Ari Rahayuningtyas
Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PROSES PENGERINGAN SINGKONG (STUDI KASUS : PENGERING TIPE RAK) Rahayuningtyas, Ari; Kuala, Seri Intan
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.1 (Januari 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk memperpanjang daya simpan hasil pertanian adalah dengan pengeringan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pengeringan antara lain suhu, kelembaban udara, laju aliran udara, kadar air awal bahan dan kadar air akhir bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu pengeringan terhadap perubahan suhu serta kelembaban udara yang terjadi selama proses pengeringan. Metode pengambilan data menggunakan pengambilan data primer yaitu melakukan pengamatan langsung unjuk kerja pengering tipe rak. Suhu ruang pengering diatur antara 50ºC-60ºC dan 60ºC-70°C dengan kecepatan kipas 2,5 m/dt. Bahan yang dikeringkan berupa irisan singkong setebal 2 mm dengan berat total 12 kg. Pengamatan terhadap suhu dan kelembaban dilakukan setiap 30 menit selama 3 jam. Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi lamanya pengeringan dimana saat kelembaban udara tinggi maka suhu ruangan menjadi rendah yang mengakibatkan waktu pengeringan semakin lama. Begitu pun sebaliknya saat kelembaban udara rendah maka suhu ruangan menjadi tinggi yang mengakibatkan waktu pengeringan menjadi lebih cepat.
PEMANFAATAN LM35 SEBAGAI SENSOR SUHU OTOMATIS PADA SISEM PENGONTROLAN SUHU RUANGAN PENGERING (STUDI KASUS : PENGERING TIPE RAK) Rahayuningtyas, Ari; Apriyanto, Ignatius Fajar; Kuala, Seri Intan; Santoso, Teguh
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 4 No.1 (Januari 2016) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aliran udara dan suhu pada ruang pengering memegang peranan penting dalam proses pengeringan suatu produk. Laju penguapan air bahan dalam pengeringan sangat ditentukan oleh kenaikan suhu. Pada penelitian ini pengontrolan suhu ruang pengering dilakukan dengan merancang bangun sensor suhu dengan menggunakan LM35 dan berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535. Input berupa suhu disensor oleh LM35 yang kemudian diolah dan dikontrol oleh mikrokontroler. Keluaran dari mikrokontroler berupa nilai bacaan suhu yang akan ditampilan pada LCD display 16 x 2. Pengamatan ini bertujuan untuk menguji parameter teknis yang terkait dengan unjuk kerja mesin pengering tipe rak meliputi sebaran suhu dengan konveksi paksa menggunakan kipas mekanik. Pengamatan dilakukan pada suhu 50ºC dan 60ºC, dengan 2 buah kipas dengan kecepatan masing-masing 3,9 m/dt dan 4,7 m/dt. Setiap 30 menit data suhu pada 6 titik diambil dalam ruang pengering. Dengan membandingkan hasil pengukuran dengan menggunakan sensor suhu LM35 dan termometer raksa dapat terlihat bahwa tidak terjadi perbedaan suhu yang jauh. Jika terdapat perbedaan hasil pembacaan, hal tersebut masih diijinkan karena nilainya berada dalam jangkauan toleransi. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh tata letak kipas yang mengakibatkan perbedaan hembusan udara dan berpengaruh pada rataan suhu dalam ruang pengering.
Pengeringan Lapisan-Tipis Irisan Singkong Menggunakan Pengering (Infrared Thin-Layer Drying Of Cassava Chips Using Infrared Dryer) Afifah, Nok; Rahayuningtyas, Ari; Haryanto, Aidil; Intan Kuala, Seri Intan Kuala
JURNAL PANGAN Vol 24, No 3 (2015): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.421 KB) | DOI: 10.33964/jp.v24i3.237

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik pengeringan lapisan-tipis irisan singkong dengan menggunakan pengering inframerah pada skala pilot untuk memenuhi kebutuhan usaha kecil dan menengah. Penelitian dilakukan pada dua tingkat temperatur “set-point” yaitu 50oC dan 60oC. Irisan singkong sebanyak 6 kg dengan kadar air awal 60–68 persen pada basis basah dikeringkan dalam pengering menjadi kadar air 14 persen. Setiap 30 menit, udara pengering diukur temperaturnya dan irisan singkong yang dikeringkan dianalisis kadar airnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa waktu pengeringan lebih cepat dengan peningkatan temperatur set-point dan sekitar 44–62 persen kadar air teruapkan selama pengeringan 3-4 jam. Berkaitan dengan kinetika pengeringan, dua buah model matematika diujikan terhadap data eksperimen. Ditemukan bahwa model Page lebih dapat mempresentasikan pola pengeringan irisan singkong dibandingkan model Henderson-Pabis.This study is aimed to evaluate the characteristics of the thin-layer drying of cassava chips using a pilot scale infrared dryer to meet the needs of small and medium enterprises. The drying experiments are carried out at two levels of temperature set-points viz. 50 and 60°C respectively. Every 30-minute the drying air temperature is measured and the chips is analyzed for its moisture content. Cassava chips with 6 kg weight and 60–68 percent moisture content on wet basis is dried in the dryer. It is found that the drying time decreases with an increase in temperature set point and approximately 44–62 percent of the moisture is removed during the drying for 3-4 hours. With regard to drying kinetics, two commonly used mathematical models sre examined with the experimental data. It is found that the Page model provides a good fit between the experimental and predicted moisture ratio values compared to that of Henderson-Pabis model. 
Rancang Bangun, Uji Performa dan Analisa Biaya Pengeringan Irisan Singkong Menggunakan Pengering Inframerah (Design, Construction, Performance Evaluation and Cost Analysis of Cassava Chips Using Infrared Dryer) Rahayuningtyas, Ari; Afifah, Nok
JURNAL PANGAN Vol 25, No 1 (2016): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1255.713 KB) | DOI: 10.33964/jp.v25i1.304

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangun pengering inframerah berbahan bakar gas. Tahap kegiatan yang dilakukan adalah melakukan perancangan, terdiri dari perancangan struktural dan fungsional, konstruksi, pengujian, dan analisis biaya. Pengujian dilakukan pada setting temperatur 50°C dan kelembaban relatif mendekati 20 persen dengan kecepatan udara masuk 3,4 m/detik. Parameter pengujian terdiri dari distribusi temperatur, kelembaban relatif, kadar air, dan kebutuhan energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perancangan struktural dan fungsional diperoleh dimensi ruang pengering berukuran 2000 mm x 2000 mm x 2000 mm, dengan 2 buah rak berukuran 1500 mm x 500 mm x 1400 mm dan 44 buah loyang berukuran 600 mm x 400 mm x 30 mm. Evaluasi kinerja pengering menggunakan 36 kg irisan singkong. Kadar air awal 60,23 persen turun menjadi 7,56 persen membutuhkan waktu pengeringan selama 5 jam menghasilkan produk sebesar 17 Kg. Konsumsi LPG yang dibutuhkan sebesar 2,5 kg dengan energi yang dibutuhkan sebesar 135 MJ. Besarnya biaya pokok yang harus dikeluarkan untuk mengkonstruksi pengering ini adalah Rp. 69.644.959, sedangkan biaya pokok pengeringan singkong pada kapasitas penuh sebesar Rp. 5.683/Kg.The research was purposed to design and construct infrared dryer using gas fuel. The design consists of structural and functional design, construction, testing, and cost analyzing. The testing was done by set 50oC temperature and relative humidity about 20 percent with air velocity inlet 3,5 m/s. Testing parameters consists of temperature distribution, relative humidity, moisture content, and energy requirement. The result of structural and functional design  showed that the dryer dimension was 2000 mm x 2000 mm x 2000 mm, with 2 rack sized 1500 mm x 500 mm x 1400 mm and the number of trays 44 sized 600 mm x 400 mm x 30 mm. The  performance evaluation using 36 Kg cassava chips. Initial moisture content 60,23 percent decreased to 7,56 percent, drying time needed 5 hours and  resulted product about 17 Kg.  The LPG needs to dry those chips is 2,5 kg, equivalent with 135 MJ. The total cost for construction is amount Rp 69.644.959,- while the total cost for cassava drying at full capacity is amount Rp 5.683/Kg.