Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sebatik

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DALAM MENINGKATKAN KINERJA OPERASIONAL DIVISI FIXED PLANT MAINTENANCE DI INDUSTRI PERTAMBANGAN PT BERAU COAL Ilmawan Suryapradana; Arfan Halim
Sebatik Vol 25 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.291 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i2.1542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan efektivitas mesin coal crusher dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif metode six sigma. Penggunaan Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses untuk menentukan nilai Overall Equipment Effectiveness dan faktor dominan yang menyebabkan rendahnya kinerja mesin atau peralatan. Proses penerapan small group activity sebagai bagian dari Total Productive Maintenance dengan penerapan fase DMAIC dari analisis Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses, dan Fish Bone Diagram untuk menganalisa penyebab masalah yang menghambat kinerja mesin dan peralatan serta signifikansi peningkatan kinerja operasional di departemen FPM. Berdasarkan pengolahan data pada Coal Crusher dengan metode OEE dan Six Big Losses faktor yang paling dominan menyebabkan rendahnya kinerja mesin adalah Reduced Speed Losses dengan persentase 58,82% dan Equipment Failure Losses dengan persentase 62,21% pada mesin Coal Crusher yang mempengaruhi efektivitas dan produktivitas mesin tersebut. Menggunakan diagram pareto untuk menganalisis data losses yang ada sehingga akar permasalahan dapat ditemukan. Selanjutnya dengan analisis fish bone diagram didapatkan saran-saran langkah pencegahan dalam mengurangi jumlah losses time. Langkah perbaikan sistem yang dilakukan di Departemen FPM dengan penerapan Small Group Activity sebagai control secara berkelanjutan memberi peningkatan produktivitas terhadap kinerja Coal Crusher di akhir periode Desember 2020 yaitu diperoleh rata-rata nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yaitu sebesar 87% dan telah memenuhi nilai standar dunia 85%. Dengan adanya peningkatan kinerja diharapkan kegiatan proses produksi dapat berjalan efektif, efisien, serta energi dapat digunakan secara optimal.