Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Feed Forage and Nutrition Value at Altitudes during the Dry Season in the West Java Rochana, Ana; Indriani, Nyimas Popi; Ayuningsih, Budi; Hernaman, Iman; Dhalika, Tidi; Rahmat, Dedi; Suryanah, Sari
ANIMAL PRODUCTION Vol 18, No 2 (2016): May
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.856 KB) | DOI: 10.20884/1.anprod.2016.18.2.531

Abstract

Field grass was a source of ruminant forage, especially for rural farmers in  the West Java in different altitude. The aim of this study was to determine the potential of grass during  the dry season which included the botanical composition analysis and chemical analysis of nutritional value. The study was conducted from September to November 2015. The method used was a survey method, sampling was multistage sampling. The parameters measured in the study included a botanical composition of the forage, biomass production of feed materials on fresh and dry matter, dry material content, an inorganic material included ash, calcium and phosphorus, protein, crude fiber, extract materials without nitrogen, and crude fat. The results showed that the areas in  the West Java were drought in September and October, thus resulting in very limited supply of forage and the productivity of the forages was very low. A botanical composition in the highland area was more complete included grass, legumes and weeds than lowland areas and medium altitude. Forage production in highland areas was higher than in lowland areas and medium altitude. Feed plants in the lowlands had a greater fiber content which was forming energy for plants, and lower crude protein when compared to highland
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA "DAI" DAN "DAI" PADA MAHASISWA 2017 BAHASA MANDARIN UNTAN Rahmat, Dedi; Thamrin, Lily; Suhardi, Suhardi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 9 (2019): September 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.24 KB)

Abstract

AbstractChinese verbs "dai" and "dai" are one of the most commonly used verbs in Chinese. The pronunciation of these two words is the same, but their meaning and usage are different. Chinese learners sometimes make mistakes in their understanding of "dai" and "dai" in the process of learning. In addition, the use of different verbs can change the meaning of a sentence.The author tested the 2017 students of Mandarin Education Language Study Program of Teacher Training and Education Faculty of Tanjumgpura University using "dai" and "dai" to analyze the students errors and find out the reasons. From the results of the test, the author concludes that the error rate of students using "dai" verbs is 34%, the correct rate is 66%, and the error rate of "dai" verbs is 35%, the correct rate is 65%. The reasons for the errors in the use of the verbs "dai" and "dai" by students are the difficulties of "dai" and "dai" in Indonesian. The results show that some of the usages of these two verbs have been mastered well, but some of them are not mastered well. The author also understands that the common types of errors in students learning are misrepresentation errors, which are caused by the negative transfer of mother tongue and the negative transfer of target language.             Keywords: Verbs? "dai" and "dai"? Error of Analysi
Model Kurva Pertumbuhan Itik Tegal Jantan Sampai Umur Delapan Minggu Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i1.2225

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menduga  model kurva pertumbuhan itik tegal jantan sampai umur delapan minggu. Itik yang digunakan sebanyak 120 ekor dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing diberi ransum dengan tingkat protein 17%, 19% dan 21% dengan 2800 kkal/kg energi metabolis. Data yang yang diperoleh dibuat tebarannya, kemudian dilihat nilai koefisien determinasi (R2) dan kuadrat tengah sisa (S2). Hasil penelitian diperoleh bahwa : (1)tingkat protein dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan (2) kurva pertumbuhan itik tegal jantan sampai umur delapan minggu model alometrik dengan persamaan  Y = 46,9570 (X+1)1,5668Kata kunci :  Itik Tegal , kurva pertumbuhan
Pendugaan Kadar Kolesterol Daging dan Telur Berdasarkan Kadar Kolesterol Darah pada Puyuh Jepang (Estimated Cholesterol Levels Meat and Egg Based on Blood Cholesterol on the Japanese Quail ) Dedi Rahmat; Rachmat Wiradimadja
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.405

Abstract

Kolesterol tubuh dapat berasal dari dua sumber, yaitu berasal dari makanan (kolesterol eksogen), dan kolesterol yang diproduksi sendiri oleh tubuh (kolesterol endogen).  Jika jumlah kolesterol yang berasal dari makanan sedikit, untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ lain maka sintesis kolesterol dalam hati dan usus akan meningkat. Sebaliknya, jika jumlah kolesterol dalam makanan meningkat maka sintesis kolesterol dalam hati dan usus akan menurun. Cara yang dapat dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol daging dan telur adalah dengan menurunkan kolesterol darah. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kolesterol darah dengan kadar kolesterol daging dan telur telah dilakukan dengan menggunaan 120 ekor puyuh.  Parameter yang diukur meliputi kadar kolesterol darah, daging, dan telur. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan curve expect 1.3. Hasil penelitian diperoleh hubungan antara kadar kolesterol darah dengan kolesterol daging tinggi (r = 0,87) dengan model penduga mengikuti persamaan regresi : Y = -1,0631 + 0,0235X – 0,0001X2, dan hubungan antara kadar kolesterol darah dengan kolesterol telur tinggi (r = 0,89) dengan model penduga mengikuti persamaan regresi : Y = -1,2059 + 0,0190X – 0,0001X2 Kata kunci :  Puyuh, telur, daging, dan kolesterol darah.
Partisipasi Dan Motivasi Peternak Dalam Perbaikan Mutu Genetik Domba Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2212

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana partisipasi dan motivasi peternak dalam perbaikan mutu genetik domba melalui kegiatan pemuliaan. Objek penelitian adalah peternak anggota kelompok peternak domba tangkas dan domba bukan tangkas. Metode yang digunakan adalah survey, pengambilan sampel peternak dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi peternak pemuliaan termasuk katagori tinggi. Tingginya skor partisipasi terutama pada partisipasi dalam perencanaan kegiatan, kehadiran dalam aktivitas serta pemanfaatan dan evaluasi hasil kegiatan. Motivasi peternak termasuk katagori cukup.Kata kunci: Partisipasi, motivasi, pemuliaan sapi
Pengaruh Imbangan Protein dan Energi Terhadap Efisiensi Penggunaan Ransum Domba Garut Jantan Periode Pertumbuhan Ana Rochana; Tidi Dhalika; Budi Ayuningsih; Nyi Mas Popy Indriani; Diding Latipudin; Sugeng Winaryanto; Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i1.23611

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai efisiensi penggunaan ransum yang mengandung berbagai imbangan protein dan energi (Total Digestible Nutrients) pada domba Garut jantan periode pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak lengkap. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian ransum domba Garut jantan periode pertumbuhan yang mengandung berbagai imbangan protein (12 %, 14 %, dan 16 %) dengan TDN (60 % dan 65 %), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Peubah yang diukur adalah jumlah konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan ransum. Jumlah konsumsi bahan kering tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 12 % protein dan 60 % TDN, yaitu 973,26 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 16 % protein dan 65 % TDN, yaitu 114,28 g/ekor/hari, dan nilai konversi ransum terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein dan 60 % TDN, yaitu 8,32. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ransum dengan imbangan 12 % – 16  % protein dan 60 – 65 % TDN memberikan pengaruh terhadap efisiensi penggunaan ransum, dan nilai efisiensi penggunaan ransum paling tinggi pada domba Garut jantan periode pertumbuhan diperoleh pada pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein 60 % TDN.   Kata Kunci : protein, energi, domba.
Evaluasi Potensi Genetik Sapi Perah Fries Holland (FH) Di Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari Kabupaten Sumedang (Evaluation of Dairy Cattle Genetic Potency of Fries Holland (FH) in KSU Tandangsari Sumedang) Dudi -; Dedi Rahmat; Tidi Dhalika
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi genetik sapi perah Fries  Holland (FH) di KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang.  Metode penelitian yang digunakan adalah survey di wilayah kerja KSU dimaksud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi perah merupakan komoditas ternak yang dapat dijadikan sumber mata pencaharian peternak anggota koperasi, karena tersedianya sapronak serta kelancaran pemasaran dan pembayaran susu.  Potensi genetik sapi perah FH di lokasi penelitian cukup baik karena telah ada upaya rintisan pembentukan bibit sapi perah FH lokal Tandangsari dengan standar produksi susu minimal 5000 liter per laktasi.  Kegiatan pemuliaan sapi perah FH di koperasi ini hendaknya dijadikan unit usaha tersendiri yang didukung oleh pemerintah Kabupaten Sumedang secara administratif dan finansial sehingga dihasilkan bibit sapi FH lokal yang cocok dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya peternak setempat.Kata Kunci:  potensi genetik, sapi perah FH, KSU Tandang Sari
Evaluasi Performa Domba Persilangan Barbados dengan Domba Priangan sebagai Sumber bibit Unggul (Evaluation of Performance of Crossbreed Barbados and Priangan Sheep as Excellent Breed) Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i2.2275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa domba persilangan barbados dengan domba priangan sebagai sumber bibit unggul. Objek  penelitian adalah ternak domba persilangan dan domba priangan yang dipelihara di LSPI dan peternak di Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.. Metode yang digunakan adalah study kasus pengambilan sampel peternak dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba hasil persilangan antara domba barbados dengan domba priangan memeiliki keunggulan relatif bobot lahir sebesar 42.56-46.60% dan keunggulan relatif bobot sapih sebesar 31.90-56.27% dibandingkan dengan domba priangan. Proporsi kelahiran kembar tinggi yaitu diatas 71% dan mampu beradaptasi dan renponsif terhadap kondisi lingkungan setempat.Kata kunci:  Persilangan, Domba Barbados, Domba Priangan
POTENSI KULIT DURIAN (Durio zibethinus) SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF Iman Hernaman; Sri Agustina; Dedi Rahmat
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v3i1.35677

Abstract

vKulit durian merupakan limbah dari perkebunan durian. Limbah ini masih memiliki potensi sebagai pakan ruminansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi kulit durian sebagai pakan ruminansia. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi melalui analsis data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan analisis proposi kulit durian dalam buah durian,kemudian dilakukan analisis proksimat dan fraksi serat. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan melihat data statistik. Hasil menunjukkan bahwa kulit durian memiliki proporsi sebesar 69,16% dari buah durian dengan potensi setahun sebesar 62.379,8693 ton bahan kering (BK). Kulit durian memiliki kandungan serat kasar sebesar 33,87% dengan kandungan lignin yang tinggi, yaitu 12,11%. Kulit durian dapat menyediakan bahan pakan sebagai sumber serat untuk ruminansia sebanyak 18.781 satuan ternak (ST). Kesimpulan kulit durian berpotensi sebagai bahan pakan sumber serat bagi ruminansia.
Kurva Pertambahan Bobot Badan Domba Garut Jantan Umur 13-16 Bulan yang Diberi Ransum Mengandung 40% Hijauan dan 60% Konsentrat Destu Putra Rosmawan; Dedi Rahmat; Budi Ayuningsih; Tidi Dhalika; Siswanto Siswanto; Iman Hernaman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 2 (2021): JITRO, Mei 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.04 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i2.13189

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 Februari 2020 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan dan Perbibitan Ternak Domba dan Kambing (UPTD BPPTDK) Margawati, Garut, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kurva pertambahan bobot badan Domba Garut jantan umur 13-16 bulan yang diberi ransum pada imbangan 40% hijauan dan 60% konsentrat. Domba garut jantan yang digunakan berjumlah 8 ekor yang dipelihara selama 12 minggu. Kurva PBBH dianalisis menggunakan aplikasi Curve Expert, model kurva terbaik ditentukan berdasarkan persamaan regresi yang memiliki koefisien determinasi (R2) terbesar dengan standart error (SE) yang terkecil. Hasil penelitian menghasilkan 3 model kurva dengan nilai R2 yang besar dengan SE yang kecil yaitu Fungsi Rasional (R2 = 0,999; SE = 10,31), Fungsi Eksponensial (R2 = 0,998; SE = 17,91) dan Fungsi Polinomial (R2 = 0,978; SE = 73,54). Model kurva PBBH terbaik diperoleh pada model kurva fungsi rasional karena memiliki R2 yang paling besar dengan SE yang paling kecil.Kata kunci: pertambahan bobot badan harian, domba garut, hijauan, konsentrat Body Weight Growth Curve of Garut Sheep Aged 13-16 Months Feed Ration Containing 40% Grass and 60% ConcentrateABSTRACTThe study was conducted in November 2019-February 2020 in Sheep and Goat Development and Breeding Center, Margawati, Garut, West Java. The study aimed to determine the average daily gain (ADG) curve of male garut sheep aged 13-16 months which were given rations at a balance of 40% forage and 60% concentrate. There are 8 male garut sheep used that are kept for 12 weeks. The ADG curve was analyzed using the Curve Expert application program, the best curve model was determined based on a regression equation that has the largest coefficient of determination (R2) with the smallest standard error (SE). The results of the study produced 3 curve models with large R2 values with small SE, namely Rational Functions (R2 = 0.999; SE = 10.31), Exponential Functions (R2 = 0.998; SE = 17.91) and Polynomial Functions (R2 = 0.978; SE = 73.54). The best ADG curve model is obtained in the rational function curve model because it has the largest R2 with the smallest SE.Keywords: average daily gain (ADG), concentrate, forages, garut sheep