Indradi Setiyanto
Departemen Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang Indonesia

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

HUBUNGAN PANJANG KAPAL DAN PANJANG JARING PAYANG AMPERA TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG, KENDAL Setiyanto, Indradi
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 7, No 1 (2010): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2654.859 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v7i1.5626

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah pendukung perikanan di Pantai utara Jawa, yang memiliki wilayah perairan potensial untuk daerah penangkapan ikan. Produksi ikan di PPP Tawang, Kendal cukup potensial dan mengalami kenaikan dari tahun 2006 sebesar 345.754 kg dan sampai tahun 2008 sebesar 470.089 kg. Sebagian besar nelayan di sekitar PPP Tawang menggunakan jaring payang ampera. Adanya variasi ukuran panjang kapal dan panjang jarring ampera yang digunakan merupakan salah satu penentu keberhasilan operasi penangkapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara panjang kapal dan panjang jarring payang ampera terhadap hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPP Tawang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2009 di PPP Tawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yang bersifat studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuisioner terhadap nelayan payang ampera. Pengambilan sampel menggunakan metode stratifikasi random sampling dengan jumlah sampel 36 unit dari 70 populasi kapal payang ampera yang ada. Analisa data memenuji uji asumsi klasik, uji normalitas residual, dan regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS 16. Hasil analisa regresi berganda diperoleh nilai F-hitung 18,386 > F-tabel 2,69 dengan signifikasi 5% (α=5%) dan model Y = 0.554 + 0.427 X1 + 0.624 X2 + e. Penggunaan kedua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan. Sedangkan uji t menunjukkan bahwa, secara parsial variabel bebas dari panjang kapal dan panjang jaring, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil tangkapan ikan.  
ANALISIS PROFITABILITAS PERALIHAN USAHA PENANGKAPAN IKAN MENJADI USAHA PERSEWAAN KAPAL WISATA BAHARI DI KEPULAUAN KARIMUNJAWA Amiruddin, Wilma; Setiyanto, Indradi; Hadi, Eko Sasmito
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 7, No 1 (2010): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.058 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v7i1.5620

Abstract

Persoalan overcapacity di dunia perikanan mengakibatkan usaha pengoperasian kapal ikan menjadi kurang menguntungkan. Peralihan usaha dari usaha penangkapan ikan menjadi usaha yang bergerak di bidang persewaan kapal wisata bahari, adalah alternative yang cukup baik untuk menghindari dampak overcapacity. Salah satu faktor yang harus diperhatikan terkait dengan peralihan usaha tersebut adalah faktor ekonomi. Sampel berupa kapal ikan yang dimodifikasi menjadi kapal wisata gazebo, membutuhkan sejumlah investasi usaha. Kapal yang dimaksud direncanakan akan beroperasi di Kepulauan Karimunjawa. Observasi tentang potensi wisata dan analisis profitabilitas perlu dilakukan. Demikian pula terhadap tingkat resiko yang mengikutinya. Hasil perhitungan profitabilitas menunjukkan bahwa usaha di bidang persewaan kapal wisata bahari menguntungkan atau cukup layak, dengan nilai NPV = + Rp. 242.903.600,- dan IRR = 28,5 % serta Payback Period = 3,42 tahun. Sedangkan analisis resiko dengan metode analisis skenario menunjukkan tingkat resiko yang rendah, CV = 0,35 < 1. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi kepada para pelaku usaha dan pengambil keputusan tentang kemungkinan peralihan usaha yang menguntungkan sebagai solusi terhadap persoalan overcapacity.
ANALISIS PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN BERDASARKAN WARNA LAMPU PADA ALAT TANGKAP BAGAN APUNG DAN BAGAN TANCAP DI PERAIRAN MUNCAR, KABUPATEN BANYUWANGI Aliyubi, Faisal Kahfi; Boesono, Herry; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 2: April, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.656 KB)

Abstract

Secara sifatnya ikan dibagi menjadi dua yakni fototaxis positif dimana ikan tertarik dengan rangsangan cahaya dan fototaxis negatif yaitu ikan yang tidak tertarik dengan rangsangan cahaya. Penggunaan warna lampu pada alat tangkap bagan (lift net) tentunya akan mempengaruhi ikan hasil tangkapan yang didapatkan. Teori darbeberapa penelitian terdahulu didapatkan hasil bahwa lampu warna putih dan merah kurang memberikan hasil yang maksimal dibandingkan dengan warna lampu yang lain seperti biru dan kuning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan antara kedua jenis warna lampu serta menganalisis pengaruh perbedaan kedua jenis warna tersebut pada hasil tangkapan. Masyarakat nelayan bagan (lift net) di Muncar hampir secara keseluruhan menggunakan dua warna yang berbeda yakni warna lampu putih dan warna lampu merah. Penelitian menggunakan metode eksperimental fishing dengan melakukan operasi penangkapan langsung di lapangan dengan menggunakan dua variabel yakni lampu warna merah dan warna putih pada masing-masing bagan apung dan bagan tancap. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji t. Lokasi penelitian di lakukan di perairan Muncar, Banyuwangi pada bulan mei 2014. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bagan tancap dengan menggunakan lampu warna putih 53,4 kg dan lampu warna merah 39,6 kg. Sedangkan pada bagan apung dengan menggunakan lampu warna putih 47,9 dan lampu warna merah 32,2 kg. Berdasarkan uji t menggunakan SPSS 21 di didapatkan hasil pada bagan tancap  H0 diterima karena nilai t hitung kurang dari ttabel (1,176 < 3,182) sehingga tidak ada perbedaan ikan hasil tangkapan antara lampu warna putih dan lampu warna merah pada bagan tancap sedangkan pada bagan apung didapatkan hasil H0 diterima karena nilai t hitung kurang dari ttabel (2,382 < 3,182) sehingga tidak ada perbedaan ikan hasil tangkapan antara lampu warna putih dan lampu warna merah pada bagan apung.       Based on the characteristic, fish is divided into two types, they are the positive of phototaxis, which is the fish is interested in the provocative light, and the negative phototaxis, which is the fish is not interested in the provocative light. The use of the colour of lamp in the bagan equipment (lift net) will affect the fish that is obtained.  The result of the theory from the previous researches says that the white and red lamp are less of giving the maximum result if its are compared with the other colours such as blue and yellow.  Almost all the bagan fishermen (lift net) in Muncar use two different colours, white and red. The aims of this research are to know the difference of by catch result between two types of the lamp colour and to analyse the different effect of the types of the colour in the catch result. The research used the fishing experimental method by doing the catch operation directly in the area with two variable, red and white lamp, in every bagan apung and bagan tancap. The data analysis of this research use t test. The location of the research is conducted in Muncar waters, Banyuwangi on May 2013.  From the research result, it can be showed that bagan tancap that use the wite lamp 53,4 kg, and the red lamp 39,6 kg. While in bagan apung that use the white lamp is 47,9 kg, and the red lamp is 32,2 kg. Based on the uji t by using the SPSS 21, the result of bagan tancap H0 accepted because the value of t hitung is less from the ttable (1,176 < 3,182) so there is no the difference of the by catch fish between the white and red lamp in bagan tancap, while the result bagan apung H0 accepted because the value of t hitung  less from the ttable (2,382 < 3,182) so there is no the difference of the by catch fish between the white and red lamp in bagan apung.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN KAPAL PERIKANAN BERBAHAN DASAR KAYU DI PPP KLIDANGLOR, DESA KARANGASEM KECAMATAN BATANG JAWA TENGAH Simamora, Yeni Elizabeth; Setiyanto, Indradi; Kurohman, Faik
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 4: Oktober, 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.097 KB)

Abstract

Biaya produksi kapal perikanan berbahan kayu tergantung jenis kayu yang digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberikan informasi tentang gambaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan kapal kayu, mengetahui biaya penyusutan dan perawatan kapal kayu dan mengkaji kelayakan usaha pembuatan kapal kayu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis data yang digunakan di bagi tiga yaitu perhitungan biaya produksi, perhitungan biaya penyusutan dan perawatan kapal, dan analisis usaha pembuatan kapal.   Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa biaya produksi yang dikeluarkan kapal kayu dengan ukuran kisaran antara 30 GT – 50 GT sebesar Rp.424.437.500,00 dan kapal dengan ukuran kisaran antara 50 GT – 80 GT sebesar Rp.930.437.500,00 namun biaya tersebut tidak termasuk biaya mesin dan instalasinya. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan didapatkan bahwa nilai R/C, PP, NPV, IRR, Net B/C dengan ukuran kapal kisaran antara 30 GT – 50 GT berturut – turut 2,9, 0,35, 119.500.000, 51%, 4,2 dan pada ukuran kapal kisaran antara 50 GT – 80 GT berturut – turut 1,5, 1,05, 39.440.000, 50%, 2,7. Hasil perhitungan tersebut melebihi batas kelayakan usaha, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa usaha galangan kapal di Batang layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan
PENGARUH PERBEDAAN HANGING RATIO DAN LAMA PERENDAMAN JARING INSANG TERHADAP HASIL TANGKAPAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata) DI WADUK SERMO, KULONPROGO Nugroho, Dwi Prasetya; Pramonowibowo, -; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.478 KB)

Abstract

Nelayan di area waduk Sermo yang tergabung dalam kelompok nelayan “PAGAR RINDU” menggunakan alat tangkap jaring insang dalam usaha menangkap ikan, namun sebagian besar menggunakan jaring insang dengan ukuran hanging ratio kecil dan belum spesifik untuk satu ikan target. Ikan betutu merupakan ikan komoditas ekspor yang bernilai ekonomis tinggi, belum ada penelitian di waduk Sermo untuk menentukan besarnya ukuran hanging ratio yang selektif menangkap ikan betutu. Untuk itu penyusun melakukan penelitian menggunakan ukuran hanging ratio sebesar 0,68 dan 0,83 yang didapat dari pengukuran lingkar tubuh ikan betutu matang gonad pertama dengan lama perendaman berbeda yaitu 6 jam, 9 jam dan 12 jam. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan 12 kali pengulangan pada tiap variabel. Analisa data menggunakan korelasi dan regresi dengan menggunakan ms.excel. Hasil analisa data diperoleh 0,04 untuk hubungan antara hanging ratio dan mesh size dengan lingkar tubuh ikan betutu yang tertangkap, hasil tersebut menunjukkan H0 ditolak (<0,05) sehingga terdapat interaksi antara kedua variabel dan 0,12 untuk hubungan antara lama perendaman dengan jumlah hasil tangkapan, hasil tersebut menunjukkan H0 diterima (>0,05) sehingga tidak terdapat interaksi antara kedua variabel tersebut. Fishermen in Sermo reservoir area belonging to groups of fishermen "PAGAR RINDU" using a gill net fishing gear in an attempt to catch fish, but mostly using gill nets hanging ratio to the size of the small and not specific for the target fish. Betutu fish is a fish export commodities of high economic value, there has been no research on Sermo reservoir to determine the size of the hanging ratio of selective fishing betutu. To the author conducts research using size hanging ratio of 0.68 and 0.83 were obtained from measurements of the circumference of the body of the fish betutu first ripe gonads with different soaking time is 6 hours, 9 hours and 12 hours. The method used is experiment with 12 repetitions on each variable. Data were analyzed using correlation and regression using Ms.Excel. Results of analysis of data obtained 0.04 for the relationship between the ratio and mesh size of the circumference of the body hanging betutu fish are caught, these results indicate H0 (<0.05), so there is interaction between the two variables and 0.12 for relations between the long soaking the number of catches , these results indicate H0 (> 0.05) so that there is no interaction between the two variables.
ANALISIS KUALITAS HASIL TANGKAPAN KAPAL PURSE SEINE DENGAN PENDINGIN FREEZER DAN PENDINGIN ES DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PEKALONGAN Setiawati, Anggilaras; Bambang, Azis Nur; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 1: Januari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.298 KB)

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan merupakan pelabuhan perikanan yang telah berhasil dalam pengelolaannnya, baik ditinjau dari segi fasilitas, produksi dan nilai produksi, maupun pengaturan secara lengkap mengenai fungsinya sebagai pelabuhan perikanan. Untuk menjadikan PPN Pekalongan menghasilkan ikan yang bermutu perlu dilakukan analisis kualitas/organoleptik ikan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kualitas mutu ikan segar pada hasil tangkapan kapal purse seine yang menggunakan pendingin freezer dan kapal purse seine yang menggunakan pendingin es dan mengkaji perbedaan kualitas mutu ikan, nilai produksi dan produksi ikan pada kapal purse seine yang menggunakan pendingin freezer dan kapal purse seine yang menggunakan pendingin es. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, pengambilan responden serta analisis kualitas ikan/organoleptik, analisis uji normalitas, uji validitas dan uji beda nyata. Hasil uji organoleptik didapatkan selang kepercayaan untuk ikan layang beku sebesar  sedangkan untuk ikan layang segar sebesar . Dari hasil analisis uji normalitas dari data kualitas mutu ikan, nilai produksi dan produksi ikan berdistribusikan normal. Hasil uji validitas dari data kualitas mutu ikan, produksi ikan dan nilai produksi ikan dinyatakan valid dikarenakan nilai rhitung > nilai rtabel. Sedangkan hasil uji beda nyata dari data kualitas mutu ikan freezer dan es nilai sig < 0.05 bahwa H0 ditolak tidak sama (ada perbedaan) besarnya kualitas mutu ikan sangat mempengaruhi kenaikan harga jual ikan, sedangkan data produksi ikan dan nilai produksi ikan nilai sig > 0.05  bahwa H0 diterima pada freezer dan es adalah sama (tidak ada perbedaan). Nusantara Fishery Port (PPN) Pekalongan is a fishing port which has been successful in management, both in terms of facilities, production and value of production, as well as the complete setting of the function as a fishing port. To make PPN Pekalongan produce quality fish need to analyze the quality of the fish. This study analyzed the quality of quality fish in the catch of purse seiner and purse seiner freezer ice and study the differences in the quality of fish quality on purse seiner and purse seiner freezer ice. The method used the case study method with the quality difference purse seiner fishing purse seiner freezer with ice, sampling with purposive sampling and data analysis is the analysis of the quality of fish quality, normality test analysis, validity and real difference test. The result of the organoleptic test the confidence interval for  frozen fish float by while for fresh fish float by . The analysis of the data normality test of the quality of fish quality, value of production and normal is distributed fish production. The validity of test results from data on production of fish and fish production values declared invalid because the value rhitung > rtabel value. While the test results significantly different from data quality of the quality of the fish freezer and ice sig>0.05 that H0 is rejected is not the same (no difference) the amount of quality fish quality greatly affects the increase in the selling price of fish, while data on fish production and value of  production of fish sig>0.05 that H0 received in freezer and ice are the same (no difference).
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL PURSE SEINE BERPENDINGIN FREEZER DAN ES DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) BAJOMULYO KECAMATAN JUWANA, KABUPATEN PATI Winarsita, Niken; Wijayanto, Dian; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 3: Agustus, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.597 KB)

Abstract

Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo adalah salah satu Pelabuhan Perikanan yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kapal purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo menggunakan sistem pendingin freezer dan es, akan tetapi nelayan sekitar banyak yang beralih yang dulunya menggunakan sistem pendingin es menjadi pendingin freezer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara teknis antara kapal purse seine berpendingin freezer dengan es, mengetahui secara ekonomis antara kapal purse seine berpendingin freezer dengan es, dan mengetahui kualitas mutu ikan hasil tangkapan antara kapal purse seine berpendingin freezer dengan es. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam pengolahan data menggunakan analisa statistik (uji beda nyata)  uji-t. Hasil penelitian menujukkan kebutuhan BBM kapal berpendingin freezer 152833 liter/tahun sedangkan kapal berpendingin es 35800 liter/tahun. Pada variabel lama melaut kapal berpendngin freezer adalah 243 hari/tahun dan kapal berpendingin es 335 hari/tahun. Sedangkan variabel kualitas mutu ikan dengan uji organoleptik pada kapal purse seine berpendingin freezer memiliki selang kepercayaan sebesar 7,825 < µ <8,178 dan pada kapal purse seine berpendingin es memiliki selang kepercayaan sebesar 7,456 <µ< 7,809 dengan nilai µ= 7(SNI 01-2346.1-2006) sehingga kedua sample ikan hasil tangkapan kapal purse seine tersebut layak di konsumsi. Pada variabel pendapatan kapal berpendingin freezer sebesar Rp.5.168.996.000/tahun dan kapal berpendingin es sebesar Rp3.268.073.333/tahun. Bajomulyo Fishing Port is one of Fishing Port in Central Java. Purse Seiner base in Bajomulyo use cooling system frezzer and ice. Most of purse seiner fisherman in Bajomulyo change their ice cooling system to freezer. The purposes of this research is to analysis the technically between purse seiner which use freezer refrigeration system and ice cooling system, and to economical analysis between purse seiner use freezer refrigeration system and ice cooling system, and also to analysis the fish quality between purse seiner use freezer refrigeration system and ice cooling system. Descriptive method is used in this research. Data analysis used T-test. The results proved if purse seiner use freezer refrigeration system is better than purse seiner use ice cooling system. Purse seiner use freezer system needs fuel as152833 liters/year compare with ice cooling system needs fuel as 35800 liters/year. Fishing trip of purse seiner use freezer refrigeration system is 243 days/year compare with ice cooling system is 335 days/year. While the fish quality of purse seiner use freezer system have confidence interval of 7.825 <μ <8.178 compare with ice cooling system have confidence interval of 7.456 <μ <7.809 with the value of μ = 7 (SNI 01-2346.1- 2006). So both of the fish samples is feasible to human consumption. Fisherman income of purse seiner use frezzer refrigeration system is Rp.5.168.996.000/year and compare with ice cooling system is Rp3.268.073.333/year.
ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN USAHA DOCKING KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN SISTEM PEMBAYARAN : STUDI KASUS DOK KAPAL ALONG JAYA BATANG DAN PT PISANG SARI DOK GUNUNG SLAMET PEKALONGAN Ardianti, Desi Dwi; Mudzakir, Abdul Kohar; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 6, No 3: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.33 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis dan finansial serta kelayakan usaha Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari Gunung Slamet Pekalongan, membandingkan keuntungan usaha docking kapal dengan sistem pembayaran yang berbeda antara Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan, serta mengukur tingkat efisiensi ekonomis antara Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang dilengkapi dengan kuesioner dan observasi secara langsung di lapangan. Data primer terdiri atas kapasitas kapal, aspek ekonomis yang berupa biaya investasi, biaya total, pendapatan, dan aspek teknis yang berupa fasilitas docking kapal, sedangkan data sekunder berupa jumlah kapal, dan jumlah karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dok Kapal Along Jaya Batang dan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan layak dan menguntungkan. Dok Kapal Along Jaya Batang nilai rata-rata NPV Rp. 87.059.513,56, IRR 89%, B/C Ratio 1,23. Pengembalian modal cepat dengan PP 1,9 tahun. Margin keuntungan 0,354, Total Asset Turn Over 1,866, earning power 0,6, dan efisiensi berdasarkan pendapatan dan biaya sebesar 1,5. Sedangkan PT Pisang Sari dok Gunung Slamet Pekalongan nilai rata-rata NPV Rp. 22.203.164,97, IRR 23%, B/C Ratio 1,4. Pengembalian modal sedang dengan PP 3 tahun. Margin keuntungan 0,571, Total Asset Turn Over 0,678, earning power 0,398, dan efisiensi berasarkan pendapatan dan biaya sebesar 2,414. Penelitian ini dapat memberikan pandangan mengenai penentuan sistem pembayaran yang lebih menguntungkan pada usaha docking kapal perikanan antara menggunakan GT kapal atau ukuran lunas kapal.
ANALISIS FINANSIAL USAHA DOCKING KAPAL PURSE SEINE DI CV PUTRA BAROKAH KABUPATEN PATI Wibowo, Bagus Mukti; Boesono, Herry; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 4, No 4: Oktober, 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.139 KB)

Abstract

Kapal purse seine adalah salah satu kapal yang secara khusus dirancang untuk digunakan menangkap ikan dengan jenis alat tangkap purse seine, yang berbahan dasar kayu, dimana bahan tersebut sangat memerlukan perawatan. Dock adalah suatu fasilitas yang dipergunakan untuk perbaikan kapal. Docking kapal menjadi suatu kegiatan ekonomi karena dapat menghasilkan pendapatan dan keuntungan. Di PPP Bajomulyo terdapat fasilitas docking yang dimiliki oleh CV Putra Barokah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kapasitas docking kapal yang telah ada di CV Putra Barokah Kabupaten Pati dan menganalisis aspek finansial usaha docking kapal purse seine dengan pendekatan NPV, IRR, B/C ratio dan PP. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dock CV Putra Barokah sudah memenuhi kapasitas docking kapal purse seine di Kabupaten Pati, dikarenakan tidak melebihi daya tampung rata-rata per bulan dan Usaha docking kapal purse seine CV Putra Barokah di Kabupaten Pati dikatakan layak dan menguntungkan dilihat dari nilai rata-rata NPV sebesar Rp. 319.066.221,53, besar nilai rata-rata IRR adalah 28,84%, dan besar rata-rata nilai B/C Ratio adalah 1,54. Pengembalian modal sedang dengan nilai PP selama 4,87 tahun. Purse seiner is one of the ships that are specifically designed for use fishing with purse seine gear types, which is made from wood, where the material is in need of care. Dock is a facility that is used for ship repair. Docking the boat into an economic activity because it can generate revenue and profit. PPP Bajomulyo docking facilities are owned by CV Putra Barokah. The purpose of this study was to determine the capacity of the existing vessels docking in CV Putra Barokah Pati regency and analyze the financial aspects of the business docking purse seiner with the approach of NPV, IRR, B/C ratio and PP. The method used in this research is descriptive method, a method in researching the status of a group of people, an object, a set of conditions, a system pemikiran, or a class of events in the present. The results showed that the Dock CV Putra Barokah already meet a capacity of purse seine vessels docking in Pati regency, because the capacity does not exceed the average per month and Docking attempt purse seiner CV Putra Barokah in Pati regency is feasible and advantageous seen from an average NPV value of Rp. 319,066,221.53, large average value of IRR is 28.84%, and the average size of the B / C ratio is 1.54. Payback was the PP value for 4.87 years. 
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GALANGAN KAPAL DI KABUPATEN BATANG Putri, Gianova Andika; Wijayanto, Dian; Setiyanto, Indradi
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Vol 5, No 2: April, 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.21 KB)

Abstract

Aktifitas penangkapan ikan dalam prosesnya membutuhkan sarana prasana untuk mendukung kegiatan penangkapan tersebut. Salah satu sarananya adalah kapal perikanan sebagai sarana apung. Kegiatan penangkapan akan memberikan pengaruh terhadap permintaan kapal perikanan. Pemintaan akan kapal perikanan akan mempengaruhi galangan kapal sebagai tempat pembuatan kapal. Semakin besar kegiatan penangkapan ikan maka semakin besar kebutuhan akan kapal perikanan, sehingga permintaan akan kapal perikanan di galangan kapal semakin besar. Batang mempunyai potensi akan produsen kapal perikanan yang produknya sudah diakui kualitasnya karena kapal hasil dari galangan Batang memiliki stabilitas yang baik dibanding dengan galangan yang lainya. sehingga keberlanjutan dari usaha galangan ini perlu ditinjau mengenai kelayakan usahanya, usaha ini apakah layak dilanjutkan atau tidak layak dilanjutkan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif bersifat studi kasus dan menggunakan analisis regresi untuk mengetahui nilai dari indikator-indikator kelayakan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV, IRR,B/C Ratio, dan PP galangan kapal di Batang berturut-turut sebesar Rp 20.536.249.000,00, 51 %, 1,15, dan 3 tahun. Hasil-hasil tersebut melebihi dari batas kelayakan usaha, sehingga hasil tersebut menunjukkan bahwa  usaha galangan kapal di Batang layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan. Fish captured in the process requires the infrastructure to support the arrest. One of them is fishing vessels as a means of float infrastructure. Fishing activities have an impact on demand for fishing vessel. Demand will affect the fishing vessel the shipyard as a shipbuilding. The larger the fishing activities, the greater the need for fishing vessels, so that the demand for  fishing vessel  in the larger shipyards. Batang regency  has the potential to be a manufacturer a high quality of  fishing vessels. Batang  has good stability compared with the other shipyard. so that the sustainability of this shipyard businesses need to be reviewed on the feasibility of their business, this business is worth continuing or not worth continuing. The method used  descriptive with case study method and regression analysis to determine the value of the indicators feasibility of their business. The result showed that NPV, IRR, B / C ratio, and PP of shipyard in Batang regency IDR  20,536,249,000; 51%, 1.15, and 3 years. These results exceed the limit of feasibility, so these results indicate that the venture shipyard in Batang deserves to be continued and developed.