Danan Danan
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Keperawatan Gigi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Skala Kesehatan

PENGARUH LARUTAN MADU DENGAN KONSENTRASI 15% TERHADAP PENURUNAN SKOR GINGIVITIS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 MARTAPURA Siti Sab`atul Habibah; Danan Danan; Siti Salamah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.927 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.14

Abstract

Prevalensi gingivitis yang terjadi pada anak usia 3 tahun dibawah 5%, sedangkan pada usia 6 tahun 50% dan angka yang tertinggi adalah 90% pada anak dengan usia diatas 10 tahun3. Bakteri yang ditemukan pada gingivitis yaitu Steptococcus sanguins, Streptococcus mitis, Streptococcus intermedius, Eikenella corrodens, Fusobacterium nucleatum, Streptococcus oralis,  Actinomyces viscosus, Actinomyces naeslundii dan Peptostreptococcus 8.Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan madu dengan konsentrasi 15% terhadap penurunan skor  gingivitis pada siswa SMPN 4 Martapura.Metode penelitian dengan desain eksperimen semu  yaitu suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (eksperiment) yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat adanya perlakuan tertentu.Hasil penelitian Dari hasil analisis didapatkan  standar deviasi 0.426. Hasil uji statistik didapatkan nilai P= 0,000 < α (0,05), sehingga Ho ditolak maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh  yang signifikan kumur-kumur larutan madu dengan konsentrasi 15% terhadap penurunan skor gingivitis pada siswa SMPN 4 Martapura.Untuk mencegah terjadinya gingivitis dapat dilakukan  upaya yang dengan  menyikat gigi 2 kali sehari setiap hari dan lakukanlah kumur-kumur dengan bahan yang mengandung anti bakteri contohnya dengan larutan madu dengan konsentrsi 15%. Kata kunci : Gingivitis, Larutan madu
Hubungan Perilaku Menyikat Gigi Dengan Indeks DMF-T Pada Murid Kelas III DAB IV Sekolah Dasar Negeri Gambut 5 Pematang Panjang Kabupaten Banjar Siti Salamah; ida rahmawati; danan danan
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.216 KB)

Abstract

Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola makan. Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode menyikat gigi, serta frekuensi dan waktu menyikat gigi yang tepat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan perilaku menyikat gigi dengan Indeks DMF-T pada murid kelas III dan IV SDN Gambut 5. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan secara cross sectional Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 62 orang. Data diambil dengan observasi langsung dan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner yang telah di uji validitas dan reabilitasnya. Data dianalisa menggunakan uji chie square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56 (90,3%) memiliki perilaku menyikat gigi kategori baik dengan indeks DMF-T yang rendah (62.9%). Hasil uji chie square nilai p- value < dari 0.005 yaitu 0.002 hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara perilaku menyikat gigi dengan indeks DMF-T pada murid kelas III dan IV SDN Gambut 5.Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan agar murid lebih meningkatkan perilaku menyikat giginya terutama waktu dan cara menyikat gigi, dan petugas kesehatan gigi dapat melakukan penambalan sehingga dapat mengurangi angka kejadian karies (DMF-T) menjadi lebih rendah.Kata Kunci : Perilaku menyikatgigi , indeks DMF-T
Perbedaan DMF-T Pada Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Sumber Air Minum Kecamatan Kurau (Air Payau) Dengan Kecamatan Tajau Pecah (Air Pegunungan) Kabupaten Tanah Laut danan danan; Siti Sab’atul Habibah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.089 KB)

Abstract

Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies gigi.1) Karies karies gigi adalah suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu enamel, dentin dan cemetum yang disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu karbohidrat yang diragikan.2)Karies gigi merupakan penyakit yang tidak terlepas dari kebudayaan manusia. Sejak gigi erupsi dalam mulut, gigi sudah mempunyai resiko mengalami karies. Berat ringannya karies di dalam gigi seseorang tergantung dari faktor-faktor yang ada di sekitar manusia dan lingkungannya. 3) .Karies gigi terdapat di seluruh dunia, hasil analisis data Riskesdas 2007 pada Indeks DMF-Tkaries gigi secara nasional adalah 4,85 dengan prevalensi tertinggi di Kalimantan Selatan dan Yogyakarta (6,83); Indeks karies gigi (DMF-T) secara nasional adalah 1,22 dengan prevalensi tertinggi di Kalimantan Barat (1,88) dan Maluku 1,80. 3) Penelitian ini untuk mengetahui Perbedaan DMF-T pada Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Sumber Air Mnum Kecamatan Kurau (Air Payau) dengan Kecamatan Tajau Pecah (Air Pegunungan) Kabupaten Tanah Laut.dengan metode penelitian yang digunakan adalah analitik.Pengambilan sampel secara purposive sampling, pada SDN Kurau sebanyak 97 siswa dan SDN Tajau Pecah sebanyak 116 siswa. Hasil penelitian menunjukkan rata-rataDMF-T pada Siswa SDN Kecamatan Kurau (Air Payau) adalah 2,39 sedangkan pada Siswa SDNTajau Pecah(Air Pegunungan) adalah 1,78. Dengan hasil ujistatistik independent T-Test didapatkan nilai p=0,044. Kesimpulan dengan alfa (0,05), ada perbedaan yang signifikan DMF-T pada Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Sumber Air Mnum Kecamatan Kurau (Air Payau) dengan Kecamatan Tajau Pecah (Air Pegunungan) Kabupaten Tanah Laut. Disarankan perlu adanya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dari pihak instansi kesehatan baik pelayanan secara promotif maupun preventif sehingga dapat menurunkan angka karies gigi tersebut. Kata Kunci : DMF-T, Air Payau, Air Pegunungan 1)2)Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Banjarmasin