi
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATKAN KETUNTASAN DAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XB SEMESTER I SMA NEGERI I GUBUG MENGGUNAKAN MODUL PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Rachmadi, Denny
PHENOMENON Vol 4, No 1 (2014): Phenomenon
Publisher : IAIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDari data hasil belajar Fisika Pokok Bahasan Besaran dan Satuan nilairata-rata siswa kelas XB SMA Negeri I Gubug tahun pelajaran 2013/2014masih di bawah 6,0. Ini menunjukkan masih rendahnya ketuntasan belajarsiswa kelas XB SMA Negeri I Gubug tahun pelajaran 2013/2014 KabupatenGrobogan tahun pelajaran 2013/2014 dimana KKM yang ditetapkanoleh Sekolah adalah 75. Proses pembelajaran dalam penelitian ini mengunakanmodul pembelajaran fisika.Obyek penelitian ini adalah siswa kelasXB SMA Negeri I Gubug Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2013/2014.Data penelitian dianalisis secara teknik diskriptip. Dari analisis datapenelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar mengalami peningkatandibanding sebelum menggunakan modul pembelajaran. Begitu juga untukhasil belajar afektif, kognitif dan psikomotor mengalami peningkatandalam tiap siklusnya.Kata Kunci : Modul Pembelajaran Fisika. Ketuntasan Belajar danMotivasi Belajar
REKAYASA MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEBSITE UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI I GUBUG POKOK BAHASAN GERAK LURUS rachmadi, denny
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2012.2.1.423

Abstract

Rendahnya  hasil  belajar  siswa  dalam  pembelajaran sika mendorong keinginan guru untuk memperbaiki model pembelajaran sika agar mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan harapan. Dalam materi sika dibutuh- kan adanya kemampuan siswa untuk berabstraksi dalam memahai konsep sika. Hal ini dapat di atasi dengan adan- ya praktikum sika, itu kalau fasilitas laboratorium sika lengkap. Untuk mengatasi kekurangan sarana laborato- rium sika dapat digunakan media computer untuk me- nampilkan konsep sika yang abstrak menjadi nyata baik dalam bentuk lm atau animasi. Selain itu adanya kegiatan guru dan kelembagaan mengurangi jumlah tatap muka dalam pembelajaran  sika.  Dengan  demikian  dibutuh- kan media pembelajaran sika yang berbasis website agar siswa dapat belajar. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini media pem- belajaran computer yang berbasis website yang bagaimana yang akan diciptakan dan yang dapat dimanfaatkan un- tuk meningkatan hasil belajar sika kelas X SMA Negeri 1 Gubug. Untuk mengetahui layak ataupun tidak layak peng- gunaan media pembelajaran sika menggunakan media komputer berbasis website tersebut perlu adanya uji in- strument. Uji kelayakan instrument dalam penelitian ini menggunakan white box dan black box. Selain itu juga di- lakukan uji respon user dan hasil belajar siswa terhadap pemakaian instrument ini menggunakan angket (kuision- er) dengan metode membandingan instrument ini dengan instrument lain yang ada di SMA N I Gubug.Dari hasil uji whitebox dan blackbox tidak ada ma- salah dan program dapat berjalan dengan baik. Dari uji respon user menggunakan angket diperoleh data dan anal- isis data menyatakan bahwa 80% respon user memiliki ke- cenderungan yang tinggi dan l3,3%7 dalam kategori cukup untuk menyukai media pembelajaran sika berbasis web dari pada instrument lain yang hanya 23,33% dalam kat- egori cukup dan 66,67% pada kategori rendah. Selain itu dari uji hasil belajar siswa menggunakan tes hasil belajar sika diperoleh data dan analisis data menyatakan bahwa 63,33% respon user memiliki kecenderungan yang tinggi dan 30% dalam kategori cukup dan sisanya rendah untuk menyukai media pembelajaran sika berbasis web daripa- da instrument lain yang hanya 6,67% kategori tinggi dan 23,33% dalam kategori cukup dan 66,67% pada kategori rendah sisanya rendah. Selain itu pada uji-t pada respon user diperoleh hasil bahwa t hitung ( 16,1 ) lebih besar dari t table ( 1,67 ), ini menunjukkan media pembelajaran sika berbasis web lebih baik dari media pembelajaran lain ( lm) dilihat dari respon user dan dari hasil belajar diperoleh hasil bahwa t hitung ( 4,271) lebih besar dari t table ( 1,67 ), ini menunjukkan media pembelajaran sika berbasis web lebih baik dari media pembelajaran lain ( lm) dilihat dari hasil belajar siswa.Dari penelitian diperoleh hasil berupa media pembela- jaran sika berbasis web yang layak digunakan.
Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP melalui Pelatihan Di SMA N 1 Karangrayung Rachmadi, Denny
Jurnal Profesi Keguruan Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7290/jpk.v3i1.9464

Abstract

Masih banyak guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran kurang persiapan, kebanyakan hanya mengcopi dan ada beberapa sudah menyusun RPP sendiri. Tujuan dalam penelitian tindakan sekolah ini untukmeningkatkankemampuan Guru SMA Negeri 1 Karangrayung dalam menyusun RPP pada Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui Pelatihan. Penelitiandilakukan dalam dua siklus. Hasil pelaksanaan pada siklus I dan II menunjukkan bahwa keseluruhan kompetensi penyusunan komponen RPP sudah meningkat dari sebelum pelatihan 68,9 % meningkat menjadi 93% sesudah diadakannya pelatihan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pelatihan dapat meningkatkan kemampuan Guru SMA Negeri 1 Karangrayung dalam menyusun RPP.
Peningkatan Perilaku Peserta Didik Dalam Mengelola Sampah Sekolah Melalui Turnamen Tim SMAN 1 Karangrayung Rachmadi, Denny
Jurnal Profesi Keguruan Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7290/jpk.v5i1.17038

Abstract

Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan sekolah yang sehat serta melindungi peserta didik dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan. Masalah sampah di lingkungan sekolah adalah masalah yang sangat rumit karena kurangnya partisipasi peserta didik dalam mengelola sampah dan kurangnya sosialisasi pengolahan sampah dilingkungan sekolah. Dengan perkembangan teknologi dan masyarakat yang semakin maju, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam pengelolaan sampah di SMAN 1 Karangrayung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMAN 1 Karangrayung. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 peserta didik yang diambil secara random. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah secara manual dan disajikan dalam diagram lingkaran. Hasil pelaksanaan siklus I dan II menunjukkan adanya ketertarikan sisa untuk membuang sampah pada tempatnya sebesar 82% dan terjadi peningkatan dari siklus I dan II. Dengan adanya tim sampah melalui program bank sampah menjadikan peserta didik sadar dengan pentingnya pemisahan sampah berdasarkan jenisnya sebesar 91%, dan meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sebesar 80%A healthy environment program aims to realize the quality of a healthy school environment and protect students from the threat of danger that comes from the environment. The problem of waste in the school environment is a very complicated problem because of the lack of participation of students in managing waste and the lack of socialization of waste management in the school environment. With the development of technology and an increasingly advanced society, more and more garbage is produced. This research is descriptive with a quantitative approach that aims to provide an overview of the knowledge, attitudes and actions of students in waste management at SMAN 1 Karangrayung. The population in this study were all SMAN 1 Karangrayung students. The sample in this study was 90 students taken randomly. Data is collected using questionnaires and processed manually and presented in a pie chart. The results of the implementation of cycles I and II indicate the remaining interest to dispose of garbage in its place by 82% and an increase from cycles I and II. With the garbage team through the waste bank program, students are aware of the importance of separating waste by type by 91%, and increasing the awareness of students to the environment by 80%
Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP melalui Pelatihan Di SMA N 1 Karangrayung Rachmadi, Denny
widiyanto Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v3i1.9464

Abstract

Masih banyak guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran kurang persiapan, kebanyakan hanya mengcopi dan ada beberapa sudah menyusun RPP sendiri. Tujuan dalam penelitian tindakan sekolah ini untukmeningkatkankemampuan Guru SMA Negeri 1 Karangrayung dalam menyusun RPP pada Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui Pelatihan. Penelitiandilakukan dalam dua siklus. Hasil pelaksanaan pada siklus I dan II menunjukkan bahwa keseluruhan kompetensi penyusunan komponen RPP sudah meningkat dari sebelum pelatihan 68,9 % meningkat menjadi 93% sesudah diadakannya pelatihan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pelatihan dapat meningkatkan kemampuan  Guru SMA Negeri 1 Karangrayung dalam menyusun RPP.
Peningkatan Perilaku Peserta Didik Dalam Mengelola Sampah Sekolah Melalui Turnamen Tim SMAN 1 Karangrayung Rachmadi, Denny
widiyanto Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v5i1.17038

Abstract

Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan sekolah yang sehat serta melindungi peserta didik dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan. Masalah sampah di lingkungan sekolah adalah masalah yang sangat rumit karena kurangnya partisipasi peserta didik dalam mengelola sampah dan kurangnya sosialisasi pengolahan sampah dilingkungan sekolah. Dengan perkembangan teknologi dan masyarakat yang semakin maju, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam pengelolaan sampah di SMAN 1 Karangrayung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMAN 1 Karangrayung. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 peserta didik yang diambil secara random. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan diolah secara manual dan disajikan dalam diagram lingkaran. Hasil pelaksanaan siklus I dan II menunjukkan adanya ketertarikan sisa untuk membuang sampah pada tempatnya sebesar 82% dan terjadi peningkatan dari siklus I dan II. Dengan adanya tim sampah melalui program bank sampah menjadikan peserta didik sadar dengan pentingnya pemisahan sampah berdasarkan jenisnya sebesar 91%, dan meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sebesar 80%A healthy environment program aims to realize the quality of a healthy school environment and protect students from the threat of danger that comes from the environment. The problem of waste in the school environment is a very complicated problem because of the lack of participation of students in managing waste and the lack of socialization of waste management in the school environment. With the development of technology and an increasingly advanced society, more and more garbage is produced. This research is descriptive with a quantitative approach that aims to provide an overview of the knowledge, attitudes and actions of students in waste management at SMAN 1 Karangrayung. The population in this study were all SMAN 1 Karangrayung students. The sample in this study was 90 students taken randomly. Data is collected using questionnaires and processed manually and presented in a pie chart. The results of the implementation of cycles I and II indicate the remaining interest to dispose of garbage in its place by 82% and an increase from cycles I and II. With the garbage team through the waste bank program, students are aware of the importance of separating waste by type by 91%, and increasing the awareness of students to the environment by 80%