Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bunyi Untuk Siswa SMP Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif saidah, siti; Jamal, M. Arifuddin; M, Abdul Salam
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3, No 3 (2015): Oktober 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v3i3.841

Abstract

Perangkat pembelajaran yang digunakan di SMPN 27 Banjarmasin selama ini masih belum maksimal dan selalu menggunakan metode pembelajaran konvensional, sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif yang layak. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) validitas perangkat pembelajaran materi bunyi, (2) kepraktisan perangkat pembelajaran materi bunyi dilihat dari keterlaksanaan RPP, (3) efektivitas perangkat pembelajaran materi bunyi dilihat dari tes hasil belajar kognitif. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE. Data diperoleh melalui validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, dan data hasil belajar. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid berdasarkan hasil penilaian yang berada dalam kategori sangat baik menurut validator, (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan praktis dilihat dari keterlaksanaan RPP yang berkategori sangat baik, (3) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan efektif dilihat dari gain score hasil belajar yang berada dalam kategori sedang. Diperoleh simpulan bahwa perangkat pembelajaran materi bunyi untuk siswa SMP menggunakan model pembelajaran kooperatif dinyatakan layak digunakan karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran; pembelajaran kooperatif; bunyi
Analisis Cost of Illness Terapi Insulin dan Kombinasi Insulin-Metformin pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung Sholih, Mally G.; Muhtadi, Ahmad; Saidah, Siti
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.406 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2018.7.1.10

Abstract

Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan suatu penyakit progresif yang berdampak pada biaya yang dikeluarkan pasien selama mengidap penyakit ini. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei hingga Juni di salah satu rumah sakit di Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perhitungan biaya kesakitan penggunaan insulin monoterapi dan kombinasi insulin-metformin pada pasien DM tipe 2 dengan menggunakan analisis Cost of Illness (COI). Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan pengambilan data secara retrospektif pada objek penelitian pasien rawat jalan dengan lama terapi selama 6 bulan pada tahun 2013. Komponen biaya yang diukur adalah biaya medik langsung (biaya kunjungan ke dokter, biaya obat, biaya komplikasi dan biaya pemeriksaan laboratorium) dan human capital (HC) seperti biaya tidak langsung non-medis (kehilangan pendapatan per hari). Hasil penelitian menunjukkan nilai COI selama 6 bulan terapi dengan insulin dan kombinasi insulin-metformin secara berurutan Rp661.063,59 dan Rp443.165,28. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan terapi kombinasi insulin-metformin memiliki biaya kesakitan yang lebih rendah dibandingkan dengan terapi insulin tunggal dan secara statistik (student t-test) menunjukkan perbedaan yang signifikan p=0,004 (p<0,05).Kata kunci: COI, diabetes melitus tipe 2, insulin, kombinasi insulin-metforminCost of Illness Analysis of Insulin and Insulin-Metformin Combination Usage towards Diabetes Mellitus Type 2 Patients at Hospital in BandungDiabetes mellitus (DM) type 2 is a progressive disease that impact on the patients incurred costs during the illness. This study was conducted on May to June at one of hospital in Bandung. This study aimed to obtain cost of illness calculation of insulin monotherapy and insulin-metformin combination in patients with type 2 diabetes using Cost of Illness analysis (COI). This study used cross-sectional method with retrospective data collection on outpatients with 6 months therapy period in 2013. The cost of the measured components are direct medical costs (the cost of doctor visits, medicine costs, costs of complications and the cost of laboratories test) and human capital (HC) such as indirect non-medical costs (lost revenue per day). The results show the value of COI in the six months treatment of insulin and insulin-metformin combination sequentially 661,063.59 IDR and 443,165.28 IDR. This study shows that the use of combination therapy of insulin-metformin has lower cost of illness compared with insulin monotherapy and statistically (student t-test) showed significant differences p=0.004 (p<0.05).Keywords: COI, diabetes mellitus type 2, insulin, insulin-metformin combination
Permasalahan Terkait Obat (Drug Related Problems/DRPs) pada Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronis dengan Penyulit Penyakit Arteri Koroner Furqani, Winda H.; Zazuli, Zulfan; Nadhif, Nabilah; Saidah, Siti; Abdulah, Rizky; Lestari, Keri
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.176 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.2.141

Abstract

Masalah terkait obat (DRPs) didefinisikan sebagai setiap kondisi dalam penatalaksanaan terapi pasien yang menyebabkan atau berpotensi menyebabkan tidak tercapainya hasil terapi yang optimal. Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah sakit di Kota Cimahi pada bulan Mei 2014. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi DRPs pada pasien wanita berusia 59 tahun yang didiagnosis penyakit ginjal kronis dengan penyulit penyakit arteri koroner dan gangren di tangan kiri (jari ke-3). Pasien diketahui mempunyai riwayat diabetes melitus sejak dua hingga tiga tahun yang lalu. Melalui kajian DRPs ditemukan permasalahan terkait obat, yaitu adanya terapi obat yang tidak diperlukan (pemberian kalsium polistiren sulfonat), ketidaktepatan pemilihan antibiotik, Ketidaktepatan dosis (pemberian amoksisilin dan kaptopril), dan risiko interaksi obat-obat merugikan (interaksi kaptopril–furosemid, kaptopril–isosorbid dinitrat, dan kaptopril–natrium bikarbonat). Pasien penyakit ginjal kronis dengan penyulit penyakit arteri koroner menerima terapi obat yang kompleks sehingga meningkatkan risiko terjadinya DRPs. Keterlibatan apoteker klinis di rumah sakit dalam penatalaksanaan penyakit yang kompleks diperlukan untuk mengoptimalkan terapi, meminimalisir risiko DRPs, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.Kata kunci: Drug related problems, penyakit ginjal kronis, penyakit arteri koronerDrug Related Problems in the Management of Chronic Kidney Disease with Coronary Artery DiseaseDrug related problems were defined as conditions on patient’s therapy management that caused, or potentially caused unsuccessful therapy. This study was conducted at a hospital in Cimahi City in May 2014. In this study, DRPs were identified on a 59 years old woman who was diagnosed with chronic kidney disease and coronary artery disease with gangrene on the left hand (the third finger). The patient also had a diabetes mellitus for two until three years ago. Drug related problems (DRPs) were found in this patient. Unnecessary drug therapy (administration of calsium polystirene sulfonate), inappropriate choosen antibiotic, inappropriate dosing (administration of amoxicillin and captopril), and risks drug interactions (captopril–furosemide, captopril–isosorbide dinitrate, and captopril–sodium bicarbonate). Patients with chronic kidney disease and coronary artery disease received complex drug therapy. These condition lead to higer risk of DRPs. The involvement of clinical pharmacist in interdisciplinary team for management of complex diseases was needed to monitor drug therapy to optimizing the therapy, minimalizing the risk of DRPs, and improving patient’s quality of life.Key words: Chronic kidney disease, coronary artery disease, drug related problems
Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Salah Satu Rumah Sakit Umum di Bandung Tahun 2010 Sholih, Mally G.; Muhtadi, Ahmad; Saidah, Siti
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.881 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.1.64

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat karena intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi dapat menimbulkan berbagai permasalahan dan ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan jumlah dan pola penggunaan antibiotik pada pasien di salah satu rumah sakit pemerintah di Kota Bandung. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrosfektif. Data penggunaan antibiotik pada tahun 2010 diperoleh dari rekapitulasi pengeluaran instalasi farmasi dari bulan Januari–Desember 2010. Pengambilan data dilakukan dari bulan Juni–Juli 2011 di salah satu rumah sakit umum pemerintah tipe B. Data yang diperoleh kemudian diolah dan diklasifikasikan. Pengolahan data penggunaan antibiotik dilakukan dengan metode ATC/DDD dan segmen DU 90%. Hasil penelitian penggunaan antibiotik pada tahun 2010 adalah 95719,01 DDD. Antibiotik yang masuk pada segmen DU 90% ada 5 golongan (penisilin, sefalosporin, kuinolon, makrolida dan sulfonamida). Pola penggunaan antibiotik pada caturwulan ke-1 yang memenuhi segmen DU 90% yaitu penisilin, sefalosforin, kuinolon, dan makrolida. Pada caturwulan ke-2 dan caturwulan ke-3 ada lima golongan antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% yaitu penisilin, sefalosforin, kuinolon, makrolida, dan sulfonamida. Penelitian menyimpulkan bahwa pada caturwulan ke-1 hingga caturwulan ke-3 terjadi peningkatan persentase penggunaan dan jumlah golongan antibiotik yang masuk ke dalam segmen DU 90%.Kata kunci: Antibiotik, ATC/DDD, segmen DU 90%Rationality Antibiotic Use at One of Public Hospital in Bandung 2010The inappropriate antibiotic use was caused by using of high relatively the antibiotic so that have caused global threat and health problems especially antibiotic resistance. The objective of this study is to determine quantity and pattern of patient antibiotic use at one of hospital in Bandung. The study method was utilized descriptively and was obtained retrospectively. The antibiotic use data on 2010 was obtained from pharmacy department recapitulation on January–December 2010. Data was taking on January–December 2011 at one of type B hospital in Bandung. The data was processed and classified. The antibiotic use data has processed using ATC/DDD method and DU 90 % segment. The result showed that antibiotic use on 2010 was 95719,01 DDD. There were 5 groups of antibiotic class in DU90% segment (penicillin, cephalosporin, quinolone, macrolide, and sulphonamide) . The antibiotics use pattern in the first quarter in DU 90% segment werepenicillin, cephalosporin, quinolone, and macrolide. There were 5 groups within second and third quarter in DU90% were penicillin, cephalosporin, quinolone, macrolideand sulphonamide. It can be concluded that the antibiotic use in first to third quarter have decreased percentage and number antibiotic groups in DU90% segment.Key words: Antibiotics, ATC/DDD, DU90% segment
ANALISIS POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PENATALAKSANAAN PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Lisni, Ida; Patti, Dharma; Saidah, Siti
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 3 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 3, 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.585 KB)

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu penyakit gangguan jiwa berat. Gejala yang ditimbulkan seperti delusi atau halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi interaksi obat antipsikotik yang terjadi pada pasien skizofrenia dewasa di instalasi rawat inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat periode Oktober sampai Desember tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan analisis deskriptif dan pengambilan data secara retrospekstif.&nbsp; Penelitian dilakukan dengan menganalisis data rekam medik pasien. Sampel pasien skizofrenia dewasa rawat inap yang didapatkan kemudian diseleksi dengan kriteria inklusi sehingga didapatkan 118 sampel pasien yang memenuhi kriteria dan terdapat 391 potensi interaksi obat. Obat antipsikotik yang banyak digunakan adalah haloperidol sebanyak 77 pasien (65,25%), klorpromazin 67 pasien (56,78%) dan risperidon sebanyak 65 pasien (55,08%). Berdasarkan mekanismenya, terdapat interaksi farmakodinamik sebanyak 288 kasus (73,66%), interaksi farmakokinetik sebanyak 29 kasus (7,42%) dan tidak diketahui sebanyak 74 kasus (18,92%). Berdasarkan tingkat keparahannya&nbsp; didapatkan kategori mayor sebanyak 111 kasus (28,39%), moderat 275 kasus (70,33%) dan minor sebanyak 5 kasus (1,28%). Selain itu berdasarkan tingkat signifikansinya diperoleh tingkat signifikansi empat merupakan terbanyak yaitu 233 kasus (59,59%).
HUBUNGAN PEMBERIAN MAGNESIUM (MgSO4) PADA KEHAMILAN PRE EKLAMASI/EKLAMASIA TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA PADA BBL DI RS ISLAM SAMARINDA Saidah, Siti; Yusup, Nuuva
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.473 KB)

Abstract

Preeclampsia is a disease of hypertension, proteinuria and edema resulting from pregnancy. The incidence of preeclampsia in pregnant women in 2016 in Islamic Hospital Samarinda as many as 126 people and in 2016 there were 104 (41.9%) of 255 pregnant women. The purpose of this study was to determine the relationship with the incidence preeklampsia magnesium adduction in pregnant women in Islamic Hospital Samarinda 2016. This type of research is analytic with case control design in February to June 2016. The population of all pregnant women were recorded in the medical records amounted to 255 people. The total samples are 210 respondens with the proportion of cases and control 1:1. There is a relationship with the incidence of preeclampsia magnesium adduction (p=0.002). It was concluded that the magnesium levels associated with the incidence of preeclampsia.
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI (14-18 TAHUN) TENTANG EFEK PENGGUNAAN PEREDA NYERI MENSTRUASI DI SMK NEGERI 4 SAMARINDA TAHUN 2016 Johan, Hj Herni; Saidah, Siti; Lidia, Besse
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.12 KB)

Abstract

Gambaran pengetahuan tentang dismenore pada Siswi SMK Negeri 4 Samarinda berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan siswi SMA Negeri 4 Samarinda tentang disminore dalam kategori kurang yaitu sebanyak 69 responden (28,5%). Pengetahuan siswi SMK Negeru 4 Samarinda tentang dismenore terutama pada indikator pengertian dismenore (51,2%) dan etiologi tentang dismenore (57,9%). responden mempunyai pengetahuan kurang tentang pengertian dismenore, dimana mereka menjawab salah pertanyaan dismenore adalah suatu penyakit yang kadang-kadang menyertai remaja putri saat datang bulan atau menstruasi. Menurut responden Dismenore merupakan penyakit yang sering menyertai menyertai remaja putri saat datang bulan atau menstruasi. sebagian besar dari mereka hanya merasakan nyeri saat menstruasi, akan tetapi tidak mengetahui bahwa apa yang dialami ketika menstruasi tersebut, akan tetapi lebih berfokus kepada bagaimana cara mengatasinya. orang tua responden juga tidak memberikan informasi yang berkaitan dengan menstruasi khususnya dismenore.
HUBUNGAN ANTARA GIZI KURANG PADA IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT UMUM ABDUL WAHAB SYAHRANIE SAMARINDA TAHUN 2017 Saidah, Siti; Lidia, Besse; Purwaningsih, Eva
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.05 KB)

Abstract

Pemenuhan gizi selama kehamilan sangat penting, karena apabila seorang ibu hamil mengalami kurangnya asupan gizi maka hal tersebut bisa mempengaruhi pertumbuhan janin yang ada dalam kandungannya, salah satunya adalah bayi lahir dengan berat badan rendah, baik itu kelahiran preterm (prematur) atau cukup bulan namun beratnya tidak sesuasi dengan asa kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar angka kejadian BBLR dengan dipengaruhi kurang gizi pada ibu selama kehamilannya di RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik karena menganalisis dinamika korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat. Model pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan cross sectional dimana subjek penelitian dikumpulkan dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang bersamaan atau pada suatu saat. berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan hubungan antara gizi kurang pada ibu selama kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD AWS Samarinda di bulan Januari 2017, dengan presentasi cukup besar, yaitu dari 40 bayi yang lahir dengan berat badan <2500 gram, ada 26 bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami gizi kurang selama kehamilan
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN CIRI SEKS SEKUNDER PADA REMAJA PUTRI USIA 11-13 TAHUN DI SDN 003 LOA JANAN ULU TAHUN 2017 Arsyad; Noorbaya, Siti; Saidah, Siti; Ifansyah, Nur; Ridhan Nazmy, Muhammad
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.376 KB) | DOI: 10.36998/jkmm.v6i2.31

Abstract

Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif. Proses pertumbuhan itu dapat berlangsung dengan baik dan ia memerlukan gizi yang baik dan berimbang,sehingga dapat tumbuh kembang dengan kemampuan reproduksi yang normal pula. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan ciri seks sekunder pada remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu tahun 2017.Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu metode untuk mengetahui hubungan status gizi dengan ciri seks sekunder pada remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu tahun 2017, dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah semua remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu yang berjumlah 48 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisis data menggunakan metode statistic Chi Square dengan α = 0,05.Berdasarkan hasil uji chi square diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan ciri seks sekunder, dengan melihat hasil uji Fisher’s Excat Test diperoleh nilai p value = 0,001 dan nilai alpha = 0,05 maka P value< alpha dengan demikian ada hubungan status gizi dengan ciri seks sekunder pada remaja putri usia 11-13 tahun di SDN 003 Loa Janan Ulu Tahun 2017.
HUBUNGAN AKSEPTOR KB IUD DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA Mayangsari, Rr Nindya; Saidah, Siti; Lidia, Besse
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.781 KB) | DOI: 10.36998/jkmm.v7i1.37

Abstract

The implementation of the Family Planning (KB) program in Indonesia raisesvarious problems in the health sector which are generally experienced by many women.One of the problems faced by women in line with the dissemination of this program inIndonesia is the emergence of vaginal problems in the use of Intra-Uterine Device (IUD)contraception. Leucorrhoea is abnormal vaginal secretion in women, the longer the useof an IUD, the more at risk of developing vaginal discharge. This study aims to study andanalyze the relationship between IUD KB acceptors and vaginal discharge. The researchdesign used was an observational method with a cross sectional study design. Sample sizewas 92 patients. The sample used was patients aged 18-60 years who sufferedleucorrhoea at the Jetis Primary Health Center, Yogyakarta City. Sampling usingpurposive sampling technique. The relationship between intra-uterine devicecontraceptive acceptors and vaginal discharge was analyzed using Chi-Square using theSPSS version 21.0 for Windows program. There was a statistically significant associationof patients using intra-uterine device contraception and experiencing vaginal dischargetotaling 43 people (46.7%) and 12 people who did not experience vaginal discharge(13.1%). While patients who did not use intra-uterine device contraception and hadvaginal discharge were 21 people (22.8%) and those who did not suffer from vaginaldischarge were 16 people (17.4%). The Chi-square hypothesis test results obtainedsignificance 0.029 where p <0.05. There is a relationship between intra-uterine devicecontraceptive acceptors and the incidence of vaginal discharge in the Jetis PrimaryHealth Center in Yogyakarta which is statistically significant.