Abdul Hamid
Politeknik Akamigas Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL TEKNIK PATRA AKADEMIKA

Tinjauan Mutu Biodiesel/Diesel Yang Beredar Di Lingkungan Spbu X Palembang Abdul Hamid; Indah Agus Setiorini
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 02 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.524 KB)

Abstract

Biodiesel/Diesel is the fuel types distillate brownish yellow clear, slightly more viscous than the kerosene, to stretch a boiling range between 180 ~ 370 ° C, is used as fuel for diesel engines high speed (greater than 1000 rpm) , such as public service vehicles, trucks, trailers, tools multiplier land, tractors, trains, etc. Biodiesel/Diesel is often referred to as gasoil, ADO (Automotive Diesel Oil) or HSD (High Speed Diesel Oil). This study aims to evaluate the quality Biodiedel/Diesel circulating whether qualified marketing especially designation automotive or diesel engines. Quality intended form of the results of testing several test parameters such as: Gravity (the specific gravity), the nature of Combustion (ignation quality), the nature of Evaporation (volatility), Flow properties (fluidity), the nature of Hygiene (cleanlines). The results of test diesel fuel from various stations in Seberang Ulu illustrates that the nature or characteristics of diesel fuel are researched generally still meets the specifications of both its use as fuel for diesel engines as well as the terms of the transaction and transport. Specific analysis of the results of Gravity is in the range from 0.820 to 0.870 which is 0.850 up to 0.852. Likewise, color analysis is under max 3.0 is 2,0 to 2,5. For Calculated Cetane Index where the average cetane index ranges from 47 until 48 is above specification (min 45). Evaporation nature can be seen from the distillation shows that the temperature FBP meet the specification is <370oC. Flow is determined by the nature of Pour Point between 35oF until 40oF Vs max 60oF while Viscosity 3.99 cSt until 4.00 Vs 1.6 cSt until 5.8 cSt.
Pendekatan Teknologis/Ekonomis Dalam Memecahkan Masalah Air Buangan Dalam Kegiatan Perminyakan. Abdul Hamid; Eka Yunikasari
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 7 No 01 (2016): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.816 KB)

Abstract

Tumpahan minyak yang mungkin dapat menjadi salah satu zat pencemaran, dapat berasal dari industri minyak dengan segala aktivitasnya, namun dapat pula berasal dari pemakaian hasil-hasil minyak tersebut. Efek negatif pencemaran berupa minyak bumi dan hasil produknya telah banyak diketahui dan terus menerus diteliti. Untuk mencegah dan mengatasi masalah pencemaran sampai batas tertentu memerlukan biaya besar dan tidak recoverable. Metode-metode yang paling cocok dilihat dari segi teknologi, operasional dan biaya adalah dengan metode standard specifikasi preliminer yang lebih longgar kemudian secara bertahap di evaluir dan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kesederhanaan penanganan masalah air buangan, maka seharusnya satu jalur air utuh (sejak mata air sampai kelaut) diserahkan pengolahannya kepada satu area penanganan.
E EVALUASI PENGGUNAAN ISOLATOR PADA SISTEM PERPINDAHAN PANAS SUATU ALAT HEAT EXCHANGER Abdul Hamid; Indah Agus Setiorini
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 9 No 02 (2018): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.124 KB) | DOI: 10.52506/jtpa.v9i02.80

Abstract

Heat exchanger merupakan alat penukar panas yang digunakan sebagai media untuk memindahkan panas dari fluida yang bertemperatur lebih tinggi menuju fluida yang bertemperatur lebih rendah. Dalam aplikasinya alat ini digunakan untuk menaikkan maupun menurunkan temperatur, dan juga mengubah fase fluida, proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Di dalam dunia industri peran dari heat exchanger sangat penting. Hal ini memotivasi penulis untuk mengangkat judul ini menjadi karya ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil panas yang hilang saat alat penukar panas tersebut menggunakan isolator dan tanpa isolator. Hasil analisa yang diperoleh menunjukkan perbedaan sangat signifikan dimana jumlah panas yang hilang saat heat exchanger tidak menggunakan isolator sangat besar yaitu 655,7 BTU/hr.ft, sedangkan untuk jumlah panas yang hilang saat menggunakan isolator hanya sebesar 261,36 BTU/hr.ft. Dari hasil analisa panas yang hilang tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan isolator dalam sistem pertukaran panas sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah panas yang hilang serta dapat menghemat penggunaan energi, dimana jumlah penghematan panas yang didapat sebesar 394,34 BTU/hr.ft dengan ketebalan isolasi (X) = 3,24 inch.