Terminologi lumpur sidoarjo (Lusi) sebagai sebuah gunung lumpur saat ini sudah tidak relevan lagi. Berdasarkan analisis geokimia menunjukkan bukti-bukti jejak gunung api pada Lusi dan sudah berkorelasi positif, sehingga Lusi dapat dikatakan sebuah sistem hidrotermal pada cekungan sedimen. Sistem hidrotermal selalu berkaitan dengan pengkayaan mineral terutama pada lapisan lempung. Fluida geotermal bersifat asam, potensial melarutkan unsur logam, sehingga kandungan unsur pada lumpur akan terpengaruh. Lusi termasuk ke dalam sistem endapan epitermal sulfida rendah (low ephitermal sulfide) dengan zona ubahan argilik yang ditandai oleh pembentukan mineral lempung yang bertemperatur rendah seperti kaolinit, smektit dan illit Adanya sistem hidrotermal yang bekerja pada Lusi dengan karakteristik tersebut membuat Lusi memiliki peluang untuk pengkayaan unsur tanah jarang. Hasil analisis laboratorium menggunakan metode ICP dan XRF didapat konsentrasi pelimpahan unsur tanah jarang seperti Ce, Dy, Eu, Gd, La, Nd, Pr, Sc, Sm dan Y yang relatif tinggi.