Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Produktivitas Penyadapan Getah Pinus di Desa Parhottingan Aek Nauli KPH III Kabupaten Simalungun Pandiangan, Amrin; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona
Jurnal Akar Vol. 1 No. 1 (2019): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i1.110

Abstract

Abstrak                                                      Masalah penyadapan getah pinus yang selama ini dilakukan di daerah Simalungun belum banyak dikaji apakah produktivitanya sudah memenuhi harapan atau bahkan melanggar aturan yang berlaku.Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui produktivitas penyadapan getah pinus dan kaitannya dengan kelestarian hutan dan hasil hutan khususnya di desa Parhottingan, Aek Nauli Wiayah KPH II Kabuapten Simalungun.Penelitian ini dilaksanakan dengan mengukur 30 batang pohon pinus yang akan disadap dan diukur produksi per pohon dan perkoakan sadapan dan dibuat plot seluas 1 ha untuk mengukur kesesuaian jumlah koakan nyata yang dilaksanakan oleh petani penyadap secara nyata dan dikaitkan dengan implementasi peraturan yang berlaku untu penyadapan getah pinus.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa produktivitas penyadapan getah pinus per koakan adalah 277,8 g dari pohon pinus yang berdiameter rata-rata 57,7 cm dan jumlah koakan rata-rata 5,8 (6 koakan) per batang. Dari 170 pohon sampel pewakil, hanya 42 pohon (24,71 %) yang disadap dengan jumlah koakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan 128 pohon (75,29 %) lagi disadap dengan tidak memuhi aturan yang berlaku sehingga dapat dipastikan ada ancaman kelestarian hutan dan hasil hutan yang sedang dilakukan penyadapan getah pinus di desa Parhottingan, Kabupaten Simalungun.    
Potensi Kayu Berbagai Klon Eukaliptusdi HTI PT Toba Pulp Lestari, Tbk Sektor Aek Nauli Kabupaten Simalungun Siallagan, Herman Doso; Sihombing, Benteng H; Rozalina
Jurnal Akar Vol. 1 No. 1 (2019): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i1.111

Abstract

Abstrak :   Masalah peningkatan potensi kayu di Hutan Tanaman Industri adalah hal yang sangat kritis karena berhubungan dengan potensi keuntungan yang akan diperoleh oleh korporasi dari proses produksi kayu penghara industri kehutanan melalui budidaya kayu. Telah dilakukan penelitian tentang potensi 5 klon jenis eukaliptus dengan tujuan untuk mengetahui potensi kayu 5 klon jenis eukaliptus dan rekomendasi klon mana yang akan dipilih untuk dikembangkan pada periode penebangan berikutnya yang dianggap memiliki keunggulan komparatif terutama dari aspek potensi dan kesehatan kayu. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data dari pengukuran diameter batang dari 3 plot ukur berbentuk lingkaran seluas 400 m2 dengan ulangan masing-masing tiga kali. Data potensi tiap klon akan dibandingkan untuk menentukan klon eukaliptus yang direkomendasi untuk periode penanaman berikutnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variasi diameter rata-rata (DBH rata-rata), tinggi pohon (H rata-rata), bidang dasar (BD rata-rata) dan potensi kayu (Volume rata-rata) jenis klon IND 91 (DBH rata-rata = 12,01cm, H rata-rata =  16,72 m, BD rata-rata/ha = 106,3355 m2/ha dan potensi (Volume rata-rata/ha = 197,7656 m3/ha); jenis klon IND 73 (DBH rata-rata = 12,07 cm, H rata-rata = 15,91 m, BD rata-rata/ha = 137,8725 m2/ha dan potensi (Volume rata-rata/ha = 174,3103 m3/ha); jenis klon IND 32 (DBH rata-rata = 12,21 cm, H rata-rata = 15,02 m, BD rata-rata/ha = 81,9207 m2/ha dan potensi (Volume rata-rata/ha = 127,5630 m3/ha); jenis klon IND 72 (DBH rata-rata = 12,26 cm, H rata-rata = 16,56 m, BD rata-rata/ha = 101,3083 m2/ha; potensi (Volume rata-rata/ha = 181,4799 m3/ha) dan jenis klon IND 83 (DBH rata-rata = 12,70 cm, H rata-rata = 16,38 m, BD rata-rata/ha = 107,1254 m2/ha; potensi (Volume rata-rata/ha = 187,7709 m3/ha). Berdasarkan hasil analisis fisik dan teknis maka tanaman jenis klon IND 91 merupakan tanaman yang direkomedasikan untuk dikembangkan pada periode tanam berikutnya di HTI PT Toba Pulp Lestari Tbk sektor Aek Nauli karena memiliki volume kayu tertinggi dari ke 5 jenis klon IND yang saat ini paling dianggap merupakan jenis klon IND terbaik.    
Potensi Kayu Berbagai Klon Eukaliptus di PT TOBA PULP LESTARI Tbk SektorTele Kabupaten Samosir Harianja, Donal Rinchano; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 1 No. 1 (2019): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i1.112

Abstract

Abstrak Masalah kesesuaian jenis terhadap site yang dikaitkan dengan pengembangan berbagai klon IND di areal HTI PT Toba Pulp Lestari Tbk saat ini sangat penting karena adanya keterbatasan pengetahuan dan hambatan factor lingkungan di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data dari pengukuran diameter dan tinggi bebas cabang dari 5 klon IND jenis eukaliptus dari 3 plot ukur berbetuk bujur sangkar berukuran 20 m x 20 m atau seluas 400 m2. Dengan menganalisis diameter rata-rata, tinggi rata-rata, bidang dasar rata-rata dan potensi kayu rata-rata tiap klon IND maka adapat diketahui klon IND mana yang memiliki prospek terbaik untuk dikembangkan pada periode berikutnya.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa klon IND 61 mampu mencapai DBH rata-rata = 14.9 cm, H rata-rata =  16.8 m, BD rata-rata/ ha = 29.7936 m2 dan potensi rata-rata/ ha = 250.2659 m3/ ha; klon IND 66mampu mencapai DBH rata-rata = 12.5 cm, H rata-rata =  14.8 m, BD rata-rata/ ha = 24.1042 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 178.3713 m3/ha; klon IND 47 mampu mencapai DBH rata-rata = 12.9 cm, H rata-rata =  13.7 m, BD rata-rata/ ha = 23.8765 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 163.5540 m3/ha, klon IND 52 mampu mencapai DBH rata-rata = 12.4 cm, H rata-rata =  12.9 m, BD rata-rata/ ha = 21.0087 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 135.5059 m3/ha) serta klon IND 60 mampu mencapai DBH rata-rata = 14.1 cm, H rata-rata =  16.3 m, BD rata-rata/ ha = 25.9933 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 211.8453 m3/ha). Berdasarkan hasil analisis biometrika tanaman secara teknis dan potensi maka tanaman jenis klon IND 61 merupakan tanaman yang direkomedasikan untuk dikembangkan pada periode tanam berikutnya di HTI PT Toba Pulp Lestari Tbk sektor Tele Kabupaten Samosir karena memiliki potensi kayu terbesar dari ke 5  klon IND jenis eukaliptus yang dikembangkan.    
Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Di Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun Silalahi, Rizal Herianto; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 1 No. 1 (2019): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i1.113

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan jenis HHBK yang dikandung oleh Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun dan Dominasi jenis HHBK yang dikandung oleh Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun. Metode pada penelitian adalah metode transek/ jalur dengan jumlah jalur sebannyak 5 jalur dengan panjang jalur invetarisasi sepanjang 500 m dan lebar jalur 20 m. Berdasarkan hasil invetarisasi dan pengolahan data jenis HHBK pada Hutan Lindung Raya Humala, Ditemukan 6 jenis HHBK di Hutan Lindung Raya Humala dengan kelimpahan berturut-turut adalah jenis rotan /Calamus sp (22 individu /Ha), tanggiang/Cyathea canataminans (11 individu /Ha), bambu/Bambuseae (1,4 individu /Ha), aren/Arenga pinnata (2,8 individu /Ha), jengkol /Pitecellium sp (0,2 individu /Ha) dan damar /Agathis dammara (0,4 individu /Ha), dan urutan Nilai Penting Jenis (NPJ) berturut-turut adalah jenis rotan/Calamus sp (NPJ = 116,04 %), tanggiang/Cyathea canataminans (NPJ = 53,14 %), bambu/Bambuseae (NPJ = 9,46 %), aren/Arenga pinnata (NPJ = 17,28 %), jengkol/Pitecellium sp (NPJ = 1,34 %), dan damar/Agathis dammara (NPJ = 2,70 %).    
PENGARUH JENIS TUMBUHAN SEBAGAI SUMBER NEKTAR TERHADAP PRODUKSI LEBAH MADU APIS DI RAYA HULUAN KABUPATEN SIMALUNGUN Saragih, Gilbert H.; Sihombing, Benteng H; Damanik, Sarintan E
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.117

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis makanan sumber nektar bunga yang baik terhadap produktivitas lebah madu Raya Huluan kab. Simalungun. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (Completly Randomize Design) dimana respon tersebut dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan yaitu sumber nektar bunga kopi, bunga jagung. bunga kaliandra. Hasil yang diperoleh adalah sumber nektar berpengaruh signifikan terhadap produksi madu. sumber nektar kaliandra memberikan hasil produksi tertinggi pada pengamatan pertama dan pengamatan kedua dibanding sumber nektar kopi dan jagung. Total rata-rata pengamatan pertama dan pengamatan kedua produksi madu berdasarkan nektar kaliandra mencapai 1.98kg, pada sumber nektar kopi mencapai 1,66kg, sedangkan pada tanaman jagung mencapai 1,25kg.    
ANALISIS PENDAPATAN MASYARAKAT DARI KEBUN CAMPURAN SEMPADAN SUNGAI BELAWAN DESA DURIN JANGAK KECAMATAN PANCUR BATU, DELI SERDANG Immanuel, Mikael; Purba, Tioner; Sihombing, Benteng H
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.119

Abstract

Abstrak: Penelitian menggunakan metode survery berupa kuosioner kepada para petani di Desa Dusun II Durin Jangak. Adapaun jumlah responden penelitianini sebanyak 23 orang. Parameter pengamtan peneltian adalah  inventarisasi tanaman di sempadan sungai belawan,biaya produksi petani di sempadan sungai belawan, pendapatan total dan rata-rata petani di sempadan sungai belawan dan karateristik sungai belawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang umum ditanamai petani di sempadan sungai adalah tanaman hortikultura yang meliputi jambu kelutuk, jambu air, pisang, kelapa, kacang tanah, timun, jeruk nipis dan lemon.Biaya produksi petani desa durin jangak disempadan sungai belawan mencapai  Rp 75. 595. 000 per tahun.Pendapatan total seluruh petani disempadan sungai belawan desa durin jangak Rp. 507. 400. 000 per tahun.pendapatan rata – rata petani per tahun mencapai Rp. 18. 774. 130. 43.Kualitas air sungai belawan tergolong baik hanya pada stasiun I dengan nilai kekeruhan 8, 81 dan suhu 26, 39 OC.Vegetasi tanaman umum di Desa Durin Jangak adalah tanaman ubi kayu, jambu air, pisang, jagung dan kacang tanah.    
POTENSI HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HUTAN LINDUNG DOLOK NAULI ADIAN KOTING KABUPATEN TAPANULI UTARA Hutauruk, Tri Anggi P; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.123

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Hutan Lindung Dolok Nauli dan bertujuan untuk mengetahui variasi dan potensi jenis HHBK di yang terdapat dalam hutan lindung tersbut. Penelitian ini dilaksanakan dengan sistem jalur inventarisasi dengan sistim nested sampling dengan panjang jalur inventarisasi sepanjang 300 m dengan 5 ulangan jalur. Inventarisasi lapangan dilakukan kepada semua jenis vegetasi yang terindikasi sebagai jenis vegetasi penghasil HHBK. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ditemukan 14 jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK yang meliputi jenis pete (Parkia speciosa), tanggiang (Cyathea contaminans), kemenyan (Styrax benzoina), aren (Arenga pinnata), pinang (Areca catechu), jengkol hutan (Archidendron bubalinum), durian (Durio zibethinus), asam gelugur (Garcinia atroviridis), sitorop (Arthocarpus elasticus), nangka (Arthocarpus heterophyllus), bambu apus (Gigantochloa apus), dan 3 jenis rotan yaitu rotan lilin (Calamus javensis), rotan maldo (Plectocomiopsis geminiflora) dan hosur (Calamus scipionom). Sedangkan urutan kelimpahan jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK berdasarkan urutan Indeks Nilai Penting (INP) berturut-turut adalah rotan lilin (Calamus javensis, INP = 79,63%), rotan maldo ((Plectocomiopsis geminiflora, INP = 40,34%), kemenyan (Styrax benzoina, INP = 21,96%), pete (Parkia speciosa, INP = 14,72%), tanggiang (Cyathea contaminans, INP = 7,97%), bambu apus (Gigantochloa apus, INP = 7,59%), pinang (Areca catechu, INP = 4,24%), jengkol hutan/ kabu (Archidendron bubalinum, INP = 4,11%), sitorop (Arthocarpus elasticus, INP = 3,99%), nangka (Arthocarpus heterophyllus, INP = 3,99%), rotan hosur (Calamus scipionom, INP = 3,49%), aren (Arenga pinnata, INP = 3,49%), durian (Durio zibethinus, INP = 3,49%) dan asam gelugur (Garcinia atroviridis, INP = 1,00%). Kata Kunci : HHKB, Potensi, Hutan Lindung, vegetasi
STATUS PERMUDAAN ALAM MEDANG SABAL (Cinnamomum Subaveninum) DI HUTAN PINUS CAMPURAN DESA TANJUNG DOLOK KABUPATEN SIMALUNGUN Sihombing, Benteng H; Triastuti
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.195

Abstract

Abstrak:Masalah permudaan alami jenis vegetasi endemik saat ini disadari semakin penting karena adanya tendensi kepada kepunahan jenis vegetasi ini. Tak terkecuali dengan jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) yang merupakan jenis vegetasi asli Simalungun makin lama makin mengalami kepunahan dan sampai saat ini belum ada upaya konservasi yang dilaksanakan baik masyarakat maupun pemerintah setempat. Untuk itu, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dominasi dan status permudaan alami jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) di hutan pinus campuran Desa Tanjung Dolok Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang dipergunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah metode survey atau inventarisasi semua jenis vegetasi berkayu yang meliputi permudaan tingkat semai, pancang dan tiang yang terdapat pada plot ukur berbentuk petak tunggal dengan luas 0,80 ha. Analisis data dilakukan untuk mengetahui dominasi jenis vegetasi dan status permudaan jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 jenis vegetasi yang teridentifikasi pada tingkat semai, jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) menempati posisi ke-3 dalam hal kelimpahan jenis vegetasi dengan komposisi jenis vegetasi permudaan tingkat semai dengan niai SDR3 sebesar 48,98%. Pada permudaan tingkat pancang, jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) menempati posisi ke-4 dalam hal kelimpahan jenis vegetasi dengan komposisi jenis vegetasi permudaan tingkat semai dengan niai NPJ = 45,69%. Sementara itu, untuk permudaan tingkat tiang dan tingkat pohon tidak dijumpai jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum). Status permudaan jenis vegetasi medang sabal (Cinnamomum subaveninum) pada hutan campuran desa Tanjung Dolok Kabupaten Simalungun berjalan dengan baik dan keberadaan jenis medang sabal (Cinnamomum subaveninum)  ini ada dalam tahap perkembangan hidup.    
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK WISATA MATA AIR MANIK DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN Sulysari1, Dinda; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL AKAR FEBRUARI
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v10i1.472

Abstract

Abstrak: Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu objek, keadaan, gejala atau kelompok tertentu untuk menentukan suatu frekuensi adanya hubungan atau pengaruh antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Pada penelitian ini menggunakan sampel 60 responden dengan pengambilan sampel untuk penyedia jasa 20 dan untuk penikmat jasa sebanyak 40 responden. Dari hasil pembahasan yang diperoleh, menunjukkan bahwa persepsi penyedia jasa nilai dari X2 keseluruhan item sapta pesona adalah 0,28. Nilai tabel X2 dapat diketahui bahwa X2 tabel (20;0,05) = 31,41. Karena nilai X2 hitung (20;0,05) < X2 tabel (20;0,05) maka Ho diterima (Ada perbedaan persepsi yang tidak signifikan antara sesama responden penyedia jasa ekowisata). Persepsi penikmat jasa nilai dari X2 keseluruhan item sapta pesona adalah 0,49. Nilai tabel X2 dapat diketahui bahwa X2 tabel (40;0,05) = 55,76. Karena nilai X2 hitung (40;0,05) < X2 tabel (40;0,05) maka Ho diterima (Ada perbedaan persepsi yang tidak signifikan antara sesama responden penikmat jasa ekowisata).Serta berdasarkan daftar tabel t uji 2 arah dengan derajat bebas n-1 = 59 taraf kepercayaan 5,00 diketahui nilai t tabel = 2,01. Dengan demikian bahwa berdasarkan perbandingan nilai T tabel (59; 0,025) dengan T hitung (59; 0,025) sehingga dapat diambil keputusan bahwa hipotesis Ho diterima dan hipotesis H1 ditolak sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi yang tidak signifikan antara penyedia jasa ekowisata dengan penikmat jasa ekowisata mata air Manik dalam persepsi penilaian berdasarkan sapta pesona wisata.
Pengaruh Jumlah Pohon, Produktivitas Dan Upah Pekerja Penyadapan Getah Pinus Terhadap Penerimaan Negara Di Kabupaten Simalungun Sihombing, Benteng H; Purba, Tioner
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 4 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020232285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan siknifikansi hubungan antara penguasaan pohon, produksi getah pinus dan upah pekerja secara parsial terhadap besaran penerimaan negara bukan pajak dan untuk mengetahui pengaruh dan siknifikansi hubungan antara penguasaan pohon, produksi getah pinus dan upah pekerja secara simultan terhadap besaran penerimaan negara bukan pajak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara atas 60 responden petani penyadap getah pinus anggota KTH Karya Lestari. Hal-hal yang diungkapka n adalah penguasaan pohon pinus, produksi getah pinus dan setoran penerimaan negara dari iuran hasil penyadapan getah pinus. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa  1.Variabel bebas penguasaan pohon (X1) secara parsial berpengaruh tidak siknifikan terhadap penerimaan negara yang dibuktikan oleh nilai t hitung -3,407 < nilai sig 0,001 (t tabel), 2. Variabel bebas produksi getah pinus (X2) secara parsial berpengaruh siknifikan terhadap penerimaan negara yang dibuktikan oleh nilai t hitung 1,979 > 0,053 (t tabel), 3. Variabel bebas penguasaan pohon (X3) secara parsial berpengaruh siknifikan terhadap penerimaan negara yang dibuktikan oleh nilai t hitung 3,392  > 0,001 (t tabel). Hasil uji pengaruh variabel penguasaan pohon (batang), produksi getah pinus (kg) dan upah petani (Rp) secara simultan berpengaruh siknifikan terhadap penerimaan negara (Rp) dengan koefisien koorelasi (r) = 0.743 dan koefisiens determinasi (r2) = 0,553. Variabel penguasaan pohon (batang), produksi getah pinus (kg) dan upah petani (Rp) mampu menjelaskan 55,3 % pengaruhnya terhadap penerimaan negara dan 44,70% lainnya dijelaskan oleh variabel yang tidak tercakup dalam variabel penelitian ini.