Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pendidikan Karakter Dalam Sektor Pendidikan Formal:Telaah Berdasarkan Pandangan Ki Hadjar Dewantara Bartolomeus Samho
Respons: Jurnal Etika Sosial Vol 22 No 01 (2017): Respons: Jurnal Etika Sosial
Publisher : Center for Philosophy and Ethics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/respons.v22i01.445

Abstract

Abstrak: Berbasiskan perikemanusiaan, pendidikan memiliki tujuan memerdekakanmanusia dari kelemahan lahiriah dan batiniahnya, baik sebagai makhluk individualmaupun sosial. Dalam perspektif itu, praksis pendidikan mesti menumbuhkanminat belajar para peserta didik agar mereka bertumbuh dalam pengetahuan dannilai. Pendidik pun harus menjadi teladan (role model) dalam sikap, perkataan, danperilaku yang bersahaja, bermoral, dan berbudi pekerti luhur. Menelusuri pemikiranKi Hadjar Dewantara, artikel ini ingin menunjukkan bahwa tanpa intensi kepadapembentukan karakter positif para peserta didik, proses pendidikan hanya akanmelahirkan orang pintar, tetapi belum tentu menjadi pribadi yang berkarakterdalam keutamaan-keutamaan moral.Kata Kunci: Ki Hadjar Dewantara, pendidikan, nilai, karakter, budi pekerti, keteladanan.Abstracts: Philosophically, education has its goal to liberate man from his outer andinner weaknesses, both as individual and social beings. In that perspective, educationalpraxis should cultivate learners’ learning interests to grow in knowledge and value. The educator must also be a role model in attitude, words, and behavior. Tracing out thethought of Ki Hadjar Dewantara, this article wants to show that without the intentionto form the positive character of the learners, the educational process will only give birthto smart people, but not necessarily a good person who lives in moral virtues.KEYWORDS: Education, examplar, good character, Ki Hadjar Dewantara, moral values.
Strategi Pendidikan Karakter Dalam Sektor Pendidikan Formal:Telaah Berdasarkan Pandangan Ki Hadjar Dewantara Bartolomeus Samho
Respons: Jurnal Etika Sosial Vol 22, No 01 (2017): Respons
Publisher : Respons: Jurnal Etika Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.27 KB)

Abstract

Abstrak: Berbasiskan perikemanusiaan, pendidikan memiliki tujuan memerdekakanmanusia dari kelemahan lahiriah dan batiniahnya, baik sebagai makhluk individualmaupun sosial. Dalam perspektif itu, praksis pendidikan mesti menumbuhkanminat belajar para peserta didik agar mereka bertumbuh dalam pengetahuan dannilai. Pendidik pun harus menjadi teladan (role model) dalam sikap, perkataan, danperilaku yang bersahaja, bermoral, dan berbudi pekerti luhur. Menelusuri pemikiranKi Hadjar Dewantara, artikel ini ingin menunjukkan bahwa tanpa intensi kepadapembentukan karakter positif para peserta didik, proses pendidikan hanya akanmelahirkan orang pintar, tetapi belum tentu menjadi pribadi yang berkarakterdalam keutamaan-keutamaan moral.Kata Kunci: Ki Hadjar Dewantara, pendidikan, nilai, karakter, budi pekerti, keteladanan.Abstracts: Philosophically, education has its goal to liberate man from his outer andinner weaknesses, both as individual and social beings. In that perspective, educationalpraxis should cultivate learners’ learning interests to grow in knowledge and value. The educator must also be a role model in attitude, words, and behavior. Tracing out thethought of Ki Hadjar Dewantara, this article wants to show that without the intentionto form the positive character of the learners, the educational process will only give birthto smart people, but not necessarily a good person who lives in moral virtues.KEYWORDS: Education, examplar, good character, Ki Hadjar Dewantara, moral values.