Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas V SD Negeri Cilangcang diketahui bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru masih menggunakan sistem mengajar konvensional yang bersifat guru sentris dan belum melaksanakan pembelajaran inovatif. Siswa hanya mendapat teori dari guru dengan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cilangcang pada siswa kelas V dengan jumlah 24 siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian diperoleh adalah: 1) hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I memperoleh nilai persentase 57,30% dengan kategori kurang, siklus II memperoleh 65,62% dengan kategori cukup dan meningkat pada siklus III menjadi 82,30%; 2) Hasil observasi kegiatan guru pada siklud I memperoleh nilai persentase 65,62% dengan kategori cukup, siklus II memperoleh 84,38% dan meningkat pada siklus III menjadi 96,88% dengan kategori baik sekali; 3) hasil belajar yang berupa kemampuan berbicara siswa pada siklus I memperoleh nilai persentase 58,33% atau 14 siswa tuntas dengan kategori kurang, siklus II memperoleh 70,83% dengan kategori cukup dan meningkat pada siklus III menjadi 83,33% atau 20 siswa tuntas dengan kategori baik dengan KKM ≥ 75. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kemampuan berbicara siswa melalui model Cooperative Learning Type Talking Stick dapat meningkat kegiatan siswa, kegiatan guru, dan kemampuan berbicara siswa kelas V SD Negeri Cilangcang. Kata Kunci : Kemampuan Berbicara, Talking Stick