Dirhan Dirhan
Prodi Kesehatan Masyarakat, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Provinsi Bengkulu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KEPADATAN LALAT DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH AIR SEBAKUL KOTA BENGKULU Pituari Pituari; Dirhan Dirhan; Murtiningsih Murtiningsih
Jurnal Sains Kesehatan Vol 27, No 3 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.27.3.9-17

Abstract

Angka kepadatan lalat merupakan salah satu cara penilaian sanitasi lingkungan di suatu wilayah, semakin tinggi angka kepadatan lalat, maka menunjukan bahwa wilayah tersebut dalam kategori sanitasi yang buruk. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, typhus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Penularan penyakit ini terjadi secara mekanis, dimana kulit tubuh dan kaki-kakinya yang kotor merupakan tempat menempelnya microorganisme penyakit yang kemudian lalat tersebut hinggap pada makanan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksploratif dimana peneliti mencari angka kepadatan lalat di lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional yaitu melakukan pengukuran sesaat menurut keadaan atau statusnya pada waktu observasi tanpa ada prosedur  lanjutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kavling aktif dan pasif yang memungkinkan untuk dilakukan pengukuran yaitu berjumlah 3 kavling yaitu zona aktif 1, zona aktif 2 dan zona pasif. Masing-masing zona dilakukan pengukuran dengan fly grill pada 5 titik, dengan 10 kali pengulangan interval 30 detik. Pada zona aktif dilakukan penangkapan lalat dengan fly trap untuk identifikasi jenis lalat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistim pengolahan sampah di TPA air sebakul Kota Bengkulu menggunakan system Control Landfill. Tingkat kepadatan lalat tertinggi ada di zona aktif 1 dengan lima rata-rata tertinggi adalah 35 ekor, zona aktif 24,2 ekor dan zona pasif 18,52 ekor. Jenis lalat yang tertangkap sebagian besar adalah musca domestica (Lalat rumah) 73,56 % dan Calliphora vomitoria (lalat Hijau) 26,44 %. Kesimpulan : Tingkat kepadatan lalat di 3 zona adalah  zona aktif 1, aktif 2 dan zona pasif sangat padat. Disarankan untuk dilakukan pengendalian kepadatan lalat serta metode Control Landfill perlu diimplementasikan dengan baik. Kata Kunci : control landfill, fly trap, kepadatan lalat
POLA ASUH ORANG TUA, STATUS GIZI BALITA, DAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 4-5 TAHUN DI PAUD DHARMA WANITA PERSATUAN PROVINSI BENGKULU Nurul Khairani; Dirhan Dirhan; Abe Indriantama
Jurnal Sains Kesehatan Vol 25, No 3 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.25.3.62-69

Abstract

Short term impact of malnutrition on child development was the child will make apathy, speech disorders and other developmental disorders. While the long term impact was a decrease in intelligence quotient (IQ) scores, decreased cognitive development, decreased sensory integration, attention disraction, impaired confidence disorder and, of course, declining academic achievement in schools. The purpose of this study was to determine the Relationship of Parenting pattern and Nutrition Status of Toddler with Development of Toddler with Age of 4-5 Years in Early Childhood Education Program Dharma Wanita Persatuan Bengkulu Province. This study used survey analytic with cross sectional design. Sample in this study were all mother who had toddler with age of 4-5 years in Early Childhood Education Program Dharma Wanita Persatuan Bengkulu Province academic years 2017/2018 with the amount of 32 mothers of toddlers. Data analysis technique in this study used univariate and bivariate with Chi-Square test (χ2). The results of the study revealed that of the 32 toddlers there were 26 mothers of toddlers (81,3%) had parenting democratic parents, 25 mothers of toddlers (78,1%) had toddlers with good nutritional status, 28 mothers of toddlers (87,5%) who had toddlers with good development. There was not significant relationship between parenting pattern with development of toddler in early childhood education Program Dharma Wanita Persatuan Bengkulu Province. There was not significant relationship between nutrition status of toddler with development of toddler in early childhood education Program Dharma Wanita Persatuan Bengkulu Province. It was expected that parents can apply good parenting, meet nutritional needs and provide optimal stimulation of child development. Keywords: development of toddler, nutrition status of toddler, parenting pattern
Evaluasi Capaian Peta Jalan JKN di Provinsi Bengkulu Studi Kasus Sectio Caesarea Tahun 2014 Sampai 2019 Susilo Wulan; Jon Hendri Nurdan; Yandrizal Yandrizal; Muhamad Faozi Kurniawan; Eko Rahman Setiawan; Dirhan Dirhan
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/eki.v6i2.5252

Abstract

Bengkulu adalah salah satu provinsi di Indonesia yang dalam 5 tahun terakhir sejak implementasi JKN tercatat mengalami peningkatan proporsi persalinan lewat operasi Caesar. Sementara, BPJS Kesehatan melaksanakan fungsi pembiayaan dalam pelayanan kesehatan JKN. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi capaian sasaran equity kasus SC di Provinsi Bengkulu berdasarkan peta jalan JKN 2014-2019. Metode yang digunakan adalah mix method yakni kuantitatif dan kualitatif dengan cara analisis data JKN dan SUSENAS serta wawancara pihak BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola program JKN di Provinsi Bengkulu sudah cukup baik dalam aspek capaian kepesertaan. Namun, pada pemerataan pelayanan dibutuhkan keterbukaan dan sinergitas program dan kebijakan antara pemerintah daerah dan BPJS Kesehatan. Layanan SC di Provinsi Bengkulu belum merata dan berkeadilan. Utilisasi layanan operasi caesar lebih banyak dinikmati oleh peserta JKN yang tinggal di Kota Bengkulu dan didominasi segmen kepesertaan mampu yakni PPU (39%) dan PBPU (45%). Pengawasan layanan SC perlu dilakukan secara cermat. Selain itu, pemenuhan kebijakan kompensasi pelayanan SC perlu diupayakan bagi wilayah faskes tidak memadai oleh BPJS Kesehatan maupun Pemerintah Provinsi Bengkulu.