Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENURUNAN NYERI LUTUT LANSIA DENGAN LATIHAN STRETCHING DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA Noorratri, Erika Dewi; Hartutik - STIKES ?Aisyiyah Surakarta, Sri
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 7, No 1 (2020): IJMS 2020
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Elderly is the final stage of the human life cycle, which is a part of the life process that cannot be realized and will be experienced by every individual in the world. The effect on the aging process can cause various problems. These problems include biologically, mentally, and economically. In the elderly who experience physical deterioration due to the aging process can be prevented by doing various components of exercise. Components of exercise in the elderly can be given with flexibility or stretching exercises in the elderly. Many elderly people at Surakarta Dharma Nursing Home suffer knee pain. Pain in the knee can be reduced by stretching exercises. Objective: To analyze the decline in elderly knee pain with stretching exercises at the Dharma Bakti Surakarta nursing home. Method: Quasi Experimental method. The study design was pre-post group test design with control group. The research sample consisted of 18 treatment groups and 18 control groups. Results: showed that in the elderly treatment group there was a significant decrease in knee pain from the first meeting to the sixth, with a value of p = 0,000 (p <0.05). The stretching exercise treatment significantly decreases knee pain in the elderly, the control treatment does not significantly reduce knee pain in the elderly and the treatment of stretching exercises is better at reducing knee pain in the elderly than the control. Conclusion: The stretching exercise treatment significantly influences knee pain in the elderly.Keywords: Stretching, knee pain, elderly Abstrak :  Lansia merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, dimana merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat disadari dan akan dialami oleh setiap individu di dunia. Pengaruh pada proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah. Masalah tersebut diantaranya baik secara biologis, mental, maupun ekonomi. Pada lansia yang mengalami kemunduran secara fisik akibat proses penuaan dapat dicegah dengan melakukan berbagai komponen latihan. Komponen latihan pada lansia dapat diberikan dengan latihan fleksibilitas atau peregangan pada lansia. Lansia di panti wredha dharma bhakti Surakarta banyak yang mengalami nyeri pada lutut. Nyeri pada lutut dapat diturunkan dengan latihan stretching. Tujuan Penelitian : Menganalisis penurunan nyeri lutut lansia dengan latihan stretching di panti wredha Dharma Bakti Surakarta. Metode: metode Quasi Eksperimental. Rancangan penelitian pre-post group test design with control group.sampel penelitian ada 18  kelompok perlakuan dan 18 kelompok kontrol. Hasil: menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan lansia terjadi penurunan nyeri lutut secara signifikan dari pertemuan pertama sampai keenam, dengan nilai p=0,000 (p< 0,05). Perlakuan latihan stretching secara signifikan berpengaruh menurunkan nyeri lutut pada lansia, perlakuan kontrol tidak signifikan menurunkan nyeri lutut pada lansia dan perlakuan latihan stretching lebih baik dalam menurunkan nyeri lutut pada lansia dibandingkan kontrol. Kesimpulan: Perlakuan latihan stretching secara signifikan berpengaruh signifikan menurunkan nyeri lutut pada lansia.Kata Kunci : Stretching,  nyeri lutut, lansia
PENURUNAN NYERI LUTUT LANSIA DENGAN KOMPRES AIR SEREI DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA Erika Dewi Noorratri; Sri Hartutik
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikk.v3i2.790

Abstract

Elderly is a part of the life process that cannot be realized and will be experienced by every individual in the world and is the final stage of the human life cycle. The various problems can arise in the aging process in the elderly. These problems include mentally, biologically, and economically. The Elderly who experience physical setbacks due to the aging process, such as pain can be reduced by compressing lemongrass. Many elderly people at Surakarta Dharma Nursing Home experience knee pain. The pain knee can be reduced by compressing lemongrass water. This study aimed to analyze the decrease in elderly knee pain by compressing lemongrass water in the nursing home of Dharma Bakti Surakarta. This research used. quasi experiment method.. The study design was pre-post group test design with control group. The research sample consisted of 18 treatment groups and 18 control groups. The result showed in the elderly treatment group from the first meeting to the sixth there was a significant decrease in knee pain, with a value of p = 0,000 (p <0.05). The lemongrass water compress treatment significantly reduced knee pain in the elderly, control treatments did not significantly reduce knee pain in the elderly and lemongrass water compress treatment was better in reducing knee pain in the elderly compared to controls. The lemongrass compress water treatment has a significant effect in reducing knee pain in the elderly.
Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Activities Daily Life Pada Masa Pandemi Di Wilayah Posyandu Lansia Melati Arum Kentingan Surakarta Erika Dewi Noorratri; Ari Sapti Mei Leni
Physio Journal Vol 1, No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.07 KB)

Abstract

Lansia mengalami kemunduran fungsi-fungsi dalam tubuh secara fisiologis menyebabkan rentan terkena gangguan kesehatan. Pada usia memasuki lansia akan mengalami kemunduran secara fisik,akan terjadi penurunan massa otot serta fleksibilitasnya, Menurut WHO, populasi lansia di kawasan Asia Tenggara sekitar 142 juta jiwa atau sebesar 8%. Tahun 2050 populasi lansia diperkirakan meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Mengetahui tingkat kemandirian lansia dalam Activity Daily Life (ADL) pada lansia di masa pandemi. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan data dengan pemeriksaan, sampel 39 responden, instrumen penelitian dengan modifikasi Indeks Kemandirian Kartz. Hasil analisis deskriptif usia responden sebagian besar berada di rentang 65-69 tahun sebanyak 31%, jenis kelamin sebagian besar perempuan sebesar 62%, pekerjaan sebagian besar wiraswasta 39%, sebagian besar tingkat kemandirian mandiri sebanyak 95%, lansia yang mengalami ketergantungan 2 orang (5%). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemandirian lansia dalam Activity Daily Life (ADL) pada lansia di masa pandemi sebagian besar mandiri sebanyak 95%.
DETEKSI DINI RESIKO JATUH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA KENTINGAN, KECAMATAN JEBRES, SURAKARTA Erika Dewi Noorratri; Ari Septi Mei Leni; Ipa Sari Kardi
GEMASSIKA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2020): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.04 KB) | DOI: 10.30787/gemassika.v4i2.636

Abstract

Background :The falling risk is an event reported by a patient or family who sees an incident, which results in a person suddenly lying, sitting on the floor or lower place with or without loss of consciousness or injury. Falls can occurwhen the body’s postural, control system fails to detectshifting and not repositioning the center of gravity toward the body support at the right time.  In Indonesia, the elderly who live in communities experience an annual fall or around 30%. The incidence of falls in the elderly living in the community increased from 25% at the age 70 to 35% after being over 75 years old. One cause of the fall is a disturbance in the pattern of roads. Therefore it is necessary to practice early detection of the risk of falling in the elderly. Target and output 100% of extension participants consisting of the elderly can increase their knowledge and understanding of early detection training on the risk of falling on the elderly. Methods of conducting lectures and demonstrations or exercises. The result of the elderly can mention how to detect risk in the elderly and can do exercises to prevent falls. Conclusion elderly know how to detect the risk of early fall in the elderly. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN CARA MENYUSUN MENU SEIMBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN METODE DEMONSTRASI Erika Dewi Noorratri; Ari Septi Mei Leni
GEMASSIKA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2017): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.461 KB) | DOI: 10.30787/gemassika.v1i1.214

Abstract

Background : In this modern era, the need for is balanced nutrition and healthy food is not too important anymore. The main reason to eat quickly and look for food that also presented quickly without is seeing the nutrient content. In Indonesia, the Nutrition Adequacy Rate is still high (40.6%) of the population who consume foods with nutritional value below 70%, and are mostly found in school-aged children (41.2%). School-aged children can be at risk in nutrition problems. This can be due to the daily diet and the child's growth period. The target and outcome is 100% of the extension participants consisting of 4th grade students of SDN 2 Kerten Surakarta can improve their knowledge and understand about how to choose healthy snacks and able to prepare a balanced menu. Method of implementation: lectures and demonstrations. Result: students and students can mention the definition of healthy snacks, healthy snack benefits, unhealthy snack characteristics, healthy and unhealthy snacks, the impact of unhealthy snacks and can prepare a balanced menu. Conclusion: Students know about how to choose healthy snacks and able to mention healthy food, and able to arrange a balanced menu.
PENURUNAN TINGKAT STRES PADA SISWA PENERAPAN FULL DAY SCHOOL DENGAN TERAPI ICE BREAKING BERUPA GERAK DAN LAGU Erika Dewi Noorratri; Imrotul Faizah; Wahyu Purwaningsih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.681 KB)

Abstract

Indonesia memiliki sistem pendidikan yang baru yaitu sistem pendidikan FullDay School. Pelaksanaan Full Day School memberikan dasar yang kuatterhadap siswa sehingga mengembangkan minat dan bakat sertameningkatkan kecerdasaan siswa dalam segala aspek. Kegiatan Full DaySchool menyebabkan siswa mengalami stres, adapun salah satu caramengurangi stres dengan melakukan terapi Ice Breaking berupa gerak danlagu. Tujuan pemnelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh terapi IceBreaking berupa gerak dan lagu terhadap penurunan tingkat stres padasiswa penerapan Full Day School di SMA Negeri 1 Surakarta. Penelitianmenggunakan metode kuantitatif analitik eksperimen dengan rancanganpenelitian Pre-test Post-test One Group Desain, tehnik pengolahan datapurposive sampling, sampel 40 responden, instrumen penelitianmenggunakan kuesioner PSS (Perceived Stres Scale). Hasil uji statistik padaresponden menunjukkan PValue 0,000 < 0,05 , sehingga ada penurunantingkat stres pada siswa penerapan Full Day School dengan pemberian terapiIce Breaking berupa gerak dan lagu. Ada penurunan tingkat stres pada siswapenerepan Full Day School dengan terapi Ice Breaking berupa gerak danlagu di SMA Negeri 1 Surakarta.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU TERHADAP TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR PASCA MELAHIRKAN DI KLINIK UTAMA IBU DAN ANAK HASTUTI SRAGEN Erika Dewi Noorratri; Galih Mardiana Utomo; M Maryatun
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.313 KB)

Abstract

Latar Belakang; Cara pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang dapat dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan praktik yang tepat serta sesuai dengan perkembangan fisiologi bayi pada masa pralahir dan tahun pertama kehidupan. Tujuan; Mendiskripsikan karakteristik ibu terhadap teknik menyusui yang benar pasca melahirkan di Klinik Utama Ibu dan Anak Hastuti Sragen. Metode; Jenis penelitian adalah deskriptif, teknik pengambilan data dengan purposive sampling, sampel 30 responden, instrument penelitian kuesioner dan lembar observasi, analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil; Hasil analisa univariat diketahui mayoritas usia ibu 20 – 35 tahun 70%, pendidikan ibu mayoritas SMA 56.7%, pekerjaan ibu mayoritas tidak bekerja 63.3%, pengetahuan ibu mayoritas baik 56.7%, paritas ibu mayoritas multipara 63.3%, dukungan suami mayoritas mendukung ibu menyusui 100%, teknik menyusui ibu mayoritas kurang benar 63.3%. Kesimpulan; Teknik menyusui ibu pos partum di Klinik Utama Ibu dan Anak Hastuti Sragen mayoritas kurang benar.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN FISIK PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU Erika Dewi Noorratri; Irma Mustika Sari
Gaster Vol 15 No 2 (2017): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.738 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v15i2.200

Abstract

Latar Belakang : Tuberculosis adalah penyakit yang mematikan dan menular di dunia. Kasus baru ada 9 juta setiap tahunnya dan hampir mencapai 2 juta manusia pada kasus kematian. Indonesia menempati urutan ketiga jumlah kasus dengan jumlah sebesar 700 ribu kasus tuberculosis setelah India dan Cina.(WHO,2013). BKPM Magelang ada 399 pasien tuberculosis pada tahun 2015. Ada beberapa faktor penyebab kasus TB RR/TB MDR terus meningkat dilihat dari sisi pasien yaitu rendahnya kesadaran diri pasien untuk sembuh, dan rendahnya kepatuhan minum obat yang sering disebabkan adanya efek samping obat. Kesembuhan pasien tuberculosis membutuhkan waktu yang cukup lama, yang membuat pasien merasa jenuh dan bosan dalam menjalankannya. Kemandirian fisik perlu ditingkatkan pada pasien tuberculosis. Tujuan Penelitian : menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kemandirian fisik pasien Tuberculosis Paru. Metode Penelitian : deskriptif kuantitatif sampel diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian : faktor jenis kelamin diperoleh nilai p=0,524 (p>0,05), faktor usia p=0,588 (p>0,05), faktor jarak rumah p=0,201 (p>0,05), pendapatan nilai p=0,688 (p>0,05), status pernikahan nilai p=1,000 (p>0,05), pekerjaan diperoleh nilai p=0,204 (p>0,05), pendidikan nilai p=0,529 (p>0,05) dan penyakit lain diperoleh nilai p=0,440 (p>0,05). Simpulan: Tidak ada faktor yang berhubungan pada kemandirian fisik TB Paru.
SENAM JANTUNG TERHADAP HIPERTENSI PADA LANSIA sri hartutik; Erika Dewi Noorratri
Gaster Vol 17 No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.276 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v17i1.344

Abstract

Latar belakang: Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu masalah kesehatan utama setiap negeri karena bisa menimbulkan penyakit jantung dan stroke yang mematikan. Lansia yang menderita hipertensi dalam penelitian ini sebagian besar belum mengetahui manfaat dan belum pernah melakukan senam jantung. Tujuan penelitian: Mengetahui efektifitas senam jantung terhadap perubahan status tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah Quasy Eskperiment dengan desain  penelitian yang digunakan adalah pre-postest control one group design. Sampel penelitian sebanyak 22 responden dengan tehnik purposive sampling, sedangkan analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Untuk menganalisa perbedaan pengaruh pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan menggunakan uji mann Whitney. Hasil penelitian: Berdasarkan penelitian didapatkan hasil p value 0,000 < 0,05 yaitu ada perbedaan tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesudah diberikan perlakuan senam jantung. Kesimpulan: Ada perbedaan signifikan tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesudah diberikan eksperimen.
Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus dengan Metode Relaksasi Erika Dewi Noorratri; Ari Sapti Mei Leni
Gaster Vol 17 No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.723 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v17i2.358

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun yang diakibatkan oleh  pankreas yang tidak memproduksi secara cukup insulin atau insulin yang diproduksi secara efektif tidak dapat digunakan oleh tubuh. Pada tahun 2012 Prevalensi diabetes melitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,06 lebih rendah dibanding tahun 2011 (0,09%). Sukoharjo pada tahun 2014 melaporkan sebanyak 5.413 kasus meningkat dibandingkan kasus DM pada tahun 2013 sebanyak 5.052 kasus. Kualitas hidup sangat penting didalam mengelola sebuah penyakit, seperti penyakit DM. Kualitas hidup pasien DM dapat ditingkatkan melalui metode relaksasi. Tujuan Penelitian : Menganalisis peningkatan kualitas hidup pasien DM melalui metode relaksasi. Metode: metode Quasi Eksperimental. Rancangan penelitian pre-post group test design with control group.sampel penelitian ada 25 kelompok perlakuan dan 25 kelompok kontrol. Hasil: menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan kualitas hidup pasien DM terjadi peningkatan secara signifikan dari pertemuan pertama sampai keenam, dengan nilai p=0,000 (p< 0,05). Perlakuan relaksasi secara signifikan berpengaruh meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus, perlakuan kontrol tidak signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus dan perlakuan relaksasi lebih baik dalam meningkatkan kualitas hidup dibandingkan kontrol. Kesimpulan: Perlakuan relaksasi secara signifikan berpengaruh signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus