Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Relaksasi Otot Progresif dengan Musik terhadap Kualitas Tidur Lansia di Posyandu Lansia “Anjasmoro” Kelurahan Sukorame Kediri Setyoadi, Setyoadi; Lestari, Retno; Kusuma, Nirmala
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.104 KB)

Abstract

Kualitas tidur merupakan kepuasan tidur yaitu suatu keadaan istirahat badan dan pikiran (tidur nyenyak atau pulas) yang ditandai dengan badan terasa segar ketika bangun tidur. Kualitas tidur buruk akan mengakibatkan badan terasa lelah, tanda-tanda vital tidak stabil meskipun tidur dalam waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh relaksasi otot progresif dengan musik terhadap kualitas tidur lansia di Posyandu Lansia “Anjasmoro” Kelurahan Sukorame Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-experimental. Sampel penelitian adalah 17 orang lansia. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah relaksasi otot progresif dengan musik. Variabel tergantung adalah kualitas tidur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan  dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari relaksasi otot progresif dengan musik terhadap kualitas tidur pada lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Sukorame Kota Kediri (p = 0,000) Kesimpulan penelitian ini  adalah relaksasi otot progresif dengan musik dapat meningkatkan kualitas tidur lansia. Kata kunci: Kediri, Kelurahan Sukorame, kualitas tidur, Lansia, Musik, Relaksasi otot.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT GAWAT DARURAT Setyoadi, Karyo, Ahsan,
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 2, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.329 KB)

Abstract

Abstrak: Kinerja perawat merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan pelayanan di rumah sakit. Kinerja dipengaruhi oleh kemampuan tenaga kerja, motivasi kerja, dukungan yang diterima (kepemimpinan), keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan hubungan mereka dengan organisasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja perawat gawat darurat. Rancangan penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan waktu (Cross Sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat instalasi gawat darurat RSUD dr. R. Koesma Tuban, RSNU Tuban dan RS Medika Mulia Tuban. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 perawat dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling. Uji bivariat yang digunakan adalah uji Spearmen dan menggunakan uji regresi linier sebagai uji multivariat. Dari hasil analisis diketahui faktor yang berhubungan adalah kemampuan dan keterampilan (p=0,000) dan memiliki tingkat korelasi kuat (r =0,678), faktor Kepemimpinan (p=0,000) dan memiliki tingkat korelasi yang kuat (r=0,662), faktor budaya organisasi (p=0,000) dan memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat (r=0,854), sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah pengalaman (p=0,872). Faktor yang berhubungan dengan kinerja adalah kemampuan dan keterampilan, kepemimpinan, budaya organisasi, sedangkan yang tidak berhubungan adalah pengalaman. Sebaiknya perawat Instalasi Gawat Darurat lebih memahami dan mampu menerapkan metode pendekatan budaya organisasi dalam malaksanakan tugas dan kinerja sehari-hari, sehingga dapat menjadi contoh untuk petugas kesehatan yang lain. saran untuk penelitian selanjutnya adalah menggunakan pendekatan teori tentang budaya organisasi dan kinerja yang lain. Kata kunci: kinerja, kemampuan, keterampilan, budaya organisasi, kepemimpinan
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN PASIEN STROKE DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RUMAH SAKIT DR. ISKAK TULUNGAGUNG Setyoadi, Setyoadi; Nasution, Tina Handayani; Kardinasari, Amanda
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 3 (2017): MAJALAH KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.675 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2017.004.03.5

Abstract

Pasien stroke tidak dapat sepenuhnya mandiri disebabkan adanya gejala sisa yang menyertai setelah perawatan akut. Keluarga sangat berperan dalam fase pemulihan, sehingga sejak awal perawatan keluarga diharapkan terlibat dalam penanganan penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian pasien stroke di instalasi rawat jalan rehabilitasi medik Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan sample secara purposive sampling dengan jumlah sample 57 pasien. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Barthel index dan kuesioner dukungan keluarga. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan dukungan keluarga skor rata-rata adalah 87,84 termasuk kategori baik. Sementara skor rata-rata kemandirian pasien stroke adalah 81,75 termasuk kategori sesang. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikasi p = 0,00 (α = 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan petugas kesehatan dapat melibatkan peran keluarga dalam proses pemulihan pada pasien pasca stroke yang menjalani perawatan di rumah.Kata kunci: dukungan keluarga, kemandirian, stroke
The Relationship of Family Support with Self-Esteem Level in People Living with HIV/AIDS (PLWHA) in Sadar Hati Foundation Malang setyoadi, setyoadi; Supriati, Lilik; Selvitriana, Dwi Retno
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.282 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v3i1.68

Abstract

People who have been infected with the HIV virus (PLWHA) faced with the social problem of stigma and discrimination from the community and the surrounding environment PLWHA. It will affect the level of self-esteem of PLWHA. Self-steem in HIV positive is very important so that they do not fall under stress condition that can affect their health. One of the factors that may affect the level of self-esteem is family support. The purpose of this study was to analyze the relationship between family support with the level of self-esteem in People Living with HIV/AIDS (PLWHA). The design of this study used observational analytic with cross sectional method. The population of this sudy constitude of 50 HIV positive who are in assisted Sadar Hati Foundation Malang. Purposive sampling techniques was used and sample obtained as many as 44 people. The level of self-esteem was assessed using Rosenberg’s self-esteem scale and family support was assesed using questionnaire. Spearman Rank test results obtained by p value = 0.000 (p < 0.05) and the coefficient of correlation (r) = 0.545. It can be concluded that there was a significant relationship between family support with a level of self-esteem in People Living with HIV/AIDS (PLWHA) in Sadar Hati Foundation Malang. The line of both variables have positive (+) sign which means that the higher family support is given, the higher the self-esteem of PLWHA.
Burnout Syndrome on Care Givers and The Fulfillment Needs of Care in The Post Stroke Patients at Physiotherapy Outpatient Ward in RST DR. Soepraoen setyoadi, Setyoadi; Wihastuti, Titin Andri
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): JULI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.76 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i2.5208

Abstract

Caregivers in post-stroke patients reported physical and emotional symptoms of exhaustion. These symptoms lead to burnout syndrome which may result in decrease in productivity of caregivers in fulfilling the needs of post-stroke patients who were treated. The aim of this study was to identify the relationship between caregiver’s burnout syndrome and fulfillness of care needs in post-stroke patients. Design of this study was quantitative analitic correlation with cross sectional. The participants were 20 post-stroke patients and their caregiver that came to  Physiotherapy Unit at dr. Soepraoen Hospital during the study period. The data were taken using 3 questionnaires, modified MBI (Maslach Burnout Inventory), care needs of post-stroke patients questionnaires and Barthel Index. The results from Spearman Rank test with 0.05 significance indicated a relationship between caregiver’s burnout syndrome and  fulfillness of care needs in post-stroke elderly, the more severe burnout syndrome experienced by the caregivers, the more care needs of post-stroke patients are not fulfilled. Researchers provide suggestions for the next research to use more respondent and different methods to get different results.
THE RELATIONSHIP OF PERSONALITY TYPE AND DEPRESSION IN ELDERLY Setyoadi, Setyoadi; Chuluq Ar., A. Chusnul; Teguhwahyuni, Kristien
Jurnal Keperawatan Vol 3, No 1 (2012): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v3i1.1052

Abstract

Psychological health problems would arise if the elderly can not adapt properly to the changes following aging process, which is can be performed as depression. The adaptation ability of the elderly is affected by their personality type. The personality type would determine the elderly’s vulnerability to the depression. This study aimed to investigate the relationship of personality type and depression in elderly. The design was observational analytic study with cross sectional approach design. Subjects were 74 elderly, taken by total sampling technique. The result of prevalence ratio (PR) calculation showed that: 1) constructive personality type was not the risk factor of depression (PR = 0,17); 2) independent personality type was the risk factor of depression (PR = 5,13); 3) self-hate personality type was the risk factor of depression (PR = 6,25). Based on the result it is suggested to the aging institution to encourage the elderly’s participation in every activities programmed and to improve it’s variation so that it can provided the eldery wider chance of social interaction, supported them to stay active and productive, and improved their self confident.
THE DIFFERENCE QUALITY OF LIFE LEVEL IN ELDERLY WOMEN AT THE COMMUNITY AND THE AGING INSTITUTION Setyoadi, Setyoadi; Noerhamdani, Noerhamdani; Ermawati, Fela
Jurnal Keperawatan Vol 2, No 2 (2011): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v2i2.621

Abstract

The progress of science and technology and improvement of socio-economic impact on improving community health status and life expectancy, so the number of elderly population is also increasing. The number and life expectancy in elderly women is higher, it has a lower quality of life than elderly men. Efforts to improve the quality of life of elderly in Indonesia through community service and nursing. Both these services have different settings and facilities that affect the quality of life ofelderly. The aim is to know the difference in quality of life in elderly women in the community and in nursing, in terms of physical health, psychological, social relationships, and environment. Comparative research design with descriptive analytic cross sectional approach. The sample of 44 respondents to the research community and the 36 respondents to the nursing group are taken by wayof purposive sampling. Mann whitney test results, with ? = 0,05 concluded there was no difference in the level of quality of life in elderly women in the community and nursing (p = 0,477). Based on the results of research can be encouraged to continue improving the environmental aspects of women's increased productivity, access to health services and information in elderly women, particularly in elderly women in nursing.
Jus Brokoli Menurunkan Kadar Low Density Lipoprotein Darah pada Tikus Model Diabetes Melitus Setyoadi, Setyoadi; Utami, Yulian Wiji; Yuliatun, Laily
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.439 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.6

Abstract

Menurunkan kadar LDL merupakan salah satu fokus utama dalam terapi Diabetes Melitus untuk menurunkan risiko kematian. Brokoli (Brassica oleracea Var. Italica) kaya akan vitamin dan mineral telah digunakan sebagai terapi diet bagi penderita Diabetes Melitus, terutama untuk menurunkan kadar LDL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jus brokoli terhadap penurunan kadar LDL pada tikus putih model Diabetes Melitus (DM) dengan induksi STZ. Metode yang digunakan adalah experiment laboratory dengan rancangan post test only. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok dengan 4 ekor tiap kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (diinduksi STZ dan tanpa jus brokoli), kelompok perlakuan 1 (diinduksi STZ dan jus brokoli 2,52 g/Kg BB), kelompok perlakuan 2 (diinduksi STZ dan jus brokoli 5,04 g/Kg BB), dan kelompok perlakuan 3 (diinduksi STZ dan jus brokoli 7,56 g/Kg BB) dengan perlakuan 14 hari. Uji one way ANOVA yang dilanjutkan uji Tuckey menunjukkan terjadi penurunan yang signifikan (p=0,000) kadar LDL pada tikus model DM, pada ketiga dosis dengan kadar LDL terendah pada dosis 7,56g/kgBB. Dapat disimpulkan pemberian jus brokoli menurunkan LDL darah pada tikus model DM.Kata Kunci: Diabetes Melitus, jus brokoli, penurunan kadar LDL
HUBUNGAN PERAN KADER KESEHATAN DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP LANJUT USIA Setyoadi Setyoadi; Ahsan Ahsan; Alif Yanur Abidin
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.14 KB)

Abstract

Pertambahan jumlah Lanjut Usia (lansia) di Indonesia diperkirakan sebagai pertumbuhan lansia yang tercepat di dunia. Meningkatnya jumlah lansia tidak lepas dari proses penuaan beserta masalahnya. Salah satu solusi yang dilakukan perawat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yaitu dengan melakukan promosi kesehatan untuk mengorganisasi dan memberikan asuhan keperawatan bagi lansia melalui kegiatan posyandu lansia dengan mengoptimalkan kader kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran kader dengan upaya peningkatan kualitas hidup lansia di Desa Landungsari. Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan metode purposive sampling, berjumlah 15 orang kader dan 30 lansia. Pengumpulan data mengunakan kuisioner dari WHOQOL-BREF. Analisis data dengan uji statistik Spearman didapatkan nilai p = 0,05 (0,000 > 0,05) , yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia. Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan peran kader dengan tingkat kualitas hidup lansia karena peran kader yang sudah baik berpengaruh terhadap tingkat kualitas hidup lansia dikarenakan kader selalu memberikan dukungan positif dan memberikan edukasi kepada lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Disarankan bagi kader untuk dilibatkan dalam penyuluhan kesehatan di Posyandu, bila kader masih belum berani menyampaikan materi penyuluhan maka perlu diberikan bimbingan dan motivasi serta dicarikan solusi yang tepat.   Kata Kunci : Lansia, Peran Kader, Tingkat Kualitas Hidup Lansia
SENAM DAPAT MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH LANSIA DI YAYASAN GERONTOLOGI KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG Setyoadi Setyoadi; Yulian Wiji Utami; Sheylla Septina M
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1284.111 KB)

Abstract

Keseimbangan tubuh lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan olah raga untuk melatih keseimbangan, meningkatkan kekuatan otot ektimitas bawah dan stamina serta meningkatkan fleksibilitas sendi yang dapat mengurangi kemungkinan bagi orang tua untuk jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keseimbangan antara orang tua yang bergabung dengan senam lansia dan orang tua yang tidak senam di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan analisis komparatif observasional dengan pendekatan Cross Sectional, dan menggunakan teknik Simple Random Sampling, ada 20 orang tua yang berada dalam kelompok senam dan 20 orang tua yang tidak bergabung dengan kelompok senam diperoleh dari simple random sampling. Berdasarkan uji Mann Whitney yang memiliki tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, hasil yang ditemukan adalah p = 0,00 (p <0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat keseimbangan tubuh antara orang tua yang melakukan latihan keseimbangan tubuh dan orang tua yang tidak melakukan latihan ini. Disarankan bahwa lembaga harus fokus pada penawaran gerakan senam pada balancing gerakan.Kata Kunci: Lansia, Senam , Keseimbangan Tubuh