Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA

TINGKAT PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN HUTAN MANGROVE SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA ABRASI Farhan Ubaidillah Al Haqiqi; Sagung Alit Widyastuty
WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA Vol 21 No 01 (2023): WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v21i01.792

Abstract

Pemerintah Kota Surabaya membuat peraturan daerah kota surabaya No 3 Tahun 2007, yang mengatur tentang penetapan kawasan konservasi di wilayah pantai timur surabaya (PAMURBAYA) seluas 2.500 hektare. Salah satunya adalah kawasan hutan mangrove Gunung Anyar dengan luas hutan mencapai 47,9 ha. Keberadaannya penting untuk dipahami oleh masyarakat dan keterlibatan masyarakat sebagai upaya menumbuhkan kesadaran terhadap perlindungan lingkungan dari bencana abrasi.  Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui tingkat pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap hutan mangrove sebagai upaya mitigasi bencana abrasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis skala likert dan presentase. Metode pengumpulan data berupa dokumentasi dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pemahaman masyarakat berada pada kategori “Paham” dengan skor 4346 yaitu pada posisi range 3675 – 4539. 51% sangat paham terhadap hutan mangrove bisa dijadikan sebagai wisata dan 69% sangat paham  terhadap hutan mangrove sebagai mitigasi bencana abrasi, namun masih ada 16 % yang tidak paham hutan mangrove dapat mengurangi pemanasan global. Tapi secara keseluruhan pemahaman masyarakat berada pada tingkat paham. Partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove sebagai upaya mitigasi bencana abrasi menunjukkan. RW 01 tingkat partisipasinya sebesar 54%, namun  tidak semua RW itu bisa memberikan partisipasinya hal itu terlihat pada RW 07 dan RW 08 dimana untuk tingkat partisipasinya 10% dan 8%, yang tidak berpartisipasi 90% dan 92%. Hal ini dikarenakan rata- rata masyarakat pada wilayah tersebut bekerja dan masuk kedalam area perumahan.