Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak dari metode pelatihan (skipping tali usig dan lompat) dan kemampuan motorik pada keterampilan tendangan lurus Pencak Silat. Penelitian ini dilakukan di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Kalimantan Selatan menggunakan desain faktorial 2 x 2. Analisis ragam antar kelompok berada pada tingkat signifikansi α = 0,05. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara metode pelatihan dan kemampuan motorik terhadap keterampilan tendangan lurus Pencak Silat. Kemampuan Motorik terdiri dari tingkat tinggi dan rendah.Sampel terdiri dari 56 pesilat yang dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 14 pesilat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians dua arah (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara umum, keterampilan tendangan lurus Pencak Silat yang menggunakan metode latihan lompat tali lebih tinggi daripada yang menggunakan metode lompat pelatihan, (2) untuk kemampuan motorik tinggi yang menggunakan metode latihan lompat tali lebih tinggi daripada yang menggunakan metode lompat pelatihan, (3) untuk kemampuan motorik rendah yang menggunakan lompat tali dan metode lompat pelatihan tidak berbeda pada α = .05 tingkat signifikansi, (4) ada hubungan antara metode pelatihan dan kemampuan motorik menuju skill tendangan lurus Pencak Silat.